Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Perbankan Menumpuk Likuiditas di SBN

Berdasarkan data analisis uang beredar Bank Indonesia (BI), Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan per Agustus 2021 mencapai Rp 6.784,7 triliun atau tumbuh 8,9 persen year on year (YoY).

Sementara outstanding kredit dalam data tersebut hanya tumbuh 1 persen. Dengan permintaan kredit yang belum optimal, perbankan harus mencari strategi mengelola likuiditas tersebut agar bisa menutupi biaya dana yang harus ditanggung. Strateginya tentu dengan menempatkan dana di Surat Berharga Negara (SBN).

Alhasil, kepemilikan bank di SBN terus meningkat. Merujuk pada data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Resiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, kepemilikan bank di SBN per 14 September 2021 mencapai Rp 1,463.65 triliun. Itu meningkat 5,14 persen dari periode Juni 2021 atau naik 6,4 persen dari akhir tahun lalu.

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) salah satu yang mencatat kenaikan pengelolaan likuiditas lewat SBN.

Per Juni 2021, kepemilikan BRI di surat berharga mencapai Rp 255 triliun. Bahkan, trennya terus meningkat hingga September ini.

"Jika dibandingkan dengan Juni 2021, tren kepemilikan BRI atas SBN mengalami peningkatan pada bulan Agustus dan September 2021," kata Aestika Oryza Gunarto Sekretaris Perusahaan BRI.

Instrumen Alternatif

Dia menjelaskan, SBN merupakan instrumen alternatif bagi BRI untuk melakukan investasi jangka pendek atas likuiditasnya. Hal itu dilakukan untuk menjaga aspirasi NIM serta pendapatan non-bunga sesuai target BRI dan tetap mengedepankan pengelolaan risiko secara prudent.

Hingga akhir tahun, BRI memproyeksikan kepemilikannya di SBN masih akan naik seiring dengan likuiditas bank yang cukup besar. Aestika bilang, penempatan itu akan menjadi penyeimbang pertumbuhan kredit yang mulai membaik.

PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) juga memperkirakan penempatan dana di SBN akan semakin meningkat seiring dengan dukungan likuiditas perseroan yang sangat memadai.

"Peningkatan juga tentu dengan mempertimbangkan imbal hasil yang baik dan instrumen yang beresiko rendah," kata Vera Eve Lim, Direktur Keuangan BCA.

Per Juli 2021, kepemilikan BCA secara bank only di SBN mencapai Rp 207,2 triliun. Namun, posisi tersebut tercatat menurun jika dibandingkan dengan periode Maret 2021 sebesar Rp 208,9 triliun.

BCA mencermati bahwa penempatan dana pada surat berharga merupakan bagian dari strategi perseroan menyeimbangkan antara kecukupan likuiditas dengan ekspansi kredit yang sehat dan sekaligus mendukung perekonomian nasional di tengah tantangan terkini.

Sementara PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) dan Bank Panin cenderung mengalami penurunan penempatan dana di SBN hingga Agustus dibanding posisi Juni. BTN turun 10 persen dan Bank Panin turun Rp 1 triliun menjadi sekitar Rp 28 triliun-Rp 29 triliun.

Penurunan kepemilikan BTN di SBN sejalan dengan ekspansi kredit perseroan yang semakin lancar. Haru Koesmahargyo Direktur Utama BTN mengatakan, kredit perseroan di bulan Agustus naik Rp 2,7 triliun atau 1,04 persen dari bulan Juni.

"Per Agustus, kredit tumbuh 6 persen YoY. Peningkatan pertumbuhan kredit tersebut diperkirakan akan berlanjut seiring dengan adanya pelonggaran kegiatan masyarakat, naiknya vaksinasi dan berbagai stimulus seperti pelonggaran LTV serta insentif pajak," kata Haru.

Bagi BTN, kredit tentu masih merupakan mesin utama untuk mencetak pendapatan. Dengan minat masyarakat untuk mengambil kredit ke depannya yang meningkat, hal tersebut akan berdampak pada penyesuaian posisi pada SBN.

