Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bingung Membangun Infrastruktur

Kompas.com - 18/08/2010, 08:53 WIB

Orin Basuki dan Nur Hidayati

Tiang-tiang beton dengan angker besi yang sudah mangkrak dan berkarat di sepanjang Jalan Asia Afrika hingga Jalan Pejompongan, Jakarta, semula akan dijadikan penyangga kereta layang satu rel (monorel). Semula pembangunan infrastruktur ini menjanjikan harapan, tetapi sekarang menjadi beban.

Proyek monorel bukan hanya sekadar simbol kebingungan negeri ini dalam membangun infrastruktur, melainkan juga menyiratkan penantian panjang masyarakat atas adanya sarana yang layak.

Selain proyek monorel, warga Jakarta juga dijanjikan proyek subway yang menghubungkan wilayah selatan Jakarta (Lebak Bulus) dengan utara Jakarta (Kota) melalui jalur lurus di Jalan Sudirman.

Proyek monorel sebenarnya sudah bisa dijalankan dengan Rp 6 triliun-Rp 7 triliun, sedangkan proyek subway Rp 16 triliun atau total Rp 22 triliun- Rp 23 triliun.

Hal itu sekitar 38,9 persen dari total anggaran yang dikelola Kementerian Pekerjaan Umum tahun 2011 sebesar Rp 56,5 triliun atau 10,5 persen dari total Surat Berharga Negara (SBN) yang akan diterbitkan tahun 2011, yakni Rp 209 triliun.

Apalagi kalau dibandingkan dengan anggaran belanja negara dalam Rancangan APBN (RAPBN) 2011 sebesar Rp 1.202 triliun. Itu artinya kebutuhan dana untuk dua proyek tersebut hanya sebagian kecil.

Pertanyaannya, mengapa APBN tidak sanggup mendanai proyek-proyek strategis seperti monorel dan subway itu?

Pertanyaan itu muncul dari pengamat ekonomi A Tony Prasetiantono. ”Kita sudah capek menunggu swasta maupun proyek PPP (public private partnership) yang tidak kunjung terealisasi,” ujarnya.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada rapat kerja dengan gubernur se-Indonesia di Istana Bogor, 5-6 Agustus, menegaskan misi penting mendongkrak kualitas belanja negara dan belanja daerah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ajang Apresiasi Industri Kreatif dan Periklanan Bakal Digelar di Jakarta

Ajang Apresiasi Industri Kreatif dan Periklanan Bakal Digelar di Jakarta

Whats New
2 Cara Mengatasi Lupa PIN ATM BRI Tanpa ke Bank Antiribet

2 Cara Mengatasi Lupa PIN ATM BRI Tanpa ke Bank Antiribet

Spend Smart
BEI Tunjuk Mantan Petinggi OJK Jadi Komisaris Utama

BEI Tunjuk Mantan Petinggi OJK Jadi Komisaris Utama

Whats New
Masuk Semester II 2024, Upbit Optimis Aset Kripto Tumbuh Positif

Masuk Semester II 2024, Upbit Optimis Aset Kripto Tumbuh Positif

Whats New
Shopee Bantah Lakukan Monopoli Jasa Kurir di Platformnya

Shopee Bantah Lakukan Monopoli Jasa Kurir di Platformnya

Whats New
4 Tips Menggunakan Kartu Kredit ala Renata Kusmanto

4 Tips Menggunakan Kartu Kredit ala Renata Kusmanto

Spend Smart
Nilai Rata-rata Transaksi 'Paylater' di Indonesia Masih di Bawah Rp 500.000

Nilai Rata-rata Transaksi "Paylater" di Indonesia Masih di Bawah Rp 500.000

Whats New
Rupiah Kembali Terkapar, Dollar AS Tembus Rp 16.400

Rupiah Kembali Terkapar, Dollar AS Tembus Rp 16.400

Whats New
Permudah BPR Ajukan Perizinan Kelembagaan, OJK Luncurkan Aplikasi SPRINT

Permudah BPR Ajukan Perizinan Kelembagaan, OJK Luncurkan Aplikasi SPRINT

Whats New
Sepanjang 2023, Aplikasi Investasi Pluang Catat Kenaikan Nilai Transaksi 22 Kali Lipat

Sepanjang 2023, Aplikasi Investasi Pluang Catat Kenaikan Nilai Transaksi 22 Kali Lipat

Whats New
KPPI Mulai Penyelidikan soal Impor Ubin Keramik

KPPI Mulai Penyelidikan soal Impor Ubin Keramik

Whats New
Karier.mu dan Women’s World Banking Luncurkan Modul Kapabilitas Keuangan dan Digital, Bisa Diakses Gratis

Karier.mu dan Women’s World Banking Luncurkan Modul Kapabilitas Keuangan dan Digital, Bisa Diakses Gratis

Whats New
Bersama Mentan Amran, Presiden Jokowi Lakukan Peninjauan Program Pompanisasi di Kotawaringin Timur

Bersama Mentan Amran, Presiden Jokowi Lakukan Peninjauan Program Pompanisasi di Kotawaringin Timur

Whats New
IHSG Menguat di Akhir Sesi, Rupiah Koreksi

IHSG Menguat di Akhir Sesi, Rupiah Koreksi

Whats New
Membandingkan Anggaran Makan Siang Gratis Rp 71 Triliun dengan Pembangunan IKN

Membandingkan Anggaran Makan Siang Gratis Rp 71 Triliun dengan Pembangunan IKN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com