Bakal Gelar Rights Issue, Bank Banten Perkuat Penyaluran Kredit hingga Pengembangan Layanan Digital

Emiten dengan kode BEKS itu rencananya akan menerbitkan saham baru sebanyak-banyaknya 23,3 miliar atau setara 34,79 persen dari modal disetor perseroan, dengan harga pelaksanaan Rp 77.

Direktur Utama Bank Banten Agus Syabarrudin mengatakan, pihaknya telah mengantongi pernyataan efektif pendaftaran HMETD dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

"Tanda efektif sudah berjalan, dan target yang kita inginkan semoga bisa bisa kita dapatkan tambahan modal Rp 600 miliar sampai Rp 1,2 triliun," kata dia, kepada Kompas.com, Selasa (5/10/2021).

Rencananya Bank Banten akan mengalokasikan 65 persen dari penambahan modal itu untuk penyaluran kredit dan 35 persen sisanya untuk penguatan struktur keuangan perseroan.

Agus menjelaskan, untuk penyaluran kredit pihaknya masih akan fokus pada inti bisnis perusahaan, yakni pada segmen konsumer aparatur sipil negara (ASN).

Dengan tambahan modal yang diterima, Bank Banten akan mengembangkan berbagai layanan kredit pada segmen tersebut.

"Kami ingin melakukan pengembangan dari basicnya konsumer tadi, kita kembangkan lagi ekosistemnya," ujarnya.

Sementara itu untuk pos penguatan struktur keuangan perseroan, Bank Banten bakal melakukan penguatan terhadap layanan digital atau infrastruktur teknologi informasinya.

Menurut Agus, di tengah percepatan pertumbuhan layanan digital, pengembangan infrastruktur teknologi informai menjadi hal yang wajib dilakukan oleh bank untuk dapat bersaing.

"Ditambah lagi situasi pandemi memaksa orang untuk bertransaksi secara digital," ucapnya.

Sebagai informasi, berdasarkan Prospektus yang dirilis perseroan, tanggal efektif pernyataan pendaftaran HMETD dari Otoritas Jasa Keuangan yaitu 30 September 2021.

Adapun periode perdagangan HMETD berlangsung dari 14-21 Oktober 2021 dan akan tercatat di BEI pada 14 Oktober 2021.