Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Emas Bakal Bertahan di Level Tinggi

Kompas.com - 28/08/2009, 07:41 WIB

KOMPAS.com - Lain dulu lain sekarang, istilah ini cocok kita gunakan untuk produk emas. Dulu emas adalah salah satu instrumen yang diburu saat kondisi ekonomi memburuk untuk mengamankan investasi karena harganya cenderung stabil atau menjadi instrumen hedging kala ekonomi membaik untuk melindungi investasi dari lonjakan inflasi.

Tetapi akhir-akhir ini fungsi emas dalam gambaran besarnya mulai agak berubah meskipun fungsi sebagai safe haven (aman) dan hedging masih memberikan pengaruh.

Emas dalam beberapa bulan terakhir dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, seperti devaluasi mata uang dollar AS, diversifikasi atau perubahan cadangan devisa, selera pada aset resiko seperti komoditi dan kekhawatiran pada inflasi.

Salah satu faktor terbesar yang mempengaruhi emas adalah pasar komoditas, yang memperdagangkan produk komoditi seperti minyak mentah, gula, kopi, kedelai dan lain-lain. Naik turunnya harga emas cenderung di setir oleh performa pasar komoditas.

Dalam beberapa bulan terakhir pasar digerakkan oleh selera pada resiko dan hindar resiko. Ketika selera pada resiko meningkat maka pelaku pasar masuk ke beberapa sektor keuangan, seperti saham, mata uang berimbal-balik tinggi dan komoditas.

Biasanya selera resiko ini meningkat saat pasar memperkirakan kondisi ekonomi global membaik dan begitu sebaliknya, jika pasar ragu dengan kondisi ekonomi mereka lari ke aset safe haven memburu dollar AS dan yen Jepang. Dalam ruang inilah harga emas banyak bergerak, lebih cenderung mengikuti pasar komoditas daripada masalah safe haven atau posisi hedging.

Bank Sentral AS (The Federal Reserve), masih mempertahankan suku bunga hampir nol persen dan menyatakan bahwa kondisi ekonomi AS menunjukkan tanda-tanda stabilisasi namun memperpanjang periode pembelian untuk treasury bond (surat utang/obligasi negara) yang seharusnya berakhir September menjadi Oktober.

Pandangan ekonomi the Fed cukup positif untuk pasar namun menyisakan sedikit keraguan melalui perubahan jadwal program pembelian obligasi the Fed.

Setelah pertemuan ini, emas merangkak naik di atas 950 dollar AS per troy ounce setelah sebelumnya sempat berada di level 940 dollar AS per troy ounce. Pelaku pasar tampaknya lebih optimis terhadap pemulihan ekonomi sehingga mendorong mereka kembali masuk ke transaksi yang mengandung resiko termasuk di komoditi.

Suku bunga hampir nol persen the Fed bakal bertahan untuk sementara waktu sehingga belum ada sinyal segera menaikkan suku bunga. Faktor ini menjadi salah satu alasan pasar tidak terus memburu dollar AS.

Ekonomi pulih, berarti aktivitas ekonomi akan mulai berjalan dengan baik dan tingkat inflasi pastinya akan merangkak naik. Dalam situasi inilah emas kembali memainkan peranannya sebagai instrumen investasi untuk memberikan perlindungan dari tingginya angka inflasi.

Dari berbagai faktor yang mempengaruhi emas akhir-akhir ini  menunjukkan tanda-tanda, bahwa harga emas cenderung bergerak naik atau paling tidak masih akan bertengger di level tingginya di atas 900 dollar AS per troy ounce.

Analisa teknikal

Emas saat ini bergerak di area 940 dollar AS, support terdekatnya ada di level 928 dollar AS yang merupakan angka dari Moving average 100 hari. Target selanjutnya adalah menuju level 962 dollar AS, level ini menjadi area penting untuk lepas tidaknya emas dari pola triangle. Jika level ini tembus, maka emas berpeluang menyentuh level 980 dollar AS. MA 100 hari di 928 dollar AS akan menjadi support utama dalam jangka pendek, jika terlewati berpotensi test ke level 900 dollar AS area psikologis untuk emas. (lihat gambar Analisa teknikal)

Dari faktor fundamental dan teknikal, emas masih memiliki peluang untuk naik lebih tinggi dan masih akan diperdagangkan di atas area 900 dollar AS. Performa dollar AS, dan harga minyak mentah dunia bagian dari pasar komoditas akan terus membayangi performa emas.

Dengan mengamati perkembangan keduanya, kita tidak akan pernah kehilangan arah pergerakan emas. Maka gunakan peluang ini untuk mengikuti kompetisi GEBYAR ONLINE TRADING MONEX-IMF 2009 yang dimulai dari 31 Agustus-28 November 2009.  (JG/ Head of Research and Analyst)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com