Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

IHSG dan Rupiah Berakhir di Zona Hijau

JAKARTA, KOMPAS.com - Pada penutupan perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona hijau pada Selasa (14/11/2023). Demikian juga dengan rupiah yang menguat pada akhir perdagangan pasar spot.

IHSG ditutup pada level 6.862,05 atau menguat 23,7 poin (0,35 persen) dibandingkan penutupan sebelumnya pada level 6.838,31.

Mengutip RTI, sebanyak 285 saham melaju di zona hijau dan 233 saham di zona merah. Sedangkan 234 saham lainnya stagnan. Adapun jumlah transaksi sore ini mencapai Rp 7 triliun dengan volume 17,6 miliar saham.

Saham top gainers yang menopang IHSG di antaranya, Adaro Minerals Indonesia (ADMR) yang menguat 5,3 persen pada level Rp 1.185 per saham.

Kemudian, Bank Jago (ARTO) menguat 5,1 persen ke posisi Rp 2.050 per saham. Selanjutnya, Merdeka Copper Gold (MDKA) yang menguat 3,9 persen ke level Rp 2.350 per saham.

Sementara itu, saham top losers yaitu Akasha Wira International (ADES) yang ambles 6,9 persen ke posisi Rp 9.000 per saham. Kemudian, Dharma Polimetal (DRMA) yang turun 2,7 persen ke posisi Rp 1.260 per saham.

Dilanjutkan oleh Elang Mahkota Teknologi (EMTK) yang melemah 2,7 persen ke posisi Rp 540 per saham.

Bursa Asia ditutup bervariasi, indeks saham Jepang Nikkei menguat 0,34 persen (110,8 poin) ke level 32.695,9, dan Shanghai Komposit menguat 0,31 persen (9,5 poin) pada posisi 3.056,07.

Sementara itu, indeks saham Hang Seng Hong Kong melemah 0,17 persen (29,3 poin) pada level 17.396,85, dan Strait Times turun 0,07 persen (2 poin) ke posisi 3.104,66.

Pada awal perdagangan, bursa Eropa bergerak mixed dengan kenaikan GDAXI 0,58 persen (88,4 poin) ke level 15.433,45, sementara FTSE melemah 0,23 persen (17,4 poin) pada level 7.409,15.

Rupiah menguat

Mengutip data Bloomberg, rupiah sore ini ditutup menguat. Pukul 14.58 WIB mata uang Garuda ditutup pada level Rp 15.694 per dollar AS.

Rupiah menguat 6 poin atau 0,04 persen dibandingkan sebelumnya Rp 15.701 per dollar AS.

Sementara itu, mengacu kurs tengah Jisdor, nilai tukar rupiah pada Selasa (14/11/2023) pada level Rp 15.699 per dollar AS, atau menguat dari nilai tukar Senin (13/11/2023) sebesar Rp 15.713 per dollar AS.

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

https://money.kompas.com/read/2023/11/14/175000526/ihsg-dan-rupiah-berakhir-di-zona-hijau

Terkini Lainnya

Industri Semen 'Overcapacity', Kemenperin Singgung PR Peningkatan Permintaan Dalam Negeri hingga Ekspor

Industri Semen "Overcapacity", Kemenperin Singgung PR Peningkatan Permintaan Dalam Negeri hingga Ekspor

Whats New
Cara transfer BCA ke blu by BCA Digital lewat ATM dan m-Banking

Cara transfer BCA ke blu by BCA Digital lewat ATM dan m-Banking

Spend Smart
OJK Rilis Pedoman Produk Pembiayaan Musyarakah bagi BPR Syariah

OJK Rilis Pedoman Produk Pembiayaan Musyarakah bagi BPR Syariah

Whats New
Syarat dan Cara Ganti Kartu ATM BRI Kedaluarsa di Kantor Cabang

Syarat dan Cara Ganti Kartu ATM BRI Kedaluarsa di Kantor Cabang

Whats New
Bank Artha Graha Sediakan QRIS untuk Pembayaran di Kemala Run 2024

Bank Artha Graha Sediakan QRIS untuk Pembayaran di Kemala Run 2024

Whats New
Integrasi Infrastruktur Berlanjut, PGN Tingkatkan Aliran Gas Bumi hingga 48 BBTUD ke Jateng

Integrasi Infrastruktur Berlanjut, PGN Tingkatkan Aliran Gas Bumi hingga 48 BBTUD ke Jateng

Whats New
Kontrak PT Pindad Tumbuh 24,7 Persen pada 2024

Kontrak PT Pindad Tumbuh 24,7 Persen pada 2024

Whats New
Lelang 7 Seri SBSN, Pemerintah Kantongi Rp 10 Triliun

Lelang 7 Seri SBSN, Pemerintah Kantongi Rp 10 Triliun

Whats New
OJK Terbitkan Pedoman Kerja Sama BPR Syariah dan Fintech Financing

OJK Terbitkan Pedoman Kerja Sama BPR Syariah dan Fintech Financing

Whats New
Luhut soal Ormas Kelola Tambang: Bisa Konflik Kepentingan jika Enggak Diawasi

Luhut soal Ormas Kelola Tambang: Bisa Konflik Kepentingan jika Enggak Diawasi

Whats New
Luhut Sebut Sempat Kesal Tak Bisa Ambil Keputusan soal Kepala Otorita IKN Mundur

Luhut Sebut Sempat Kesal Tak Bisa Ambil Keputusan soal Kepala Otorita IKN Mundur

Whats New
Inflasi Tinggi Dorong Pensiunan untuk Kembali ke Dunia Kerja

Inflasi Tinggi Dorong Pensiunan untuk Kembali ke Dunia Kerja

Whats New
Soal China Investasi Pabrik Semen di Aceh, Kemenperin Sayangkan Pemkab Tak Koordinasi dengan Pusat

Soal China Investasi Pabrik Semen di Aceh, Kemenperin Sayangkan Pemkab Tak Koordinasi dengan Pusat

Whats New
KAI Ungkap Alasan Tak Langsung Terapkan Tarif Normal ke LRT Jabodebek

KAI Ungkap Alasan Tak Langsung Terapkan Tarif Normal ke LRT Jabodebek

Whats New
Perusahaan Penambang Bitcoin Perluas Bisnis ke Sektor AI

Perusahaan Penambang Bitcoin Perluas Bisnis ke Sektor AI

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke