Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tangani Kredit Macet, Investree Buka Kanal Pengaduan untuk Pemberi Pinjaman

Co-Founder dan Director Investree Singapore Pte. Ltd. Kok Chuan Lim mengatakan, tim manajemen Investree akan tetap menunjukkan eksistensi dan keberpihakan perusahaan pada stakeholders. Salah satunya dengan tetap membuka jalur komunikasi resmi.

“Demi menjaga upaya transparansi dan membuktikan komitmen kami untuk mempertahankan bisnis Investree di Indonesia, kami membuka kanal pengaduan bagi lender (pemberi pinjaman) Investree melalui email cs@investree.id.,” kata dia dalam keterangan resmi, Kamis (29/2/2024).

Ia menambahkan, Investree juga membuka ruang untuk pengaduan bagi para lender (pemberi pinjaman) dan stakeholders terkait hubungan mereka dengan pihak luar yang mengaku terafiliasi dengan Investree.

“Bagi para lender maupun stakeholders yang merasa terlibat dengan perusahaan atau perorangan lainnya yang mengklaim sebagai terafiliasi, anak perusahaan, subsider atau anak perusahaan, dengan Investree, kami menghimbau untuk melapor dan melakukan pendataan. Tautan pendaftaran pengaduan ini dapat diakses di https://bit.ly/PelaporanInvestree,” imbuh Lim.

Investree mengakui adanya tantangan bisnis yang sempat menghambat operasional perusahaan selama beberapa waktu yang lalu.

Terkait penanganan keterlambatan pembayaran hasil pendanaan dari para lender Investree masih dan terus akan berupaya menjalankan fungsi penagihan atau collection atas para peminjam atau debitor yang belum melakukan pengembalian dana pinjaman lender tersebut, sesuai dengan POJK No. 10/2022.

"Di antara lain, Investree akan melanjutkan penagihan, pengecekan, dan monitoring ke borrower (penerima pinjaman)" imbuh dia.

Terkait dengan situasi yang saat ini dihadapi oleh pemangku kepentingan Investree, perusahaan berupaya untuk menjalankan strategi-strategi perbaikan demi mengembalikan kondisi internal perusahaan serta kembali mendapat kepercayaan masyarakat.

Lebih lanjut, Lim bilang, Investree mengakui adanya tantangan bisnis yang saat ini tengah terjadi di dalam perusahaan. Hal ini terutama terkait dengan kendala pembayaran dana pinjaman oleh sejumlah borrower.


Hal tersebut berdampak pada keterlambatan pembagian pemberian pinjaman para lender Investree.

Dari data yang didapatkan, sebagian besar borrower merupakan UMKM dari berbagai latar belakang industri ini mengalami kendala operasional akibat berbagai faktor seperti penurunan omzet, penutupan bisnis, dan lainnya.

"Namun demikian, Investree tetap berupaya membuka komunikasi dengan borrower yang masih memiliki itikad baik untuk melunasi pinjaman kepada para Lender Investree, salah satunya dengan menambah kerja sama dengan pihak ketiga untuk mempercepat proses loan repayment collection," tandas Lim.

Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) masih memeriksa adanya dugaan kecurangan atau fraud pada fintech peer-to-peer lending PT Investree Radhika Jaya (Investree).

Hal tersebut disampaikan Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Keuangan Lainnya (PVML) OJK Agusman ketika dihubungi Kompas.com, Senin (19/2/2024).

"Sedang kami periksa," ujar dia.

Ia menjelaskan, OJK saat ini sedang melakukan pendalaman dengan melakukan pemeriksaan secara langsung terhadap perusahaan pinjaman online (pinjol) Investree.

Hal tersebut antara lain terkait dengan adanya dugaan pelanggaran ketentuan dalam operasional dan pelindungan konsumen sebagaimana aduan masyarakat.

https://money.kompas.com/read/2024/02/29/100000426/tangani-kredit-macet-investree-buka-kanal-pengaduan-untuk-pemberi-pinjaman

Terkini Lainnya

Mendag Ogah Revisi Permendag 8/2024, Asosiasi Pertekstilan: UU Pemilu Saja Bisa Diganti...

Mendag Ogah Revisi Permendag 8/2024, Asosiasi Pertekstilan: UU Pemilu Saja Bisa Diganti...

Whats New
Pemerintah Pakai Produk Semen Rendah Emisi Karbon untuk Bangun IKN

Pemerintah Pakai Produk Semen Rendah Emisi Karbon untuk Bangun IKN

Whats New
Tahun Ini, Emiten Beras NASI Bidik Pertumbuhan Laba Bersih 618 Persen

Tahun Ini, Emiten Beras NASI Bidik Pertumbuhan Laba Bersih 618 Persen

Whats New
Hingga April 2024, Jumlah Nasabah Tabungan Haji BSI Tembus 5,1 Juta

Hingga April 2024, Jumlah Nasabah Tabungan Haji BSI Tembus 5,1 Juta

Whats New
MTDL Bakal Tebar Dividen Rp 257,8 Miliar dari Laba Bersih 2023

MTDL Bakal Tebar Dividen Rp 257,8 Miliar dari Laba Bersih 2023

Whats New
Pasarnya Potensial, Chevron-Caltex Perkuat Bisnis Pelumas Industri di Indonesia

Pasarnya Potensial, Chevron-Caltex Perkuat Bisnis Pelumas Industri di Indonesia

Whats New
Permudah Bayar Iuran, BPJS Ketenagakerjaan Gandeng Danamon

Permudah Bayar Iuran, BPJS Ketenagakerjaan Gandeng Danamon

Whats New
Daftar Emiten yang Bakal Bagi-bagi Dividen pada Juni 2024

Daftar Emiten yang Bakal Bagi-bagi Dividen pada Juni 2024

Whats New
Gencarkan Ekspansi Pasar Nasional, GNET Official Store di Tokopedia Miliki 19 Titik Distribusi

Gencarkan Ekspansi Pasar Nasional, GNET Official Store di Tokopedia Miliki 19 Titik Distribusi

Rilis
Insentif Likuiditas, BI: Insentif bagi Bank yang 'Berkeringat' Berikan Kredit

Insentif Likuiditas, BI: Insentif bagi Bank yang "Berkeringat" Berikan Kredit

Whats New
Mahendra Siregar Lantik 21 Kepala OJK Daerah, Simak Daftarnya

Mahendra Siregar Lantik 21 Kepala OJK Daerah, Simak Daftarnya

Whats New
Operasi Pipa Gas Cirebon-Semarang Tahap 1 Terus Dijaga Keandalannya

Operasi Pipa Gas Cirebon-Semarang Tahap 1 Terus Dijaga Keandalannya

Whats New
Kota Tual dan Kepulauan Aru Jadi Lokasi Modeling Penangkapan Ikan Terukur KKP

Kota Tual dan Kepulauan Aru Jadi Lokasi Modeling Penangkapan Ikan Terukur KKP

Whats New
Prabowo Pasang Target Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen, BI: Kami Akan Terus Bersinergi...

Prabowo Pasang Target Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen, BI: Kami Akan Terus Bersinergi...

Whats New
Destry Damayanti: Kondisi Global Tidak Pasti, Stabilitas Nilai Tukar Rupiah Perlu Dipertahankan

Destry Damayanti: Kondisi Global Tidak Pasti, Stabilitas Nilai Tukar Rupiah Perlu Dipertahankan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke