BRI Yakin Lolos Pemeriksaan "Wealth Management"

JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Sofyan Basri mengungkapkan optimismenya bahwa BRI akan bisa melalui evaluasi terhadap prosedur operasional wealth management.

"Kalau BRI clear, insya Allah, kita sudah persiapkan lama. Karena kita kan orang yang terakhir masuk ke bisnis itu. Baru tiga tahun ini. Oleh karena itu, kami persiapkan cukup matang," ungkap Sofyan seusai penandatanganan nota kesepahaman dengan Perum Perhutani terkait pembiayaan belanja modal (capex), juga biaya operasional (opex), khususnya untuk tahun 2011, di Jakarta, Senin (30/5/2011).

Terkait hal itu, ia pun menyebutkan, sebagian dari staf wealth management telah bersertifikasi. "Enggak semua harus. Wealth management itu kan ada sekian ratus orang," ungkapnya.

Seperti diberitakan, Bank Indonesia telah meminta 23 bank untuk menghentikan sementara kegiatan wealth management dalam menambah nasabah baru sejak 2 Mei 2011.

BI meminta bank melakukan evaluasi terhadap prosedur operasional dan melakukan pengawasan internal yang lebih ketat.

Langkah ini ditempuh BI setelah kasus Citibank yang melibatkan karyawan internal bank, Inong Melinda Dee, melalui produk Citigold. Selain itu, juga masalah pencucian uang yang terjadi di PT Bank Mega Cabang Jababeka, Cikarang, pada rekening milik PT Elnusa Tbk.