Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proses Lelang Aset BPPN Belum Tuntas

Kompas.com - 22/06/2009, 03:35 WIB

Jakarta, Kompas - Pemerintah diperkirakan tidak akan sanggup menyelesaikan proses lelang aset milik delapan eks pemegang saham bank di Badan Penyehatan Perbankan Nasional atau BPPN pada tahun 2009 karena aset-aset tersebut belum selesai dinilai untuk mencari harga wajarnya. Akibatnya, upaya pemerintah untuk mengembalikan uang negara senilai Rp 2,297 triliun yang terdiri atas pokok dan bunga pinjaman Bantuan Likuiditas Bank Indonesia atau BLBI tahun 1998-2000 tidak bisa dituntaskan tahun ini.

Direktur Jenderal Kekayaan Negara, Departemen Keuangan (Depkeu), Hadiyanto di Jakarta, Jumat (19/6), mengemukakan, kedelapan pemegang saham tersebut merupakan kelompok penerima BLBI yang perhitungan kewajibannya oleh Depkeu.

Mereka adalah Marimutu Sinivasan, pemegang saham Bank Putera Multi Karsa; Lidia Mochtar (Bank Tamara), Atang Latief (Bank Bira), Agus Anwar (Bank Pelita Istismarat), James Januardy (Bank Namura Internusa), Adisaputra Januardy (Bank Namura Internusa), Omar Putihray (Bank Tamara), dan Ulung Bursa (Bank Lautan Berlian).

Hingga April 2009, penyelesaian utang delapan pemegang saham bank itu baru terkumpul Rp 303 juta. Mayoritas dibayar dengan aset, bukan uang tunai. Jauh lebih kecil daripada total utang mereka yang sebesar Rp 2,297 triliun.

Uang tunai yang sudah disetorkan ke kas negara itu adalah pembayaran dari James Januardy dan Adisaputra Januardy. Utang keduanya sudah dianggap lunas, tinggal menunggu penerbitan surat keterangan lunas. Mereka melunasi semua utangnya plus biaya administrasi Panitia Urusan Piutang Negara senilai 10 persen dari total tunggakan pada Januari 2009.

Pemegang saham lain yang sudah siap dilelang asetnya adalah Omar Putihrai. Sebenarnya, lelang aset Omar sudah dijadwalkan 24 Maret 2009, tetapi hingga saat ini tertunda akibat peminat lelangnya hanya ada satu. Lelang aset Omar dilakukan secara bersamaan dengan lelang aset penerima BLBI lainnya, yakni Samadikun Hartono dan Kaharudin Ongko.

Aset Omar yang dilelang berupa saham PT Antang Gunung Meratus sebanyak 2.500 lembar dengan nominal Rp 2,5 miliar. Aset Samadikun Hartono antara lain berupa dua bidang tanah hak guna bangunan (HGB) dan bangunannya di Jalan Pinangsia, Jakarta Barat, senilai Rp 1,3 miliar dan sebidang tanah di Jalan Balai Pustaka Timur, Jakarta Timur, senilai Rp 3,6 miliar.

Aset milik Kaharudin Ongko yang dilelang berupa delapan bidang tanah, antara lain sebidang tanah di Jakarta Utara senilai Rp 8,09 miliar dan sebidang tanah di Jakarta Timur bernilai Rp 27 miliar.

”Karena peminatnya masih satu, lelang tersebut belum bisa dilakukan. Sementara untuk keseluruhan kewajiban kedelapan obligor yang dikelola Depkeu belum bisa dihimpun tahun ini karena asetnya perlu penilaian terlebih dahulu,” ujar Hadiyanto.(OIN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Kirim Paket Barang lewat Ekspedisi dengan Aman untuk Pemula

Cara Kirim Paket Barang lewat Ekspedisi dengan Aman untuk Pemula

Whats New
Cara Top Up DANA Pakai Virtual Account BRI

Cara Top Up DANA Pakai Virtual Account BRI

Spend Smart
Cek Daftar Pinjol Resmi yang Berizin OJK Mei 2024

Cek Daftar Pinjol Resmi yang Berizin OJK Mei 2024

Whats New
Penyaluran Avtur Khusus Penerbangan Haji 2024 Diproyeksi Mencapai 100.000 KL

Penyaluran Avtur Khusus Penerbangan Haji 2024 Diproyeksi Mencapai 100.000 KL

Whats New
Pemilik Kapal Apresiasi Upaya Kemenhub Evakuasi MV Layar Anggun 8 yang Terbakar

Pemilik Kapal Apresiasi Upaya Kemenhub Evakuasi MV Layar Anggun 8 yang Terbakar

Whats New
Langkah AJB Bumiputera 1912 Setelah Revisi Rencana Penyehatan Keuangan

Langkah AJB Bumiputera 1912 Setelah Revisi Rencana Penyehatan Keuangan

Whats New
KKP dan Polri Gagalkan Penyelundupan 125.684 Benih Bening Lobster di Jambi

KKP dan Polri Gagalkan Penyelundupan 125.684 Benih Bening Lobster di Jambi

Whats New
Sulbar akan Jadi Penyuplai Produk Pangan untuk IKN, Kementan Beri Benih Gratis

Sulbar akan Jadi Penyuplai Produk Pangan untuk IKN, Kementan Beri Benih Gratis

Whats New
Emiten Tambang Samindo Resources Catatkan Kenaikan Pendapatan 33,5 Persen Per Kuartal I-2024

Emiten Tambang Samindo Resources Catatkan Kenaikan Pendapatan 33,5 Persen Per Kuartal I-2024

Whats New
OJK Sebut Klaim Asuransi Kesehatan Lebih Tinggi dari Premi yang Diterima Perusahaan

OJK Sebut Klaim Asuransi Kesehatan Lebih Tinggi dari Premi yang Diterima Perusahaan

Whats New
SKK Migas dan Mubadala Energy Temukan 2 TFC Potensi Gas di Blok South Andaman

SKK Migas dan Mubadala Energy Temukan 2 TFC Potensi Gas di Blok South Andaman

Whats New
Perkuat Bisnis di RI, Perusahaan Pemurni Air Korea Dapat Sertifikat Halal BPJPH

Perkuat Bisnis di RI, Perusahaan Pemurni Air Korea Dapat Sertifikat Halal BPJPH

Whats New
Upaya Kemenparekraf Jaring Wisatawan Asing di Korea Selatan

Upaya Kemenparekraf Jaring Wisatawan Asing di Korea Selatan

Whats New
Libur 'Long Weekend', 2 Lintasan Utama ASDP Layani 26.122 Orang dan 125.950 Unit Kendaraan

Libur "Long Weekend", 2 Lintasan Utama ASDP Layani 26.122 Orang dan 125.950 Unit Kendaraan

Whats New
Soroti Kecelakan Bus Pariwisata di Subang, Menparekraf: Kita Butuh Manajemen Krisis yang Efektif

Soroti Kecelakan Bus Pariwisata di Subang, Menparekraf: Kita Butuh Manajemen Krisis yang Efektif

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com