Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mekanisme Benefit Sharing Harus Ada Dalam SMTA

Kompas.com - 15/12/2008, 15:36 WIB

JAKARTA, SENIN - The Intergovernmental Meeting on Pandemic Influenza Preparedness/IGM - PIP di Geneva, Swiss, yang berakhir pada tanggal 13 Desember 2008 berhasil mencapai kemajuan yang signifikan. Negara maju menyetujui benefit sharing dalam kerangka mekanisme baru virus sharing flu burung.

"Mekanisme benefit sharing itu harus ada di dalam batang tubuh Standart Material Transfer Agreement," kata Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari di Jakarta, Senin (15/12).

Menteri Kesehatan Siti Fadillah Supari memimpin delegasi Indonesia pada pertemuan ini didampingi Wakil Ketua Delegasi Staf Khusus Menteri Kesehatan Dr Widjaja Lukito, dan pejabat senior Deplu sekaligus penasehat hubungan internasional Departemen Kesehatan Makarim Wibisono.

Keuntungan dari benefit sharing ini buat Indonesia, menurut Menkes, sistem menjadi lebih transparan dan adil. "Kita tahu kemana virus kita dikirim dan kita juga mendapat prioritas pertama untuk stok apapun, entah obat atau bantuan lain. Ini juga bukan paring-paring, bukan dapat sedekah dari negara maju karena Indonesia juga ikut andil," tegas Menkes.

Perundingan IGM-PIP telah mencapai 5 terobosan besar.Menurut Wakil Ketua Delegasi Indonesia Dr Widjaja Lukito, pencapaian utama yang diraih pada IGM-PIP ini adalah disetujuinya penggunaan Standard Material Transfer Agreement (SMTA) dalam sistem virus sharing. SMTA adalah dokumen yang akan mengatur semua transfer virus maupun bagian bagiannya yang berbentuk standard dan universal dan mempunyai kekuatan hukum.

Pencapaian kedua, prinsip-prinsip SMTA secara umum disetujui oleh semua negara anggota termasuk pengakuan atas perlunya mengintegrasikan sistem benefit sharing ke dalam SMTA yang telah gi gih diperjuangkan Indonesia dengan dukungan negara-negara berkembang lain terutama 11 negara SEARO (South East Asia Regional Organization), Brazil, AFRO (African Regional Office). Sebelumnya terdapat tentangan keras dari Amerika Serikat untuk memperlakukan benefit sharing setara dengan virus sharing.

Pernyataan IGM-PIP berbunyi "Negara-negara anggota setuju untuk berkomitmen berbagi virus H5N1 dan virus influenza lainnya yang berpotensi pandemi, serta menganggap virus sharing setara benefit sharing, sebagai bagian penting dari langkah kolektif demi kesehatan publik secara global"

Terobosan ketiga, adalah integrasi prinsip benefit sharing ke dalam SMTA. Terobosan keempat, adanya komitmen negara maju untuk benefit sharing secara tangible/nyata termasuk dalam berbagi risk assessment dan risk response.

Terobosan kelima, terwujudnya Virus Tracking System dan Advisory Mechanism untuk memonitor dan mengevaluasi virus dan penggunaannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Otorita Sebut Investor Berebut Lahan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan IKN

Otorita Sebut Investor Berebut Lahan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan IKN

Whats New
Bank BCA Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1 Semua Jurusan, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank BCA Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1 Semua Jurusan, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Sekaya Apa VOC Sampai Bisa Menjajah Nunsantara Ratusan Tahun?

Sekaya Apa VOC Sampai Bisa Menjajah Nunsantara Ratusan Tahun?

Whats New
Catat, Ini Daftar Kereta Api Tambahan Keberangkatan Juni-Juli 2024

Catat, Ini Daftar Kereta Api Tambahan Keberangkatan Juni-Juli 2024

Whats New
Rayakan Idul Adha 1445 H, Le Minerale Donasikan Sapi Limosin ke Masjid Istiqlal

Rayakan Idul Adha 1445 H, Le Minerale Donasikan Sapi Limosin ke Masjid Istiqlal

Whats New
Kala Hitler Tak Sudi Melunasi Utang ke Negara-Negara Sekutu

Kala Hitler Tak Sudi Melunasi Utang ke Negara-Negara Sekutu

Whats New
Libur Panjang Idul Adha, Jasa Marga Catat 376.000 Kendaraan Meninggalkan Jabotabek

Libur Panjang Idul Adha, Jasa Marga Catat 376.000 Kendaraan Meninggalkan Jabotabek

Whats New
Ini Kesalahan yang Paling Sering Dilakukan Saat Investasi

Ini Kesalahan yang Paling Sering Dilakukan Saat Investasi

Earn Smart
Produk Dekorasi Rumah Indonesia Bukukan Potensi Transaksi Rp 13,6 Miliar di Interior Lifestyle Tokyo 2024

Produk Dekorasi Rumah Indonesia Bukukan Potensi Transaksi Rp 13,6 Miliar di Interior Lifestyle Tokyo 2024

Rilis
Jasa Ekspedisi Dinilai Penting, Pengguna E-Commerce Tak Bebas Tentukan Pilihan

Jasa Ekspedisi Dinilai Penting, Pengguna E-Commerce Tak Bebas Tentukan Pilihan

Whats New
Selama Sepekan Harga Emas Antam Melonjak Rp 18.000 Per Gram

Selama Sepekan Harga Emas Antam Melonjak Rp 18.000 Per Gram

Whats New
Libur Panjang Idul Adha, 75.000 Tiket Kereta Cepat Whoosh Habis Terjual

Libur Panjang Idul Adha, 75.000 Tiket Kereta Cepat Whoosh Habis Terjual

Whats New
Kisah Hitler Membangun Ekonomi Jerman yang Porak Poranda usai Perang

Kisah Hitler Membangun Ekonomi Jerman yang Porak Poranda usai Perang

Whats New
Kominfo Minta Media Sosial Tak Muat Konten Pornografi dan Judi Online

Kominfo Minta Media Sosial Tak Muat Konten Pornografi dan Judi Online

Whats New
Cash Flow Adalah: Pengertian, Jenis, dan Cara Mengaturnya

Cash Flow Adalah: Pengertian, Jenis, dan Cara Mengaturnya

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com