Komisi VII "Berdebat" soal Anggito

JAKARTA, KOMPAS.com — Rapat Kerja Menteri Energi dan Sumber Daya Manusia, Tim Kajian Pengaturan Bahan Bakar Minyak (BBM), dan Komisi VII diwarnai perdebatan mengenai kesiapan pemaparan hasil kajian tim yang diketuai Anggito Abimanyu ini.

Sejumlah anggota Komisi VII menyatakan, hasil kajian tim konsorsium tiga universitas ini perlu dibahas dulu dalam internal Komisi mengingat wacana pengaturan pembatasan BBM ini cukup sensitif bagi masyarakat.

"Saya kira kita harus membedakan, Pak Anggito bukan pegawainya ESDM, jadi jangan kita sederhanakanlah. Ini tanggung jawabnya pemerintah, jangan didelegasikan lagi," sebut Effendi Simbolon dari Fraksi PDI-Perjuangan.

Pendapat berlawanan dikemukakan oleh Soetan Bathogana dari Fraksi Demokrat."Yang dibaca di mass media, pemerintah membuat kajian ini dengan tim UI, ITB, dan UGM. Jadi lebih terhormat lagi jika kita tanya jawab dengan tim ini. Baca mass media hari ini, semua sudah membahas, malah saya terhormat karena bisa mendengarkan kajian ini, kok susah amat," jelas Soetan.

Adapun Menteri ESDM Darwin Zahedy Saleh menyebutkan, pemerintah memang baru mendapatkan hasil kajian ini kemarin, Senin (7/3/2011). "Apa yang telah dikerjakan oleh tim konsorsium ini ada baiknya didengarkan dahulu," tambahnya.