Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BJ Habibie: Amankan Pasar Dalam Negeri

Kompas.com - 23/12/2010, 00:32 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Presiden BJ Habibie mengatakan, pasar dalam negeri harus diamankan supaya industri manufaktur yang menyerap banyak tenaga kerja bisa tumbuh dan berkembang.

"Beri perhatian khusus pada semua industri manufaktur dari yang mikro sampai besar. Pasar dalam negeri harus diamankan supaya industri ini bisa tumbuh," katanya saat memberi ceramah dalam acara penganugerahan penghargaan Persatuan Insinyur Indonesia (PII) di Jakarta, Rabu (22/12/2010).

Menurut dia, saat ini pasar dalam negeri belum sepenuhnya diamankan karena barang impor masih bisa masuk dengan mudah dan mengisi rak-rak pusat perbelanjaan di dalam negeri.

"Di mal-mal banyak barang impor. Mereka menjual produknya di negeri kita, artinya kita harus membayar biaya pembuatan barang yang dilakukan orang yang tidak hidup di negeri ini," katanya.

Ia menekankan, pengamanan pasar dalam negeri untuk semua produk dalam negeri sangat penting guna menggerakkan berbagai industri manufaktur karenanya harus ada kebijakan khusus bagi mewujudkannya.

"Perlu produk hukum untuk meningkatkan daya saing dan pengamanan produk dalam negeri. Kalau tidak ada produk hukum akan susah," katanya.

Investor dan pelaku industri manufaktur yang menyerap banyak tenaga kerja, menurut dia, harus mendapatkan insentif supaya termotivasi mengembangkan usaha.

Selain itu, impor hasil industri manufaktur yang padat karya harus dipersulit supaya tidak merusak pasar produk industri serupa di dalam negeri.

Yang tidak kalah pentingnya adalah kampanye penggunaan produk dalam negeri dengan penekanan bahwa membeli produk dalam negeri sama dengan mengamankan pasar, mendorong perkembangan industri manufaktur dan menyediakan banyak lapangan kerja.

"Kebijakan seperti ini bukan proteksionisme, bukan. Negara lain juga melakukan hal yang sama. Mereka tidak akan membiarkan barang impor masuk dengan mudah," katanya.

Ia menjelaskan pula, investasi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan pengembangan teknologi harus ditingkatkan guna mendukung pengembangan industri manufaktur dalam jangka panjang.

"Karena penggerak utama industri manufaktur adalah sumber daya, termasuk sumber daya manusia, dan teknologi," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bos BI: Kami Masih Meyakini Tren Nilai Tukar Rupiah ke Depan Akan Menguat

Bos BI: Kami Masih Meyakini Tren Nilai Tukar Rupiah ke Depan Akan Menguat

Whats New
Memahami Apa Itu SBN dan Jenisnya

Memahami Apa Itu SBN dan Jenisnya

Work Smart
Terpukul Pelemahan Rupiah, Bos Garuda Indonesia Dorong Tarif Batas Atas Direvisi

Terpukul Pelemahan Rupiah, Bos Garuda Indonesia Dorong Tarif Batas Atas Direvisi

Whats New
Wapres Ma'ruf Amin Minta BSI Dukung Pengembangan Sektor Produktif Halal

Wapres Ma'ruf Amin Minta BSI Dukung Pengembangan Sektor Produktif Halal

Whats New
UOB Kay Hian Rilis Aplikasi Perdagangan Saham dengan Fitur Lebih Segar

UOB Kay Hian Rilis Aplikasi Perdagangan Saham dengan Fitur Lebih Segar

Earn Smart
Langkah Pemerintah Tingkatkan Literasi Keuangan Penyandang Disabilitas

Langkah Pemerintah Tingkatkan Literasi Keuangan Penyandang Disabilitas

Whats New
Pahami, Ini Cara Perpanjang STNK Secara Online

Pahami, Ini Cara Perpanjang STNK Secara Online

Whats New
Pelaku UMKM Bisa Jajaki Pasar Internasional lewat BSI International Expo 2024

Pelaku UMKM Bisa Jajaki Pasar Internasional lewat BSI International Expo 2024

Whats New
Sponsori Ajang Lari Maraton, BTN Dukung 'Sport Tourism' di Jakarta

Sponsori Ajang Lari Maraton, BTN Dukung "Sport Tourism" di Jakarta

Whats New
Potensi Gas Melimpah di Jawa Timur, Pembangunan Infrastruktur Buka Pasar Baru

Potensi Gas Melimpah di Jawa Timur, Pembangunan Infrastruktur Buka Pasar Baru

Whats New
IHSG Ditutup Menguat 1,37 Persen, Rupiah Melemah ke Rp 16.430 Per Dollar AS

IHSG Ditutup Menguat 1,37 Persen, Rupiah Melemah ke Rp 16.430 Per Dollar AS

Whats New
Bos Bulog Beri Penjelasan soal Beras Impor Sempat Tertahan di Pelabuhan

Bos Bulog Beri Penjelasan soal Beras Impor Sempat Tertahan di Pelabuhan

Whats New
Anggota DPR Sebut Petani Masih Sulit Dapat Pupuk Subsidi

Anggota DPR Sebut Petani Masih Sulit Dapat Pupuk Subsidi

Whats New
Pemerintah Bakal Bangun Pipa Gas Dumai - Sei Mangkei pada 2025

Pemerintah Bakal Bangun Pipa Gas Dumai - Sei Mangkei pada 2025

Whats New
KB Bank Salurkan Fasilitas Kredit Lebih dari Rp 700 Miliar kepada Mayadapa Healthcare

KB Bank Salurkan Fasilitas Kredit Lebih dari Rp 700 Miliar kepada Mayadapa Healthcare

BrandzView
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com