JAKARTA, KOMPAS.com – Pemerintah memutuskan memperpanjangan bantuan pangan beras bagi masyarakat berpendapatan rendah.
Bantuan beras tersebut disalurkan dari stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang dikelola oleh Perum Bulog sesuai penugasan dari Badan Pangan Nasional.
Ihwal itu, Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan, pihaknya bersama Bulog memastikan stok CBP dalam kondisi yang cukup dan aman meskipun bantuan pangan tersebut dilanjut.
"Masyarakat khususnya 20.622 juta KPM di seluruh Indonesia tentunya sangat membutuhkan adanya bantuan ini, karena sangat membantu meringankan beban dan memenuhi kebutuhan pokok yaitu beras. Sesuai arahan Bapak Presiden, perpanjangan hingga Desember 2023 kita harapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat, dan untuk menjaga daya beli masyarakat sehingga berdampak pada terkendalinya inflasi," ujar Arief seusai mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) kunjungan kerja meninjau Gudang Bulog Sukamaju di Palembang, Sumatera Selatan, dikutip dari siaran persnya, Kamis (26/10/2023).
Arief mengungkapkan, per 23 Oktober 2023, stok beras Bulog aman di 1,5 juta ton. Kemudian untuk realisasi penyaluran Bansos pangan hingga saat ini telah mencapai 400.000 ton atau 65 persen dari total target sebesar 640.000 ton.
Khusus untuk Sumatera Selatan, realisasi bantuan pangan pada tahap kedua mencapai 11.345 ton telah tersalurkan atau 69,07 persen dari total alokasi Sumsel sebesar 16.426 ton.
Adapun jumlah stok beras yg tersimpan di gudang BULOG Kanwil Sumsel & Babel keseluruhan mencapai 23.200 ton. "Jadi stoknya aman, secured 1,5 juta ton," kata dia.
Perpanjangan bansos pangan ini untuk kelanjutan penyaluran dari September, Oktober, November yang kemudian dilanjutkan ke Desember 2023.
https://money.kompas.com/read/2023/10/26/200000126/bantuan-pangan-beras-diperpanjang-pemerintah-pastikan-stok-cbp-aman