Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Forum Kebudayaan Dunia dan Lagu "Sirkus & Pangan"

Kompas.com - 08/03/2011, 04:39 WIB

Di Zurich, Swiss, Sabtu (29/1), pada akhir perjalanan selama beberapa hari ke India dan Swiss, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melontarkan gagasan tentang penyelenggaraan Forum Kebudayaan Dunia (World Cultural Forum) di Indonesia.

”Kalau ada World Economic Forum (Forum Ekonomi Dunia), mengapa suatu saat tidak ada World Cultural Forum. Kalau di Davos musim dingin, di Bali musim panas. Dengan demikian, kita bisa menjadi tuan rumah. Indonesia ikut berperan menjalin meningkatkan kerja sama global. Ini pikiran saya, mudah-mudahan bisa kita matangkan. Tentu yang menikmati bukan saya, nanti presiden atau pemerintahan setelah saya,” ujar Yudhoyono dalam jumpa pers di sebuah hotel di kawasan Bandar Udara Internasional Zurich, yang dihadiri Ny Ani Yudhoyono.

Ketika berada di India, Yudhoyono dan rombongan mendengarkan uraian dari Duta Besar Indonesia untuk India Andi Ghalib bahwa Pemerintah India telah mengumandangkan dengan berani ke panggung dunia bahwa India adalah negara adikuasa bidang budaya. Dari India, Yudhoyono ke Davos, Swiss, untuk menghadiri pertemuan Forum Ekonomi Dunia.

Jus apel dari pramugari

Setelah itu, dalam penerbangan pulang ke Jakarta, di pesawat, seorang pramugari Garuda menumpahkan segelas jus apel ke pangkuan seorang wartawan yang sedang tidur nyenyak. Sang wartawan terenyak dan berdiri. Saat itu pula Ketua Dewan Perwakilan Daerah Irman Gusman memegang lengan sang wartawan dan menariknya ke ruang

ekor pesawat persis di depan WC. Sambil makan keripik singkong, wartawan, Irman, dan pengamat ekonomi pertanian HS Dillon membahas gagasan Presiden soal Forum Kebudayaan Dunia. Dillon dan Irman berharap forum ini diadakan di Bukittinggi, Sumatera Barat.

Selain itu, Irman dan Dillon merencanakan pembicaraan soal ini dilanjutkan di Jakarta dengan menyertakan para pekerja budaya, seperti Garin Nugroho, Muslim Abdurrahman, dan Sardono W Kusumo.

Dalam pembicaraan itu diusulkan agar diadakan dulu pembicaraan informal di tempat tinggal Irman.

Lagu Franky

Namun, sampai kini rencana untuk mengadakan pergelaran rembuk informal mengenai penyelenggaraan Forum Kebudayaan Dunia oleh Irman dan Dillon belum terlaksana.

   Jumat (5/3) larut malam, ketika Garin Nugroho, Muslim Abdurrahman, pengamat politik Sukardi Rinakit, dan pekerja seni Marissa sibuk merekam dan mengambil gambar Franky Sahilatua membawakan lagu ”Sirkus & Pangan”, gagasan forum kebudayaan itu disampaikan kepada mereka oleh sang wartawan. Franky yang terbaring di tempat tidur karena kedua kakinya belum bisa digerakkan masih konsentrasi memetik gitar sambil melantunkan tembangnya. Ia tidak begitu mendengarkan uraian gagasan itu.

Garin dan Muslim mula-mula antusias mendengarkan uraian singkat mengenai rancangan penyelenggaraan forum kebudayaan dunia di Indonesia. ”Saya dulu juga pernah berpikir-pikir tentang hal itu. Akan tetapi, kemudian saya tidak pernah lagi berpikir tentang itu,” kata Garin.

Setelah itu, Garin dan Muslim hanya berkata, ”Dengar dulu lirik lagu ini sebelum ke Forum Kebudayaan Dunia.” Ke mana kau bawa republik ini, jalan ke depan makin suram, kesuburan tak punya arti dibanding lautan kemiskinan, karena pangan semakin mahal, sembilan pangan sembilan problema, sembilan luka sembilan air mata. Akan tetapi, sirkus yang kau utamakan, rakyat terluka, kekuasaan terbelenggu kalajengking kepentingan.... (J Osdar)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com