JAKARTA, KOMPAS.com - Secara umum tingkat penyerapan pada sektor perumahan di Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi (Jabotabek) per bulannya pada kuartal pertama 2009 mengalami penurunan yaitu hanya mencapai 666 unit/ bulan, jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya sebesar 948 unit/bulan. Tapi, dengan penurunan BI rate pada posisi 7,5 persen di awal April, sektor ini optimis manatap masa depannya.
Demikian diungkap Direktur Bidang Penelitian dan Konsultan Procon Utami Prastiana pada saat pemaparan hasil penelitian pasar properti Jakarta pada kuartal pertama 2009 di Jakarta, Selasa (28/4).
"Pada akhir kuartal, permintaan akan perumahan mulai menunjukkan peningkatan yang positif. Penurunan BI rate diharapkan akan menurunkan bunga pinjaman yang akan mendorong permintaan akan perumahan," kata Utami.
Lebih lanjut Utami mengungkapkan bahwa secara keseluruhan tingkat penyerapan perumahan mengalami penurunan sebesar 30 persen, dengan 2.000 unit rumah terjual. Sebagian besar proyek mengalami penurunan penjualan pada bulan Januari dan Februari. Untuk Maret, penyerapan meningkat seiring dengan penurunan bunga pinjaman.
Untuk harga jual unit, sebagaimana dikatakan Utami, relatif stabil dari kuartal sebelumnya. Hal ini untuk mengantisipasi permintaan yang rendah karena pelemahan pertumbuhan ekonomi dan adanya sikap "menunggu dan melihat" terhadap pelpres yang akan diadakan pada kuartal kedua.
Menurut Utami kondisi pada kuartal pertama ini turut menentukan apa yang akan terjadi pada sektor perumahan pada kuartal berikutnya. "Pada kuartal mendatang, beberapa pengembang berencana untuk meluncurkan produk-produk barunya setelah pemilu pada awal April berlangsung yaitu sekitar 1.500 unit," pungkas Utami.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.