Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Minyak Dunia Terus Naik

Kompas.com - 03/03/2011, 11:36 WIB

SINGAPURA, KOMPAS.com — Harga minyak mentah di pasar Asia, Kamis (3/3/2011), terus naik seiring dengan kekhawatiran pasar terhadap kondisi di Timur Tengah dan Afrika Utara.

Kontrak utama New York minyak mentah jenis light sweet untuk pengiriman April naik 24 sen ke posisi 102,47 dollar AS. Adapun minyak mentah jenis Brent North Sea pada pengiriman April bertambah 35 sen menjadi 116,70.

”Kehilangan suplai dari negara-negara (Timur Tengah) seperti Libya dan kemungkinan peningkatan keluarnya investasi asing mendukung harga minyak melaju lebih jauh dalam jangka panjang,” sebut laporan Barclay Capital.

Situasi di Libya semakin memanas seiring dengan pernyataan pemimpin Libya Moammar Khadafy yang menyebutkan akan terjadi perang sangat berdarah yang akan membuat ribuan orang Libya tewas.

Selain itu, serangan udara ke pelabuhan minyak strategis Brega yang merupakan pusat operasi minyak utama membuat Badan Energi Internasional (IEA) menyatakan bahwa lebih dari setengah produksi minyak Libya tidak bisa masuk ke pasar internasional.

IEA merevisi mengenai perkiraan minyak Libya yang tidak bisa masuk ke pasar internasional, yakni menjadi 850.000 hingga 1 juta barrel per hari dari total produksi 1,6 juta barrel dengan mayoritas dikirim ke para pembeli di Eropa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    [POPULER MONEY] Listrik di Sumsel, Jambi, Bengkulu Akhirnya Pulih | Utang Jatuh Tempo RI 'Numpuk' hingga 2027

    [POPULER MONEY] Listrik di Sumsel, Jambi, Bengkulu Akhirnya Pulih | Utang Jatuh Tempo RI "Numpuk" hingga 2027

    Whats New
    Investor Kripto RI Tembus 20 Juta Orang, Edukasi Tetap Gencar Dilakukan

    Investor Kripto RI Tembus 20 Juta Orang, Edukasi Tetap Gencar Dilakukan

    Whats New
    Emiten Distributor Bahan Bangunan DEPO Akan Bagikan Dividen Rp 27,16 Miliar

    Emiten Distributor Bahan Bangunan DEPO Akan Bagikan Dividen Rp 27,16 Miliar

    Whats New
    Butuh Modal untuk Bangun Bisnis, Emiten Emas ARCI Absen Bagi Dividen

    Butuh Modal untuk Bangun Bisnis, Emiten Emas ARCI Absen Bagi Dividen

    Whats New
    Anak Usaha DOID Dorong Penyerapan Tenaga Kerja Lulusan SMK di Industri Perhotelan

    Anak Usaha DOID Dorong Penyerapan Tenaga Kerja Lulusan SMK di Industri Perhotelan

    Whats New
     Pasar Saham Asia Keluar dari Tren Penurunan, Ini Sebabnya

    Pasar Saham Asia Keluar dari Tren Penurunan, Ini Sebabnya

    Whats New
    Perang Insentif Pajak di ASEAN Disebut Bikin Penerimaan Negara Anjlok

    Perang Insentif Pajak di ASEAN Disebut Bikin Penerimaan Negara Anjlok

    Whats New
    BNI Bagi Remunerasi Saham Rp 61,68 Miliar ke Direksi dan Dewan Komisaris

    BNI Bagi Remunerasi Saham Rp 61,68 Miliar ke Direksi dan Dewan Komisaris

    Whats New
    Pengamat: KPLP Kemenhub Institusi Berhak Lakukan Penyidikan di Laut

    Pengamat: KPLP Kemenhub Institusi Berhak Lakukan Penyidikan di Laut

    Whats New
    PPATK Temukan Indikasi Transaksi Judi Online lewat Pinjol

    PPATK Temukan Indikasi Transaksi Judi Online lewat Pinjol

    Whats New
    Apakah Bitcoin Masih Menarik Usai Halving?

    Apakah Bitcoin Masih Menarik Usai Halving?

    Earn Smart
    Cara Bayar Kartu Kredit melalui myBCA

    Cara Bayar Kartu Kredit melalui myBCA

    Work Smart
    Menteri Basuki Buka Peluang Tunda Penerapan Iuran Tapera

    Menteri Basuki Buka Peluang Tunda Penerapan Iuran Tapera

    Whats New
    Di Jenewa, Menaker Ida Sepakati Kerja Sama Ketenagakerjaan Indonesia-Turki

    Di Jenewa, Menaker Ida Sepakati Kerja Sama Ketenagakerjaan Indonesia-Turki

    Whats New
    PUPR Alokasikan Rp 37,41 Triliun Untuk Bangun Infrastuktur Dasar di IKN pada 2024

    PUPR Alokasikan Rp 37,41 Triliun Untuk Bangun Infrastuktur Dasar di IKN pada 2024

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com