BI: Kondisi Bank Umum Terjaga Baik

JAKARTA, KOMPAS.com — Industri perbankan nasional, khususnya bank umum, terjaga dengan baik. Pelaksanaan intermediasi perbankan tetap meningkat per April 2011. Kredit industri perbankan tumbuh cukup besar, yaitu Rp 350,8 triliun atau 23,8 persen year on year.

Hal itu disampaikan Deputi Gubernur Bidang Pengelolaan dan Pengawasan Bank Indonesia Mulyaman Hadad dalam rapat kerja dengan Komisi XI terkait sistem pengawasan perbankan dan perlindungan nasabah perbankan di Indonesia, di Jakarta, Rabu (25/5/2011).

Tidak hanya itu, dana pihak ketiga (DPK) pun naik 18,5 persen year on year atau sebesar Rp 364,9 triliun. Dengan perkembangan tersebut, rasio loan deposit ratio (LDR) perbankan naik dari 75,15 persen per Desember 2010 menjadi 77,98 persen per April 2011.

"Kualitas kredit industri perbankan pun relatif terkendali," katanya.

Mulyaman mengatakan, rasio kredit bermasalah (NPL) secara bruto dan neto per Maret 2011 masing-masing tercatat sebesar 2,8 persen dan 0,5 persen. Tingkat efisiensi perbankan pun cukup baik, yang ditunjukkan dengan rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional, atau BOPO, menjadi 77,8 persen pada Maret 2011.

Mulyaman menyebutkan, perbankan mengalami peningkatan profitabilitas. "Pada Maret 2011, ROA industri perbankan tercatat sebesar 3,1 persen atau meningkat dibandingkan posisi Desember sebesar 2,7 persen," ujarnya.

Dengan begitu, permodalan industri perbankan pun turut dalam kondisi baik, ditunjukkan oleh CAR industri perbankan tercatat sebesar 17,6 persen atau jauh di atas batas minimum sebesar 8 persen. "Sehingga cukup kuat sebagai buffer risiko," ucapnya.