Akan tetapi China, yang transformasi ekonominya mengagetkan selama tiga dekade silam dan ketahanannya selama krisis global 2008-09 telah menggeser kekuatan keuangan ke timur, kini siap menjadi pemain yang lebih publis.
"Kesepakatan ini mencipta kembali legitimasi total untuk institusi ini... Hal terpenting adalah bahwa kini dewan mewakili realitas ekonomi global," kata Strauss-Kahn.
Menteri Keuangan Prancis Christine Lagarde mengatakan "tidak ada kedongkolan" terkait persetujuan Eropa untuk melepaskan sebagian pengaruhnya, seraya menunjuk pada keberhasilan keseluruhan dalam upaya menyeimbangkan kembali ekonomi global.
"Kami tiba di Gyeongju penuh kekhawatiran dan kami pergi penuh harapan," katanya.
Kesepakatan muncul ketika G20 berupaya keras untuk menghindari "perang mata uang" antara pengekspor besar seperti China dan negara yang didera defisit seperti Amerika Serikat, yang menuduh Beijing curang dalam perdagangan dengan menjaga mata uangnya murah.
Menteri Keuangan Timothy Geithner mengapresiasi tajam China, yang selama empat tahun melarang IMF merilis laporan kritis tentang kebijakan mata uangnya sebelum mengijinkan laporan yang sangat dibatasi keluar Juli.
Kemampuan IMF untuk memonitor negara-negara "telah terhalangi oleh keengganan anggota-anggotanya untuk mengekspose diri mereka sendiri terhadap penilaian jujur, independen, eksternal mengenai dampak dari kebijakan mereka", kata Geithner.
Dengan suara lebih besar dalam pengambilan keputusan IMF, ekonomi emerging juga akan menghadapi "tanggung jawab lebih besar" untuk mengawasi ekonomi dunia, katanya.
Menteri Keuangan Inggris George Osborne mencatat bahwa China akan memegang suara terkuat ketiga, dan mengesampingkan kekhawatiran bahwa negara itu akan mengeksploitasi tambahan pengaruh untuk menghalangi temuan IMF yang berlawanan.
"China adalah salah satu dari ekonomi besar produktif dunia, dan akan menjadi agak aneh jika IMF tidak mempersilahkan China duduk tidak hanya di meja utama tapi di salah satu kursi utama meja utama," katanya.
IMF sendiri ditekan ketika krisis global mengekspose ketidakmampuan pemerintah menjawab dalam dunia instrumen keuangan yang sangat kompleks. IMF sedang mendalami jalur kredit lebih fleksibel untuk mencegah krisis baru di negara-negara anggota.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.