Herwidayatmo Presiden Direktur Bank Panin mengatakan, memperkirakan penempatan dana di SBN tidak akan banyak berubah sampai akhir tahun.

"Mungkin bisa turun jika harganya baik atau kredit sudah mulai jalan," pungkasnya. (Dina Mirayanti Hutauruk)

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Perbankan menumpuk likuiditas di SBN

https://money.kompas.com/read/2021/09/29/125348026/perbankan-menumpuk-likuiditas-di-sbn

Terkini Lainnya

Kemendagri Minta Kepala Daerah Cek Harga-harga Komoditas yang Naik Jelang Idul Adha

Kemendagri Minta Kepala Daerah Cek Harga-harga Komoditas yang Naik Jelang Idul Adha

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 2025 Hanya Dipatok di Kisaran 5 Persen, Sri Mulyani: Ini Ambisius, tapi Realistis..

Pertumbuhan Ekonomi 2025 Hanya Dipatok di Kisaran 5 Persen, Sri Mulyani: Ini Ambisius, tapi Realistis..

Whats New
Pemerintah 'Pelototi' Kenaikan Harga Bawang Merah, Cabai Merah, dan Gula Pasir

Pemerintah "Pelototi" Kenaikan Harga Bawang Merah, Cabai Merah, dan Gula Pasir

Whats New
Kekhawatiran dan Harapan Pengusaha Usai Pergantian Kepala Otorita IKN

Kekhawatiran dan Harapan Pengusaha Usai Pergantian Kepala Otorita IKN

Whats New
Kinerja Manufaktur Merosot, Kemenperin Sebut Imbas Permendag Kemudahan Impor

Kinerja Manufaktur Merosot, Kemenperin Sebut Imbas Permendag Kemudahan Impor

Whats New
Tugas Berat Destry Damayanti sebagai Deputi Gubernur Senior Periode Kedua

Tugas Berat Destry Damayanti sebagai Deputi Gubernur Senior Periode Kedua

Whats New
Kamis, Serikat Buruh Akan Gelar Demo Tolak Tapera di Depan Istana

Kamis, Serikat Buruh Akan Gelar Demo Tolak Tapera di Depan Istana

Whats New
Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 69 Diperpanjang, Simak Syarat dan Caranya

Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 69 Diperpanjang, Simak Syarat dan Caranya

Whats New
Sri Mulyani Sebut Program Makan Bergizi Penting buat Perbaikan SDM

Sri Mulyani Sebut Program Makan Bergizi Penting buat Perbaikan SDM

Whats New
Google PHK 100 Karyawan di Unit Cloud

Google PHK 100 Karyawan di Unit Cloud

Whats New
Jalan Sumbu Kebangsaan Sisi Barat Selesai Dibangun, Kereta Otonom IKN Siap Diuji Coba Agustus

Jalan Sumbu Kebangsaan Sisi Barat Selesai Dibangun, Kereta Otonom IKN Siap Diuji Coba Agustus

Whats New
Pertamina Pastikan Kesiapan Pasok Energi Hijau di IKN

Pertamina Pastikan Kesiapan Pasok Energi Hijau di IKN

Whats New
Relaksasi Kebijakan Ekspor Pertambangan, Beberapa Konsentrat Kini Bisa Diekspor

Relaksasi Kebijakan Ekspor Pertambangan, Beberapa Konsentrat Kini Bisa Diekspor

Whats New
Kekhawatiran Finansial Terbesar adalah Tak Punya Uang Saat Pensiun

Kekhawatiran Finansial Terbesar adalah Tak Punya Uang Saat Pensiun

Earn Smart
Stafsus Sri Mulyani Pastikan Gaji Mantan Kepala Otorita IKN Sudah Dilunasi

Stafsus Sri Mulyani Pastikan Gaji Mantan Kepala Otorita IKN Sudah Dilunasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke