Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RI Ikat Delapan Surga Pajak di Dunia

Kompas.com - 08/03/2011, 13:30 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Delapan daerah otonom yang dikenal sebagai kawasan tanpa pungutan pajak penghasilan atau PPh, kerap disebut Tax Haven Jurisdiction, bersedia mengikat kerjasama dengan Direktorat Jenderal Pajak. Dengan cara ini, Indonesia dapat saling menukar informasi terkait penghasilan orang Indonesia yang kemungkinan besar disembunyikan di kawasan-kawasan itu.

"Selama ini, kami kesulitan data ketika berusaha melacak aktifitas ekonomi warga negara Indonesia di sana. Kami seringkali mentok saat melacak pelarian penghasilan ke tax haven. Sekarang, dengan adanya perjanjian kerjasama, kami tidak hanya dapat tukar menukar informasi, tetapi juga melakukan joint investigasi," ujar Direktur Perpajakan II, Ditjen Pajak, Sjafruddin Alsjah di Jakarta, Selasa (8/3/2011).

Kedelapan yurisdiksi yang bekerjasama dengan Indonesia itu adalah Jersey, Isle of Man, Guernsey, Cayman Island, Bahamas, Costa Rica, Bermuda, dan San Marino. Persiapan kerjasama sudah disiapkan sejak 2010. "Kami harap, nanti tahun ini (2011) bisa diselesaikan. Karena dari tingkat pemerintahan masing-masing sudah sepakat bekerjasama. Namun masih memerlukan kesepakatan ditingkat diplomatik. Jadi hal itu bisa diselesaikan oleh Kementerian Luar Negeri," ujar Sjarifuddin.

Saat ini Indonesia sudah menandatangani 60 tax treaty atau Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda (P3B). Jika kedelapan yurisdiksi itu selesai perjanjiannya, maka Indonesia akan memiliki 68 tax treaty. Adapun kedelapan treaty terakhir adalah P3B pertama yang dilakukan Indonesia atas kawasan yang dikenal sebagai Tax Haven.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

S&P 500 dan Nasdaq 'Rebound' Ditopang Kenaikan Harga Saham Nvidia

S&P 500 dan Nasdaq "Rebound" Ditopang Kenaikan Harga Saham Nvidia

Whats New
Home Credit Indonesia Hadir di Jakarta Fair 2024, Simak Penawarannya

Home Credit Indonesia Hadir di Jakarta Fair 2024, Simak Penawarannya

Spend Smart
Sri Mulyani-Tim Prabowo Suntik Kepercayaan Pasar, Rupiah Tak Lagi Terkapar

Sri Mulyani-Tim Prabowo Suntik Kepercayaan Pasar, Rupiah Tak Lagi Terkapar

Whats New
Kembangakan Energi Hijau, TAPG dan Aisin Takaoka Bentuk Joint Venture Company

Kembangakan Energi Hijau, TAPG dan Aisin Takaoka Bentuk Joint Venture Company

Whats New
Saham Airbus Sempat Menukik Hampir 12 Persen, Apa Sebabnya?

Saham Airbus Sempat Menukik Hampir 12 Persen, Apa Sebabnya?

Whats New
Minat Masyarakat Belanja di Toko dengan 'Paylater' Tumbuh Pesat

Minat Masyarakat Belanja di Toko dengan "Paylater" Tumbuh Pesat

Whats New
'Fintech Lending' Easycash Tunjuk Nucky Poedjiardjo Jadi Dirut

"Fintech Lending" Easycash Tunjuk Nucky Poedjiardjo Jadi Dirut

Whats New
Fenomena 'Makan Tabungan' Terjadi di Kelas Menengah Bawah, Ini Penyebabnya

Fenomena "Makan Tabungan" Terjadi di Kelas Menengah Bawah, Ini Penyebabnya

Whats New
Kemenperin: Hilirisasi Rumput Laut Punya Potensi Pasar Rp 193 Triliun

Kemenperin: Hilirisasi Rumput Laut Punya Potensi Pasar Rp 193 Triliun

Whats New
Hadapi Kredit Macet, OJK Minta Penyelenggara 'Paylater' Perkuat Mitigasi Risiko

Hadapi Kredit Macet, OJK Minta Penyelenggara "Paylater" Perkuat Mitigasi Risiko

Whats New
PT Pamapersada Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1 Berpengalaman, Simak Persyaratannya

PT Pamapersada Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1 Berpengalaman, Simak Persyaratannya

Work Smart
Beban Besar Prabowo-Gibran Menanggung Utang Pemerintahan Sebelumnya

Beban Besar Prabowo-Gibran Menanggung Utang Pemerintahan Sebelumnya

Whats New
Jurus Sri Mulyani Tolak Tawaran Investasi Berkedok Penipuan

Jurus Sri Mulyani Tolak Tawaran Investasi Berkedok Penipuan

Whats New
Hasil Riset: Pengguna 'Pay Later' Didominasi Laki-laki

Hasil Riset: Pengguna "Pay Later" Didominasi Laki-laki

Whats New
Anak Buah Sri Mulyani Minta Pemerintahan Prabowo-Gibran Hemat Belanja

Anak Buah Sri Mulyani Minta Pemerintahan Prabowo-Gibran Hemat Belanja

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com