Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Shell Lanjutkan Proyek Pertama di Dunia

Kompas.com - 23/05/2011, 17:07 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Royal Dutch Shell, perusahaan migas yang berkantor pusat di Belanda, mengumumkan keputusan untuk memulai pembangunan Prelude Floating Liquefied Natural Gas (FLNG) di Australia. Shell menyatakan, proyek tersebut akan menjadi pembangunan fasilitas pengolahan gas alam cair terapung (Floating LNG) pertama di dunia.  

Direktur Eksekutif Shell untuk Bidang Hulu/Eksplorasi Internasional Malcolm Brinded dalam siaran persnya, Senin (23/5/2011), menyatakan, keputusan untuk melanjutkan proyek tersebut merupakan terobosan besar bagi industri LNG.  

"FLNG sebagai teknologi inovatif akan memungkinkan kami untuk mengembangkan ladang gas lepas pantai, yang apabila dilakukan dengan cara lain akan menjadi terlalu mahal untuk dikembangkan," kata Malcolm.  

Proyek LNG Terapung Prelude akan menjadi proyek hulu pertama di Australia di mana Shell adalah operatornya. Australia merupakan salah satu lokasi kunci bagi pertumbuhan Shell. Investasi hulu Shell di Australia seharusnya mencapai sekitar 30 miliar dollar AS selama lima tahun ke depan, termasuk Prelude dan proyek Gorgon, serta aktivitas eksplorasi yang sedang dilakukan dan studi kelayakan di negeri tersebut.  

Dari haluan hingga buritan, fasilitas FLNG Shell akan memiliki panjang 488 meter dan akan menjadi fasilitas lepas pantai terapung terbesar di dunia—lebih panjang dari empat lapangan sepak bola. Apabila telah sepenuhnya lengkap dengan tangki penyimpanan yang penuh terisi, beratnya akan mencapai sekitar 600.000 ton—kira-kira enam kali lipat lebih berat dari kapal induk terbesar yang ada di dunia.

Lebih kurang 260.000 ton dari berat itu akan terdiri dari baja—sekitar lima kali lebih banyak daripada jumlah baja yang digunakan untuk membangun Sydney Harbour Bridge.

Floating LNG akan ditambatkan jauh di tengah laut, sekitar 200 kilometer dari daratan terdekat di Australia. Fasilitas FLNG ini akan menghasilkan gas dari lapangan lepas pantai dan mencairkannya di dalam fasilitas ini dengan proses pendinginan.  

Dengan adanya keputusan ini, berarti Shell telah siap memulai rancangan rinci dan konstruksi dari rencana fasilitas terapung lepas pantai terbesar di dunia. Kegiatan konstruksi akan dilakukan di Korea Selatan.  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com