Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jumlah Petani Berkurang, Prabowo: Anak-anak Petani Melihat Bapaknya Hidup Susah

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto menyoroti kualitas hidup petani di Indonesia. Menurutnya, kualitas hidup petani yang kurang baik menjadi alasan jumlah petani menyusut.

Jumlah petani Indonesia memang tercatat mengalami penurunan.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah petani di Indonesia sebanyak 29,3 juta petani pada 2023, turun 7,45 persen dari 31 juta petani pada 2013.

Prabowo menilai, kualitas hidup petani yang kurang layak salah satunya disebabkan oleh sistem ekonomi pasar terbuka yang merupakan bagian dari kapitalisme.

Dengan sistem tersebut, Indonesia dapat mengimpor komoditas pangan dengan harga lebih murah dari negara mitra dagang.

"Semua dianggap harus free market," katanya.

"Free market benar, tapi basic hak dasar rakyat itu tidak boleh diperdagangkan," sambungnya.

Lebih lanjut ia bilang, pemerintahan di era Presiden Soeharto sebenarnya sudah baik dalam mengelola harga komoditas di level petani. Pada era tersebut, Badan Urusan Logistik (Bulog) dapat bertindak stabilisator harga pangan di level petani dan konsumen.

"Kalau harga untuk petani kurang baik, bisa dikendalikan, tapi konsumen di kota juga dijaga. Tapi kita menyerah kepada IMF," tuturnya.


Ke depan, Prabowo menyebutkan, dalam rangka memperbaiki kualitas hidup petani diperlukan keberpihakan dari pemerintah. Salah satu strategi yang ia siapkan ialah menyediakan pupuk subsidi yang dapat tersalur kepada petani.

Strategi lainnya ialah dengan melanjutkan proyek lumbung pangan nasional atau food estate. Prabowo mengklaim, megaproyek itu merupakan satu-satunya jalan untuk menyelamatkan pertanian Indonesia.

"Kita harus bantu petani kita semua, jadi anaknya petani mau jadi petani," ucap dia.

https://money.kompas.com/read/2024/01/12/122948426/jumlah-petani-berkurang-prabowo-anak-anak-petani-melihat-bapaknya-hidup-susah

Terkini Lainnya

Tarif Listrik Setelah Juni 2024 Bakal Naik? Ini Kata Kementerian ESDM

Tarif Listrik Setelah Juni 2024 Bakal Naik? Ini Kata Kementerian ESDM

Whats New
Kekhawatiran Ekonomi Bebani Investor, Dow Jones Turun Lebih dari 115,2 Poin

Kekhawatiran Ekonomi Bebani Investor, Dow Jones Turun Lebih dari 115,2 Poin

Whats New
Mengintip Peluang Usaha Nasi Goreng, Berapa Modal dan Keuntungannya?

Mengintip Peluang Usaha Nasi Goreng, Berapa Modal dan Keuntungannya?

Smartpreneur
Anggaran Subsidi Listrik 2025 Diprediksi Rp 88 Triliun, Naik Rp 15 Triliun

Anggaran Subsidi Listrik 2025 Diprediksi Rp 88 Triliun, Naik Rp 15 Triliun

Whats New
Ada 'Jamu Manis', BI Pede Pertumbuhan Kredit Perbankan Capai 12 Persen

Ada "Jamu Manis", BI Pede Pertumbuhan Kredit Perbankan Capai 12 Persen

Whats New
Cara Klaim JHT BPJS Ketenagakerjaan via Lapak Asik

Cara Klaim JHT BPJS Ketenagakerjaan via Lapak Asik

Whats New
Cara Bayar Cicilan KPR BTN via Aplikasi dan ATM

Cara Bayar Cicilan KPR BTN via Aplikasi dan ATM

Spend Smart
Bank Neo Commerce Berhasil Membalik Rugi Jadi Laba pada Kuartal I-2024

Bank Neo Commerce Berhasil Membalik Rugi Jadi Laba pada Kuartal I-2024

Whats New
Tembus Pasar Global, Aprindo Gandeng Anak Usaha Garuda Indonesia

Tembus Pasar Global, Aprindo Gandeng Anak Usaha Garuda Indonesia

Whats New
Cara Ganti Kartu ATM BRI 'Expired' lewat Digital CS

Cara Ganti Kartu ATM BRI "Expired" lewat Digital CS

Whats New
Pemkab Gencarkan Pasar Murah, Inflasi di Lebak Turun Jadi 2,1 Persen Per Mei 2024

Pemkab Gencarkan Pasar Murah, Inflasi di Lebak Turun Jadi 2,1 Persen Per Mei 2024

Whats New
Mendag Ogah Revisi Permendag 8/2024, Asosiasi Pertekstilan: UU Pemilu Saja Bisa Diganti...

Mendag Ogah Revisi Permendag 8/2024, Asosiasi Pertekstilan: UU Pemilu Saja Bisa Diganti...

Whats New
Pemerintah Pakai Produk Semen Rendah Emisi Karbon untuk Bangun IKN

Pemerintah Pakai Produk Semen Rendah Emisi Karbon untuk Bangun IKN

Whats New
Tahun Ini, Emiten Beras NASI Bidik Pertumbuhan Laba Bersih 618 Persen

Tahun Ini, Emiten Beras NASI Bidik Pertumbuhan Laba Bersih 618 Persen

Whats New
Hingga April 2024, Jumlah Nasabah Tabungan Haji BSI Tembus 5,1 Juta

Hingga April 2024, Jumlah Nasabah Tabungan Haji BSI Tembus 5,1 Juta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke