Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank Umum Termasuk Milik Asing Masuk Pasar Mikro

Kompas.com - 19/08/2009, 05:36 WIB
 
 

 

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Pangsa pasar Bank Perkreditan Rakyat atau BPR di segmen mikro, kecil, dan menengah (MKM) terus menyusut. Meningkatnya jumlah dan agresivitas bank umum termasuk yang dikuasai asing bermain di segmen MKM membuat BPR makin terdesak. Perlu pengaturan sekaligus penguatan kelembagaan dan fokus bisnis agar BPR bisa tetap eksis.

Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), pangsa pasar kredit MKM BPR terhadap kredit MKM perbankan nasional per Juni 2009 sebesar 3,92 persen, turun dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya sebesar 4,15 persen dan tahun 2004 yang masih 4,5 persen.

Dengan sumber daya yang lebih memadai, bank umum termasuk milik asing relatif lebih mudah menjaring debitor MKM. Belakangan ini banyak debitor BPR pindah ke bank umum.

”Selama periode April hingga Mei 2009, hampir 1.000 debitor BPR berkurang,” kata Ketua Umum Perbarindo DKI Jaya dan Sekitarnya Hiras Lumban Tobing, Selasa (18/8) di Jakarta.

Dalam beberapa tahun terakhir memang makin banyak bank umum yang bermain di segmen MKM yang selama ini menjadi fokus BPR. Selain bank BUMN dan Bank Pembangunan Daerah (BPD), bank swasta milik asing juga makin giat menggarap segmen ini sampai ke desa-desa.

Cabang bank asing juga gencar menawarkan kredit tanpa agunan di bawah Rp 50 juta. Sedikitnya ada 23 bank umum nasional dimiliki asing dengan penguasaan saham minimal 44,5 persen dari total saham.

Bank umum tergiur karena MKM menjanjikan imbal hasil besar dengan margin bunga bersih di atas 10 persen, sementara segmen korporasi hanya 5 persen. Investor asing pun mengakuisisi bank lokal agar mendapat akses di bisnis MKM.

Di pasar yang sama, jelas BPR tak mampu bersaing. Bank umum bisa menghimpun dana masyarakat dengan bunga paling tinggi 6 persen, sementara bunga deposito BPR sebesar 11,65 persen. Dampaknya, bunga kredit modal kerja BPR mencapai 35,39 persen, sementara bank umum bisa 24 persen. Akibat tak mampu bersaing, banyak BPR kesulitan dan gulung tikar.

Untuk mempertahankan eksistensi BPR, Lumban Tobing meminta ada pengaturan penyaluran kredit mikro oleh bank umum. Salah satunya melalui linkage program atau penyaluran kredit mikro oleh bank umum melalui BPR. Bank umum tidak perlu masuk ke desa-desa.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fluktuasi Bitcoin Sedang Tinggi, Investor Diminta Pahami Kondisi Pasar

Fluktuasi Bitcoin Sedang Tinggi, Investor Diminta Pahami Kondisi Pasar

Whats New
AXA Mandiri Cetak Laba Bersih Rp 1,33 Triliun Sepanjang 2023

AXA Mandiri Cetak Laba Bersih Rp 1,33 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
Ada Momen Ramadhan, Penjualan Eceran Maret 2024 Melesat

Ada Momen Ramadhan, Penjualan Eceran Maret 2024 Melesat

Whats New
Menko Airlangga: Kemungkinan RI Resesi Hanya 1,5 Persen, Terendah di Dunia

Menko Airlangga: Kemungkinan RI Resesi Hanya 1,5 Persen, Terendah di Dunia

Whats New
Butuh Dana untuk Investasi, Adaro Minerals Absen Bagi Dividen Tahun Ini

Butuh Dana untuk Investasi, Adaro Minerals Absen Bagi Dividen Tahun Ini

Whats New
Ciri-ciri Atasan 'Toxic' dan Cara Menghadapinya

Ciri-ciri Atasan "Toxic" dan Cara Menghadapinya

Work Smart
Petronas Teken Kontrak Blok Bobara, Nilai Investasi Rp 272,95 Miliar

Petronas Teken Kontrak Blok Bobara, Nilai Investasi Rp 272,95 Miliar

Whats New
J Trust Bank Hadirkan Program Tabungan Sekaligus Penanaman Mangrove

J Trust Bank Hadirkan Program Tabungan Sekaligus Penanaman Mangrove

Whats New
Pasar Perbaikan Pesawat di RI Besar, FL Technics Buka Fasilitas MRO di Bandara Ngurah Rai dan Raih Sertifikat FAA

Pasar Perbaikan Pesawat di RI Besar, FL Technics Buka Fasilitas MRO di Bandara Ngurah Rai dan Raih Sertifikat FAA

Whats New
UNESCO Tetapkan Semen Padang sebagai Warisan Kolektif Asia Pasifik

UNESCO Tetapkan Semen Padang sebagai Warisan Kolektif Asia Pasifik

Whats New
Perempuan Duduki 60 Persen Posisi Manajemen di Prudential Indonesia

Perempuan Duduki 60 Persen Posisi Manajemen di Prudential Indonesia

Work Smart
Awasi Bus Pariwisata Tak Berizin, Kemenhub Perlu Kerja Sama dengan Instansi Lain

Awasi Bus Pariwisata Tak Berizin, Kemenhub Perlu Kerja Sama dengan Instansi Lain

Whats New
Ada Modus Penipuan Mengatasnamakan Bukalapak, Pengguna dan Masyarakat Diminta Waspada

Ada Modus Penipuan Mengatasnamakan Bukalapak, Pengguna dan Masyarakat Diminta Waspada

Whats New
Tumbuh 12,4 Persen, Kredit Perbankan Tembus Rp 7.245 Triliun pada Kuartal I 2024

Tumbuh 12,4 Persen, Kredit Perbankan Tembus Rp 7.245 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Waspada Modus Penipuan Keuangan Baru yang Mengincar Masyarakat pada 2024

Waspada Modus Penipuan Keuangan Baru yang Mengincar Masyarakat pada 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com