Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Wamen BUMN: Tol Trans-Sumatera Beri Efek hingga 1,7 Kali pada Ekonomi Nasional

Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, pembangunan Tol Trans-Sumatera merupakan salah satu proyek prioritas pemerintah untuk mendorong peningkatan konektivitas ke arah Sumatera.

Selain menyerap tenaga kerja, pembangunan jalan tol ini diyakini memberikan output perekonomian hingga 1,7 kali terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Serta meningkatkan output perekonomian 2,2 persen terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Sumatera.

“JTTS kami yakini berikan multiplier effect sebesar 1,7 kali terhadap ekonomi nasional. Selain itu, JTTS dapat tingkatkan PDRB sebesar 2,2 persen, dan berkontribusi menyerap 471.000 tenaga kerja,”ujarnya dalam webinar HK Academy: Accelerating Indonesia's Economic Growth Through Infrastructure Development, Kamis (9/9/2021).

Tiko, sapaan akrabnya, menjelaskan Pulau Sumatera memiliki kontribusi yang cukup besar terhadap perekonomian nasional yakni mencapai 20 persen terhadap PDB. Hal itu didukung dengan kekayaan alam yang berlimpah seperti kelapa sawit, karet, kelapa, kopi, dan teh.

Di sisi lain, Sumatera juga miliki lokasi geografis yang strategis lantaran dilalui jalur perdagangan laut, sehingga menjadikan Sumatera sebagai salah satu pintu gerbang perdagangan internasional Indonesia.

Oleh sebab itu, kata Tiko, untuk mengoptimalkan potensi perekonomian yang ada di Sumatera, perlu dilakukan pembangunan infrastruktur yang memadai. Dalam hal ini dilakukan pembangunan Jalan Tol Trans-Sumatera guna mendorong konektivitas.

"Butuh pembangunan infrastruktur nasional sebagai katalis, makanya pembangunan JTTS dijalankan sebagai salah satu proyek prioritas pemerintah meningkatkan konektivitas ke arah Sumatera," ungkapnya.

Dia berharap, dengan adanya infrastruktur jalan tol tersebut akan mendorong terciptanya kawasan industri dan pemukiman baru, sekaligus mengoptimalkan potensi pariwisata di Sumatera.

"Adanya infrastruktur ini dapat optimalkan pariwisata, kawasan industri maupun kawasan pemukiman baru yang dapat meningkatkan potensi perekonomian masyarakat lokal. Oleh karena itu, saya mengharapkan dukungan berbagai pihak untuk percepatan penyelesaian proyek prioritas," kata Tiko.


Sebelumnya, PT Hutama Karya (Persero) sebagai kontraktor pembangunan Jalan Tol Trans-Sumatera telah menerima suntikan dana melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) Tahap I senilai Rp 6,2 triliun pada akhir Agustus 2021.

PMN yang telah diterima perusahaan akan digunakan untuk membangun tiga ruas jalan tol yakni Tol Sigli-Banda Aceh sebesar Rp 3,092 triliun, Tol Lubuk Linggau-Curup-Bengkulu Rp 2,702 triliun, dan Tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat senilai Rp 414 miliar.

Selain itu, perusahaan akan menerima PMN Tahap II dan Tahap III senilai Rp 19 triliun pada tahun ini. Tambahan PMN itu diperuntukkan pembangunan 8 ruas tol yakni Tol Medan-Binjai, Tol Pekanbaru-Dumai, Tol Binjai-Langsa seksi Binjai-Pangkalan Brandan.

Kemudian untuk pembangunan ruas Tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat, Tol Simpang Indralaya-Muara Enim, Tol Kisaran-Indrapura, Tol Sigli-Banda Aceh, dan Tol Pekanbaru-Pangkalan.

https://money.kompas.com/read/2021/09/09/153400526/wamen-bumn-tol-trans-sumatera-beri-efek-hingga-17-kali-pada-ekonomi-nasional

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke