Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sederet Masalah yang Dihadapi Industri Penerbangan Global

Hal ini diungkapkan Ketua Umum INACA, Denon Prawiraatmadja saat membuka CEO Talks bertajuk ASEAN Connect: Aviation Strategy and Roadmap di Hotel Park Hyatt, Jakarta, Kamis (2/11/2023).

Denon mengatakan, industri penerbangan memegang peranan penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lantaran dapat menembus batas antar negara dengan cepat.

Namun saat ini industri penerbangan memiliki permasalahan yang sama antar negara. Berikut sederet permasalahannya:

1. Ketersediaan Pesawat Berkurang

Denon menyebut, saat ini jumlah penumpang pesawat telah meningkat pesat setelah pandemi Covid-19 sempat terdampak hebat akibat aturan pembatasan perjalanan.

Sayangnya, kesempatan untuk memulihkan industri penerbangan ini tidak dibarengi dengan ketersediaan pesawat yang mencukupi kebutuhan tersebut.

"Peningkatan jumlah permintaan penumpang, namun kapasitasnya masih terbatas karena ketersediaan pesawat berkurang," ujar Denon.

Seperti diketahui, selama pandemi Covid-19 banyak pesawat yang terparkir di bandara karena tidak digunakan.

Pesawat-pesawat ini tentu perlu dilakukan pengecekan untuk bisa dioperasikan kembali dan tidak sedikit dari pesawat tersebut yang memerlukan penggantian suku cadang.

Namun, kata Denon, saat ini suku cadang pesawat yang tersedia sulit didapatkan karena rantai pasoknya terganggu oleh kondisi sosial politik dunia.

"Ketersediaan suku cadang yang juga menjadi isu utama, terutama karena supply chainnya yang terganggu oleh kondisi sosial politik dunia," ucapnya.

3. Harga Bahan Bakar Avtur Naik

Dengan adanya kondisi sosial politik yang menyebabkan ketidakpastian global meningkat, nilai tukar rupiah dan harga bahan bakar minyak (BBM) seperti avtur ikut terdampak.

Pelemahan nilai tukar rupiah di kala harga avtur naik tentu akan membuat biaya operasional maskapai meningkat.

Sementara saat ini Kementerian Perhubungan (Kemenhub) belum juga mengkaji ulang ketentuan tarif batas bawah dan atas tiket pesawat sehingga maskapai tidak bisa menyesuaikan tarif tiket pesawat dengan biaya operasional saat ini.

"Selain itu juga tantangan terkait dengan ketersediaan dan harga bahan bakar avtur yang cenderung naik serta upaya-upaya untuk peningkatan environment dengan mengadakan dan menggunakan sustainable aviation fuel (SAF) di dunia penerbangan," kata dia.

Kendati demikian, tiap negara mempunyai tata cara dan aturan main tersendiri dalam bisnis penerbangan seperti azas cabotage dan freedom of the air, terutama five freedom agreement.

Oleh karenanya, INACA menilai perlu pembicaraan mendalam di antara otoritas negara-negara ASEAN untuk menjalin keselarasan kepentingan antar anggota untuk dapat maju bersama.

"Untuk itulah INACA mengadakan forum dialog di lingkup ASEAN ini, dengan harapan dapat menjadi peta jalan atau roadmap strategi pengembangan sektor penerbangan di kawasan ASEAN," tuturnya.

https://money.kompas.com/read/2023/11/02/153400826/sederet-masalah-yang-dihadapi-industri-penerbangan-global-

Terkini Lainnya

Operasi Pipa Gas Cirebon-Semarang Tahap 1 Terus Dijaga Keandalannya

Operasi Pipa Gas Cirebon-Semarang Tahap 1 Terus Dijaga Keandalannya

Whats New
Kota Tual dan Kepulauan Aru Jadi Lokasi Modeling Penangkapan Ikan Terukur KKP

Kota Tual dan Kepulauan Aru Jadi Lokasi Modeling Penangkapan Ikan Terukur KKP

Whats New
Prabowo Pasang Target Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen, BI: Kami Akan Terus Bersinergi...

Prabowo Pasang Target Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen, BI: Kami Akan Terus Bersinergi...

Whats New
Destry Damayanti: Kondisi Global Tidak Pasti, Stabilitas Nilai Tukar Rupiah Perlu Dipertahankan

Destry Damayanti: Kondisi Global Tidak Pasti, Stabilitas Nilai Tukar Rupiah Perlu Dipertahankan

Whats New
Pengusaha Konveksi: Jika Permendag 8/2024 Tak Diubah, Industri Kecil Menengah Mati

Pengusaha Konveksi: Jika Permendag 8/2024 Tak Diubah, Industri Kecil Menengah Mati

Whats New
Menunda Tapera untuk Pekerja

Menunda Tapera untuk Pekerja

Whats New
Lowongan Kerja BUMN Kliring Berjangka untuk Lulusan S1 Hukum, Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja BUMN Kliring Berjangka untuk Lulusan S1 Hukum, Simak Persyaratannya

Work Smart
Mei Deflasi, BPS: Bukan Disebabkan Pelemahan Daya Beli Masyarakat

Mei Deflasi, BPS: Bukan Disebabkan Pelemahan Daya Beli Masyarakat

Whats New
Tapera Dinilai Bisa Gerus PDB dan Bikin 466.830 Pekerjaan Hilang

Tapera Dinilai Bisa Gerus PDB dan Bikin 466.830 Pekerjaan Hilang

Whats New
CPNS 2024 Segera Dibuka, Apa Saja Dokumen yang Dibutuhkan?

CPNS 2024 Segera Dibuka, Apa Saja Dokumen yang Dibutuhkan?

Whats New
Hadirkan Produk Inovatif untuk Solopreneur, Bank Saqu Raih 1 Juta Nasabah dalam 6 Bulan

Hadirkan Produk Inovatif untuk Solopreneur, Bank Saqu Raih 1 Juta Nasabah dalam 6 Bulan

Whats New
JR Connexion Kembali Beroperasi, Simak Jadwal Barunya

JR Connexion Kembali Beroperasi, Simak Jadwal Barunya

Whats New
Tahun Ini, PNM Targetkan Kredit Ultra Mikro Rp 72 Triliun

Tahun Ini, PNM Targetkan Kredit Ultra Mikro Rp 72 Triliun

Whats New
IHSG Ditutup Naik Tembus 7.000 Lagi, Rupiah Menguat

IHSG Ditutup Naik Tembus 7.000 Lagi, Rupiah Menguat

Whats New
Presdir Jahja Setiaatmadja 'Serok' Saham BBCA Senilai Rp 1,98 Miliar

Presdir Jahja Setiaatmadja "Serok" Saham BBCA Senilai Rp 1,98 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke