Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kementerian Keuangan Lelang Ulang 5 Seri

Kompas.com - 11/08/2011, 15:42 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Keuangan mengulang kembali lelang lima seri surat berharga negara (SBN), yang pada lelang sebelumnya gagal mendapatkan pemenang. Pemerintah merasa tengah diuji oleh pelaku pasar modal, dengan imbal hasil yang terlalu tinggi dalam masa penawarannya.

Lelang ulang akan dilakukan pada 16 Agustus 2011 dengan tenor yang sama.

Demikian siaran pers yang disampaikan Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang, Kementerian Keuangan di Jakarta, Kamis (11/8/2011).

Kelima seri SBN yang akan dilelang tersebut adalah seri SPN03111118 (new issuance), SPN12120818 (new issuance), FRO055 (reopening), FRO053 (reopening), FRO058. Target indikatif yang diharapkan pemerintah dalam lelang ini adalah Rp 7 triliun.

Sebelumnya, pelaku pasar obligasi mencoba daya tahan pemerintah, terhadap level imbal hasil SBN yang dapat diberikan kepada pelaku pasar. Ini dilakukan dalam lelang SBN yang dilakukan pada Selasa (9/8/2011).

"Penawaran yang masuk mencapai Rp 10,573 triliun, jauh di atas target indikatif Rp 7 triliun. Namun kami tidak memenangkan satu pun penawaran yang masuk itu. Mungkin pelaku pasar sedang melakukan test the market (menguji pasar)," ujar Direktur Jenderal Pengelolaan Utang, Kementerian Keuangan, Rahmat Waluyanto.

Menurut Rahmat, pemerintah tidak mungkin memenangkan penawaran yang masuk dengan tingkat imbal hasil yang terlalu tinggi. Jika penawaran yang terlalu tinggi itu diterima oleh pemerintah, maka basis imbal hasil akan rusak.

"Tolok ukur imbal hasil dan kupon akan muncul yang baru. Atas dasar itu, kami memutuskan untuk berhati-hati agar tidak menerima penawaran yang masuk. Keputusan saya, tidak ada yang dimenangkan dalam lelang ini," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com