Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertamina Surati SPBU Soal Pertamax

Kompas.com - 21/09/2010, 10:03 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — PT Pertamina (Persero) sudah mulai merilis surat edaran agar stasiun pengisian bahan bakar untuk umum (SPBU) lebih banyak mengusung bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi, seperti pertamax, ketimbang premium. Langkah ini dilakukan untuk menghadapi pembatasan BBM bersubsidi mendatang.

Vice Presiden Corporate Communication Pertamina Muhammad Harun mengaku, meskipun BBM bersubsidi dibatasi, Pertamina menyiapkan suplai pertamax yang mampu mencukupi kebutuhan konsumen yang beralih dari BBM subsidi ke BBM nonsubsidi.

Saat ini, BBM nonsubsidi disuplai dari kilang Balongan, Indramayu, yang volumenya mencapai 100.000 kiloliter (kl) per hari. "Kalau semua pemakai premium pindah ke pertamax, stoknya masih mencukupi, tidak perlu impor," katanya.

Untuk pengaturan BBM bersubsidi, Pertamina akan mengurangi jumlah penjualan premium tiap bulannya di beberapa SPBU. Nantinya, hanya beberapa SPBU yang masih menjual premium untuk kebutuhan sepeda motor. Tidak cukup itu saja, penjualan solar bersubsidi juga akan dibatasi.

"Memang dari sisi sosial karena ada pengurangan, akan ada antrean. Tetapi, harus ada pemahaman bersama, kalau tidak mau antre, ya mengisi bahan bakar nonsubsidi," kata Harun.

Untuk tahap awal, pembatasan konsumsi BBM subsidi akan diterapkan di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) pada awal Oktober. "Setelah itu dievaluasi, baru akan diterapkan secara bertahap untuk diberlakukan di kota-kota besar lainnya karena konsumsi premium kan lebih banyak di kota besar," tegas Harun. (Fitri Nur Arifenie/Kontan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cek Daftar Pinjol Resmi yang Berizin OJK Mei 2024

Cek Daftar Pinjol Resmi yang Berizin OJK Mei 2024

Whats New
Penyaluran Avtur Khusus Penerbangan Haji 2024 Diproyeksi Mencapai 100.000 KL

Penyaluran Avtur Khusus Penerbangan Haji 2024 Diproyeksi Mencapai 100.000 KL

Whats New
Pemilik Kapal Apresiasi Upaya Kemenhub Evakuasi MV Layar Anggun 8 yang Terbakar

Pemilik Kapal Apresiasi Upaya Kemenhub Evakuasi MV Layar Anggun 8 yang Terbakar

Whats New
Langkah AJB Bumiputera 1912 Setelah Revisi Rencana Penyehatan Keuangan

Langkah AJB Bumiputera 1912 Setelah Revisi Rencana Penyehatan Keuangan

Whats New
KKP dan Polri Gagalkan Penyelundupan 125.684 Benih Bening Lobster di Jambi

KKP dan Polri Gagalkan Penyelundupan 125.684 Benih Bening Lobster di Jambi

Whats New
Sulbar akan Jadi Penyuplai Produk Pangan untuk IKN, Kementan Beri Benih Gratis

Sulbar akan Jadi Penyuplai Produk Pangan untuk IKN, Kementan Beri Benih Gratis

Whats New
Emiten Tambang Samindo Resources Catatkan Kenaikan Pendapatan 33,5 Persen Per Kuartal I-2024

Emiten Tambang Samindo Resources Catatkan Kenaikan Pendapatan 33,5 Persen Per Kuartal I-2024

Whats New
OJK Sebut Klaim Asuransi Kesehatan Lebih Tinggi dari Premi yang Diterima Perusahaan

OJK Sebut Klaim Asuransi Kesehatan Lebih Tinggi dari Premi yang Diterima Perusahaan

Whats New
SKK Migas dan Mubadala Energy Temukan 2 TFC Potensi Gas di Blok South Andaman

SKK Migas dan Mubadala Energy Temukan 2 TFC Potensi Gas di Blok South Andaman

Whats New
Perkuat Bisnis di RI, Perusahaan Pemurni Air Korea Dapat Sertifikat Halal BPJPH

Perkuat Bisnis di RI, Perusahaan Pemurni Air Korea Dapat Sertifikat Halal BPJPH

Whats New
Upaya Kemenparekraf Jaring Wisatawan Asing di Korea Selatan

Upaya Kemenparekraf Jaring Wisatawan Asing di Korea Selatan

Whats New
Libur 'Long Weekend', 2 Lintasan Utama ASDP Layani 26.122 Orang dan 125.950 Unit Kendaraan

Libur "Long Weekend", 2 Lintasan Utama ASDP Layani 26.122 Orang dan 125.950 Unit Kendaraan

Whats New
Soroti Kecelakan Bus Pariwisata di Subang, Menparekraf: Kita Butuh Manajemen Krisis yang Efektif

Soroti Kecelakan Bus Pariwisata di Subang, Menparekraf: Kita Butuh Manajemen Krisis yang Efektif

Whats New
OJK: Sektor Jasa Keuangan Nasional Stabil

OJK: Sektor Jasa Keuangan Nasional Stabil

Whats New
Sentimen Konsumen di AS Melemah Imbas Inflasi dan Tingkat Bunga Tinggi

Sentimen Konsumen di AS Melemah Imbas Inflasi dan Tingkat Bunga Tinggi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com