Rupiah Hanya Naik Tipis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kurs rupiah terhadap dollar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Jumat (30/4/2010) pagi, cenderung bertahan karena antara jual dan beli ke dua mata uang itu agak berimbang akibat aksi pasar yang belum berjalan sebagaimana biasanya.

Nilai tukar rupiah terhadap dollar naik dua poin menjadi Rp 9.015-Rp 9.025 per dollar AS dibandingkan dengan penutupan hari sebelumnya Rp 9.017-Rp 9.025.

Analis Valas PT Bank Himpunan Saudara Tbk, Rully Nova, Jumat di Jakarta, mengatakan, rupiah bergerak di kisaran Rp 9.000 sampai Rp 9.050 per dollar AS "Rupiah di kisaran itu memang dikehendaki oleh Bank Indonesia (BI) agar pendapatan negara dari ekspor tetap tinggi," katanya.

Rupiah memang masih berpeluang naik lagi kalau melihat pergerakan pasar yang agak melambat akibat masuknya Bank Indonesia di pasar.

"BI memang siap menjaga pergerakan rupiah agar tidak berada di bawah angka Rp 9.000 per dollar AS, apalagi cadangan devisanya makin meningkat hingga mencapai Rp 75 miliar," katanya.

Apabila rupiah berada di bawah angka Rp 9.000 per dollar AS, kemungkinan eksportir akan mengeluh karena mereka kesulitan menetapkan harga jual produknya di pasar ekspor. "Karena itu, rupiah agak sulit untuk dapat menembus angka Rp 9.000 per dollar AS karena BI tetap berada di pasar," katanya.
    
Ke depan, menurut dia, peluang rupiah masih cukup besar, apalagi pasar saham Indonesia terus diminati pelaku asing yang bermain saham sehingga memicu Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik di atas 2.900 poin.

"Biasanya kalau pasar saham membaik akan memberikan pengaruh positif terhadap pasar uang yang memicu rupiah yang didukung pula oleh faktor ekonomi makro yang makin membaik," katanya.