Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mittal Mau Investasi, Menneg BUMN Panggil Antam dan KS

Kompas.com - 11/04/2008, 15:06 WIB

JAKARTA,JUMAT -  Menteri Negara BUMN segera memanggil manajemen dua BUMN yakni PT Krakatau Steel (KS) dan PT Aneka Tambang Tbk. (Antam) terkait rencana investasi produsen baja terbesar di dunia, Arcelor Mittal, di Indonesia. "Saya belum berunding dengan manajemen PT KS. Saya akan segera undang dan mendengar bagaimana pandangan mereka," kata Menteri Negara BUMN, Sofyan Djalil, di Jakarta, Jumat (11/4).
     
Ia mengatakan, pada intinya pihaknya menyambut baik Arcelor-Mittal sebagai produsen baja terbesar di dunia untuk berinvestasi di Indonesia. Terlebih, Mittal menawarkan ide atau tiga opsi yang menurut Sofyan sangat bagus dan ideal bagi BUMN.
     
Opsi yang ditawarkan Mittal, yaitu akan mengembangkan sendiri usaha pertambangan yang berkaitan dengan industri baja, menawarkan diri menjadi mitra strategis bagi PT Krakatau Steel (KS) dan akan mendirikan perusahaan patungan bersama KS.      

Selain menggandeng BUMN baja, Mittal akan menjalin kerja sama dengan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) untuk memasok bahan baku. "Kita sambut baik bahwa Mittal bersedia berinvestasi di Indonesia apalagi dia sudah teruji betul dengan produksi sekitar 110 juta ton," katanya.

Menurut Menteri, kerja sama dengan Mittal tersebut merupakan kesempatan yang sangat bagus terlebih sebelumnya Mittal telah memulai bisnis pertamanya di Indonesia. Pihaknya akan menindaklanjuti sesegera mungkin proposal yang diajukan Mittal tersebut. "Kita akan follow up bagaimana cara yang paling baik untuk menciptakan win-win situation bagi investasi negara, BUMN, dan Mittal sendiri," katanya.
     
Sebelumnya, Arcelor-Mittal menawarkan diri kepada pemerintah Indonesia untuk membangun pabrik baja terintegrasi berkapasitas 5 juta ton per tahun. Pabrik baja yang diperkirakan menelan dana investasi mencapai 5 miliar dollar AS itu rencananya akan dibangun di Pulau Jawa pada areal seluas 700 ha.
     
CEO Arcelor-Mittal, Lakshmi Mittal menemui Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono terkait masalah itu. Presiden didampingi Menteri Perindustrian Fahmi Idris, Menko Perekonomian Boediono, dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Muhammad Lutfi. (ANT)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com