Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Makin Diminati Petani, Serapan KUR Pertanian Tembus Rp 30,5 Triliun

KOMPAS.com – Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari Kementerian Pertanian (Kementan) semakin diminati petani. Ini dibuktikan dari realisasi KUR sektor pertanian mencapai Rp 30,5 triliun per 7 Juni 2021.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menjelaskan, alokasi KUR pertanian pada 2021 adalah sebesar Rp 70 triliun.

"Mengacu pada data Sistem Manajemen Investasi (SMI) Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan, serapan KUR 2021 Rp 30,5 triliun menunjukkan sudah hampir setengahnya," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (7/6/2021).

Tren yang sama juga terjadi pada 2020. Dari alokasi Rp 50 triliun, realisasi KUR Pertanian mencapai sekitar Rp 55 triliun. Penyaluran KUR ini membuktikan petani cukup mampu memanfaatkan KUR.

Ini tak lepas dari manfaat KUR Pertanian yang membantu petani dalam mengatasi kebutuhan permodalan bagi usaha tani untuk mengembangkan produktivitas pertanian mereka.

Dana KUR merupakan pendanaan yang berasal dari pihak ketiga (perbankan), dengan pemberian subsidi bunga dari pemerintah.

KUR sektor pertanian semakin diminati petani untuk modal usaha tani hulu sampai hilir dan alat mesin pertanian (alsintan) pada subsektor tanaman pangan, hortikultura, peternakan, dan perkebunan.

"KUR bisa dimanfaatkan untuk membiayai dari hulu sampai hilir, dan alat mesin alsintan untuk mendukung sarana peningkatan produksi," jelas SYL.

Direktur Pembiayaan Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Indah Megahwati merinci, per 7 Juni 2021, sektor-sektor perkebunan menyerap Rp 10.342.839.962.086 atau sebesar 33,89 persen dengan jumlah debitur 230.941 orang.

Selanjutnya, sektor tanaman pangan menyerap Rp 8.243.187.800.123 (27,01 persen) dengan 319.586 debitur serta peternakan menyerap Rp 5.682.550.879.066 (18.62 persen) dengan jumlah debitur 173.146 orang.

Kemudian, sektor hortikultura sebesar Rp 3.953.595.145.352 (12,97 persen) dengan jumlah debitur 144.871 orang.

Tak hanya itu, KUR Pertanian juga diserap kombinasi sektor pertanian, perkebunan, dan peternakan (mixed farming) sebesar Rp 1.940.523.417.968 (6,36 persen), dengan jumlah debitur 80.693 dan jasa pertanian, perkebunan dan peternakan sebesar Rp 356.124.100.000 (1,17 persen) dengan jumlah debitur 11.762 orang.

"Jumlah keseluruhan KUR Pertanian yang telah terserap dari anggaran tahun 2021 sebesar Rp 70 triliun adalah Rp 30.518.821.304.595 dengan jumlah total 960.999 debitur," terang Indah.

Direktur Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Ali Jamil menuturkan, KUR merupakan solusi untuk memecahkan masalah permodalan yang sering kali dihadapi petani, utamanya tiap memasuki musim tanam.

"Salah satu kendala yang kerap ditemui petani atau pun pelaku usaha tani lainnya adalah permodalan. Dengan KUR, masalah ini bisa diselesaikan," tuturnya.

Alasan tersebut, sambung dia, membuat Kementan terus menggonjot para petani pengguna KUR.

"Manfaat KUR bisa sangat dirasakan petani, utamanya untuk membantu meningkatkan produktivitas dan menaikkan nilai produk pertanian," paparnya.

https://money.kompas.com/read/2021/06/07/160925126/makin-diminati-petani-serapan-kur-pertanian-tembus-rp-305-triliun

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke