Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terus Merugi, Dua BUMN Bakal Dilikuidasi

Kompas.com - 30/06/2009, 07:26 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Beberapa BUMN yang terus-menerus merugi membuat pemerintah geregetan. Maka, Kementerian BUMN akan melikuidasi dua perusahaan negara tahun ini.

Kedua BUMN yang menghadapi nasib pahit itu adalah PT Industri Sandang Nusantara dan PT Industri Gelas (Iglas). Pemerintah menilai, kedua perusahaan itu tidak lagi mempunyai prospek. "Kajiannya akan selesai," kata Menteri Negara BUMN Sofyan Djalil, Senin (29/6).

Saat ini, pemerintah menguasai 63,82 persen saham Iglas dan 100 persen saham Industri Sandang. Tahun lalu, Iglas merugi Rp 81,3 miliar dan Industri Sandang sebesar Rp 71,9 miliar. Tak ayal, nilai aset mereka pun kian menyusut.

Likuidasi Iglas dan Industri Sandang merupakan bagian dari rencana restrukturisasi BUMN yang merugi.

Pemerintah mencatat, hingga kini, terdapat 15 BUMN yang punya rapor keuangan merah. Dari 15 perusahaan itu, tahun ini pemerintah mengurus lima BUMN dulu. Sisanya menunggu giliran tahun depan.

Jika Iglas dan Industri Sandang harus berakhir pahit, pemerintah masih berupaya menyehatkan tiga BUMN lain, yakni PT Merpati Nusantara Airlines, PT PAL Indonesia, dan PT Djakarta Lloyd.

Untuk ketiganya, pemerintah akan melakukan penyehatan dalam bentuk restrukturisasi utang. Pemerintah juga akan memperbaiki manajemen, organisasi, operasi, dan sistem prosedur.

Anggota Komisi VII DPR, Abdullah Azwar Anas, mendesak agar restrukturisasi BUMN segera berjalan. Maklum, rencana ini sudah tertunda bertahun-tahun. Padahal, proses restrukturisasi bisa membuat perusahaan lebih sehat. "Pemerintah juga harus punya prioritas," katanya. (Fitri Nur Arifenie, Ewo Raswa/Kontan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Berharap ke 'New Blue Chips', Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Hari Ini

IHSG Berharap ke "New Blue Chips", Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Hari Ini

Whats New
Hasil Merger XL Axiata dan Smartfren Diproyeksi Akan Bernilai 3,5 Miliar Dollar AS

Hasil Merger XL Axiata dan Smartfren Diproyeksi Akan Bernilai 3,5 Miliar Dollar AS

Whats New
Ramai Aturan Potongan Gaji Karyawan untuk Iuran Tapera, Ini Penjelasan BP Tapera

Ramai Aturan Potongan Gaji Karyawan untuk Iuran Tapera, Ini Penjelasan BP Tapera

Whats New
Sampoerna Agro Tebar Dividen Rp 220 Miliar, Cek Jadwalnya

Sampoerna Agro Tebar Dividen Rp 220 Miliar, Cek Jadwalnya

Whats New
[POPULER MONEY] Jokowi Terbitkan Aturan Baru soal Potongan Gaji Karyawan untuk Iuran Tapera | Pertamina Tertibkan Penjualan Eipiji 3 Kg

[POPULER MONEY] Jokowi Terbitkan Aturan Baru soal Potongan Gaji Karyawan untuk Iuran Tapera | Pertamina Tertibkan Penjualan Eipiji 3 Kg

Whats New
Setoran Pajak Loyo, Pendapatan Negara Turun

Setoran Pajak Loyo, Pendapatan Negara Turun

Whats New
 Kemendag Sebut Rencana Kenaikan MinyaKita Sudah Pertimbangkan Daya Beli

Kemendag Sebut Rencana Kenaikan MinyaKita Sudah Pertimbangkan Daya Beli

Whats New
Kegiatan Ekonomi: Definisi, Jenis, dan Contohnya

Kegiatan Ekonomi: Definisi, Jenis, dan Contohnya

Earn Smart
Tarik Tunai lewat EDC BCA Akan Dikenakan Biaya Admin Mulai 5 Juli 2024

Tarik Tunai lewat EDC BCA Akan Dikenakan Biaya Admin Mulai 5 Juli 2024

Whats New
Tips agar Tidak Terjebak Investasi Ilegal

Tips agar Tidak Terjebak Investasi Ilegal

Whats New
Cara Transfer Saldo LinkAja ke Rekening BCA

Cara Transfer Saldo LinkAja ke Rekening BCA

Work Smart
Bukan Sri Mulyani, Ini Daftar Pejabat Kemenkeu yang Duluan Berangkat ke IKN

Bukan Sri Mulyani, Ini Daftar Pejabat Kemenkeu yang Duluan Berangkat ke IKN

Whats New
Baznas: Donasi Masyarakat Indonesia untuk Palestina Tembus Rp 252 Miliar

Baznas: Donasi Masyarakat Indonesia untuk Palestina Tembus Rp 252 Miliar

Whats New
Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 119,1 Triliun hingga April 2024

Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 119,1 Triliun hingga April 2024

Whats New
Penerbangan Haji Diwarnai Keterlambatan, Bos Garuda Minta Maaf

Penerbangan Haji Diwarnai Keterlambatan, Bos Garuda Minta Maaf

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com