Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Empat Lender Siap Penuhi Utang Indonesia

Kompas.com - 19/04/2010, 15:31 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Empat lembaga atau negara (lender) luar negeri siap memberikan utang program sepanjang tahun 2010 mencapai 3,208 miliar dollar AS. Utang ini ada dalam Rancangan APBN-P 2010 dan meningkat dibandingkan dalam APBN 2010 yang hanya sebesar 2,444 miliar dollar AS. 

Hal ini ditegaskan oleh Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Kemenkeu Rahmat Waluyanto saat jumpa pers di kantornya di Jakarta, Senin (19/4/2010).

Dia merinci, untuk program non-struktural, ada empat lender yang siap. Pinjaman terbesar berasal dari Bank Dunia, yaitu 1,263 miliar dollar AS. Pinjaman tersebut dialokasikan untuk pinjaman kebijakan pembangunan sebanyak 600 juta dollar AS, pembangunan infrastruktur sebesar 200 juta dollar AS, pembiayaan BOS-KITA sebesar 163 juta dollar AS, dan untuk program Climate Change 300 juta dollar AS.

Selain Bank Dunia, JICA akan memberikan pinjaman sebesar 300 juta dollar AS untuk program Climate Change. Begitu juga dengan Perancis, yang memberikan pinjaman untuk program tersebut sebesar 200 juta dollar AS.

Adapun ADB direncanakan meminjamkan 700 juta dollar AS. Dari jumlah tersebut, sekitar 200 juta dollar AS digunakan untuk program Development Policy Support dan 500 juta dollar AS untuk Cuntercylical Support Facility (CSF).

Selain itu, terdapat tambahan pinjaman untuk sektoral yang berasal dari Bank Dunia sebagai pembiayaan PNPM, yaitu sebesar 744 juta dollar AS.

"Berdasarkan data per 28 Februari 2010, realisasi penarikan pinjaman luar negeri baru sebesar 307 juta dollar AS dengan penarikan terbesar dilakukan oleh Kementerian PU sebesar 106,84 juta dollar AS," paparnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kementerian ESDM Lelang 5 Blok Migas di IPA Convex 2024, Ini Daftarnya

Kementerian ESDM Lelang 5 Blok Migas di IPA Convex 2024, Ini Daftarnya

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha Paytren Aset Manajemen

OJK Cabut Izin Usaha Paytren Aset Manajemen

Whats New
Fluktuasi Bitcoin Sedang Tinggi, Investor Diminta Pahami Kondisi Pasar

Fluktuasi Bitcoin Sedang Tinggi, Investor Diminta Pahami Kondisi Pasar

Whats New
AXA Mandiri Cetak Laba Bersih Rp 1,33 Triliun Sepanjang 2023

AXA Mandiri Cetak Laba Bersih Rp 1,33 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
Ada Momen Ramadhan, Penjualan Eceran Maret 2024 Melesat

Ada Momen Ramadhan, Penjualan Eceran Maret 2024 Melesat

Whats New
Menko Airlangga: Kemungkinan RI Resesi Hanya 1,5 Persen, Terendah di Dunia

Menko Airlangga: Kemungkinan RI Resesi Hanya 1,5 Persen, Terendah di Dunia

Whats New
Butuh Dana untuk Investasi, Adaro Minerals Absen Bagi Dividen Tahun Ini

Butuh Dana untuk Investasi, Adaro Minerals Absen Bagi Dividen Tahun Ini

Whats New
Ciri-ciri Atasan 'Toxic' dan Cara Menghadapinya

Ciri-ciri Atasan "Toxic" dan Cara Menghadapinya

Work Smart
Petronas Teken Kontrak Blok Bobara, Nilai Investasi Rp 272,95 Miliar

Petronas Teken Kontrak Blok Bobara, Nilai Investasi Rp 272,95 Miliar

Whats New
J Trust Bank Hadirkan Program Tabungan Sekaligus Penanaman Mangrove

J Trust Bank Hadirkan Program Tabungan Sekaligus Penanaman Mangrove

Whats New
Pasar Perbaikan Pesawat di RI Besar, FL Technics Buka Fasilitas MRO di Bandara Ngurah Rai dan Raih Sertifikat FAA

Pasar Perbaikan Pesawat di RI Besar, FL Technics Buka Fasilitas MRO di Bandara Ngurah Rai dan Raih Sertifikat FAA

Whats New
UNESCO Tetapkan Semen Padang sebagai Warisan Kolektif Asia Pasifik

UNESCO Tetapkan Semen Padang sebagai Warisan Kolektif Asia Pasifik

Whats New
Perempuan Duduki 60 Persen Posisi Manajemen di Prudential Indonesia

Perempuan Duduki 60 Persen Posisi Manajemen di Prudential Indonesia

Work Smart
Awasi Bus Pariwisata Tak Berizin, Kemenhub Perlu Kerja Sama dengan Instansi Lain

Awasi Bus Pariwisata Tak Berizin, Kemenhub Perlu Kerja Sama dengan Instansi Lain

Whats New
Ada Modus Penipuan Mengatasnamakan Bukalapak, Pengguna dan Masyarakat Diminta Waspada

Ada Modus Penipuan Mengatasnamakan Bukalapak, Pengguna dan Masyarakat Diminta Waspada

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com