Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Risal Wasal memastikan 12 trainset yang dioperasikan saat ini telah bebas dari masalah aus pada roda.
Pasalnya, telah dilakukan penanganan roda aus dengan cara pembubutan roda dan memperhalus profil permukaan serta memberi cairan lubricant pada rel LRT Jabodebek.
“Alhamdulillah pasca dilakukan grinding dan pelumasan ini, sudah tidak ditemukan aus pada roda sehingga 12 trainset (TS) yang beroperasi saat ini dalam kondisi aman," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (21/11/2023).
Dengan penambahan trainset ini, maka total frekuensi perjalanan per hari pada masing-masing lintas yaitu Bekasi dan Cibubur menjadi 80 kereta api dengan total keseluruhan frekuensi perjalanan menjadi 160 kereta api per hari.
Hal ini sangat berdampak pada waktu tunggu kereta satu dengan kereta berikutnya (headway) dari sebelumnya mencapai 1 jam, kini paling lama mencapai 37 menit.
Berikut headway LRT Jabodebek terbaru sejak mengoperasikan 12 trainset pada Selasa kemarin:
1. Headway peak hour pukul 05.00-10.00 dan 15.00-21.00 WIB
2. Headway off-peak hour pukul 10.00-15.00
Risal menyebut, ke depannya proses pembubutan roda dan pelumasan terus dikebut dan diharapkan dapat segera tuntas sehingga dapat meningkatkan pelayanan yang maksimal kepada seluruh pengguna LRT Jabodebek.
"DJKA akan terus berupaya untuk dapat mengakomodasi kebutuhan penumpang LRT Jabodebek," kata dia.
Dia berharap LRT Jabodebek akan segera dapat beroperasi dengan normal sehingga masyarakat dapat merasakan manfaat yang besar.
Dengan begitu, pengguna kendaraan pribadi bisa beralih kepada transportasi massal yang saat ini juga sudah terintegrasi dengan berbagai moda transportasi di Jabodetabek.
https://money.kompas.com/read/2023/11/22/064916626/kereta-ditambah-waktu-tunggu-lrt-jabodebek-jadi-9-37-menit