Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ribuan Ikan Mati di Tondano

Kompas.com - 21/11/2010, 03:26 WIB

Manado, Kompas - Belasan ribu ikan air tawar mati mengambang di Danau Tondano, Minahasa, Sulawesi Utara, selama sepekan belakangan ini. Penyebabnya diduga gas beracun hidrogen sulfida yang bergerak dari dasar danau.

Berdasarkan pantauan Kompas, Sabtu (20/11), ikan yang mati terus bertambah, terutama di perairan yang terletak di Kecamatan Eris dan Kakas. Pemerintah Kabupaten Minahasa menutup sementara kawasan danau dari seluruh aktivitas perikanan dan wisata.

Sejumlah petani di Kecamatan Eris dan Kakas sangat terpukul dengan kejadian ini. ”Semestinya akhir November ini kami panen. Mau bayar dengan apa utang di bank,” ujar Alex Mogonta (55), salah seorang petani peternak.

Danau Tondano memiliki luas 5.000 hektar dengan keliling sekitar 44 kilometer. Di sekitar danau hidup ribuan warga dari enam kecamatan dan 16 desa.

Bupati Minahasa Vreeke Runtu dan Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Minahasa Dolvie Wowiling memperkirakan, sudah sekitar 300 ton ikan air tawar yang mati. Kerugian diperkirakan lebih dari Rp 2 miliar.

Pemerintah, menurut Runtu, saat ini berupaya menengahi persoalan pinjaman petani dengan memberikan rekomendasi kepada bank. Diharapkan, pihak perbankan bersedia mengundurkan waktu pelunasan kredit petani.

Pengamat perikanan Dr Wenda Mingkid dari Universitas Sam Ratulangi memastikan, kematian ikan akibat gas beracun hidrogen sulfida (HS) yang bergerak dari dasar danau ke permukaan. HS adalah zat tak berwarna beracun; gas yang mudah terbakar dan baunya sangat menyengat hidung.

HS hasil dari pemecahan bakteri bahan organik tanpa adanya oksigen, seperti di rawa-rawa dan selokan. Hal ini juga terjadi pada gas vulkanik dan gas alam. (zal)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kementerian ESDM Lelang 5 Blok Migas di IPA Convex 2024, Ini Daftarnya

Kementerian ESDM Lelang 5 Blok Migas di IPA Convex 2024, Ini Daftarnya

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha Paytren Aset Manajemen

OJK Cabut Izin Usaha Paytren Aset Manajemen

Whats New
Fluktuasi Bitcoin Sedang Tinggi, Investor Diminta Pahami Kondisi Pasar

Fluktuasi Bitcoin Sedang Tinggi, Investor Diminta Pahami Kondisi Pasar

Whats New
AXA Mandiri Cetak Laba Bersih Rp 1,33 Triliun Sepanjang 2023

AXA Mandiri Cetak Laba Bersih Rp 1,33 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
Ada Momen Ramadhan, Penjualan Eceran Maret 2024 Melesat

Ada Momen Ramadhan, Penjualan Eceran Maret 2024 Melesat

Whats New
Menko Airlangga: Kemungkinan RI Resesi Hanya 1,5 Persen, Terendah di Dunia

Menko Airlangga: Kemungkinan RI Resesi Hanya 1,5 Persen, Terendah di Dunia

Whats New
Butuh Dana untuk Investasi, Adaro Minerals Absen Bagi Dividen Tahun Ini

Butuh Dana untuk Investasi, Adaro Minerals Absen Bagi Dividen Tahun Ini

Whats New
Ciri-ciri Atasan 'Toxic' dan Cara Menghadapinya

Ciri-ciri Atasan "Toxic" dan Cara Menghadapinya

Work Smart
Petronas Teken Kontrak Blok Bobara, Nilai Investasi Rp 272,95 Miliar

Petronas Teken Kontrak Blok Bobara, Nilai Investasi Rp 272,95 Miliar

Whats New
J Trust Bank Hadirkan Program Tabungan Sekaligus Penanaman Mangrove

J Trust Bank Hadirkan Program Tabungan Sekaligus Penanaman Mangrove

Whats New
Pasar Perbaikan Pesawat di RI Besar, FL Technics Buka Fasilitas MRO di Bandara Ngurah Rai dan Raih Sertifikat FAA

Pasar Perbaikan Pesawat di RI Besar, FL Technics Buka Fasilitas MRO di Bandara Ngurah Rai dan Raih Sertifikat FAA

Whats New
UNESCO Tetapkan Semen Padang sebagai Warisan Kolektif Asia Pasifik

UNESCO Tetapkan Semen Padang sebagai Warisan Kolektif Asia Pasifik

Whats New
Perempuan Duduki 60 Persen Posisi Manajemen di Prudential Indonesia

Perempuan Duduki 60 Persen Posisi Manajemen di Prudential Indonesia

Work Smart
Awasi Bus Pariwisata Tak Berizin, Kemenhub Perlu Kerja Sama dengan Instansi Lain

Awasi Bus Pariwisata Tak Berizin, Kemenhub Perlu Kerja Sama dengan Instansi Lain

Whats New
Ada Modus Penipuan Mengatasnamakan Bukalapak, Pengguna dan Masyarakat Diminta Waspada

Ada Modus Penipuan Mengatasnamakan Bukalapak, Pengguna dan Masyarakat Diminta Waspada

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com