Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tarif Listrik Akan Naik

Kompas.com - 18/08/2011, 02:54 WIB

Jakarta, Kompas - Pemerintah berencana menaikkan tarif dasar listrik sebesar 10 persen pada 2012. Di samping berkenaan dengan penyesuaian tarif dasar listrik yang belum terlaksana sejak 2004, kebijakan ini juga bertujuan mengurangi beban subsidi energi listrik. Beban subsidi yang dikurangi dengan skema itu besarnya Rp 20,7 triliun.

Demikian disampaikan Menteri Keuangan Agus Martowardojo saat menyampaikan postur dan pokok-pokok kebijakan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2012 di Jakarta, Rabu (17/8).

Subsidi listrik pada RAPBN 2012 ditetapkan sebesar Rp 44,9 triliun, sementara subsidi listrik pada APBN 2011 sebesar Rp 65,6 triliun.

Menurut Agus, rencana pemerintah menaikkan tarif dasar listrik (TDL) pada tahun depan akan dilakukan secara proporsional dan lebih tepat sasaran.

”Jadi, ada kebijakan tarif. Bagi rumah tangga miskin, tarifnya tidak naik. Rumah tangga miskin itu yang menggunakan listrik di bawah 450 volt ampere,” kata Agus. Ia juga menambahkan bahwa rencana kenaikan TDL tersebut tidak akan memengaruhi laju inflasi pada tahun 2012 yang telah diasumsikan pada RAPBN 2012 sebesar 5,3 persen.

Efisien

Secara terpisah, ekonom Sustainable Development Indonesia, Dradjad H Wibowo, mengatakan, kenaikan TDL adalah hal yang memang sulit dihindari. Hal itu karena tingginya biaya produksi dan adanya kebutuhan untuk ekstensifikasi listrik.

Namun, Dradjad melanjutkan, sebenarnya kenaikan itu akan lebih mudah diterima masyarakat jika pemerintah dan PT PLN lebih bekerja keras mengefisiensikan biaya produksi. Misalnya, dengan mengalihkan sumber pembangkit dari solar ke batubara atau gas.

”Kenaikan TDL bisa tidak sebesar itu dan kenaikan TDL itu bisa difokuskan ke pelanggan dengan voucher yang membayar dengan harga pasar. Artinya, perluas pelanggan harga voucher karena selama ini masih banyak yang belum tercakup,” kata Dradjad. (LAS)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Kirim Paket Barang lewat Ekspedisi dengan Aman untuk Pemula

Cara Kirim Paket Barang lewat Ekspedisi dengan Aman untuk Pemula

Whats New
Cara Top Up DANA Pakai Virtual Account BRI

Cara Top Up DANA Pakai Virtual Account BRI

Spend Smart
Cek Daftar Pinjol Resmi yang Berizin OJK Mei 2024

Cek Daftar Pinjol Resmi yang Berizin OJK Mei 2024

Whats New
Penyaluran Avtur Khusus Penerbangan Haji 2024 Diproyeksi Mencapai 100.000 KL

Penyaluran Avtur Khusus Penerbangan Haji 2024 Diproyeksi Mencapai 100.000 KL

Whats New
Pemilik Kapal Apresiasi Upaya Kemenhub Evakuasi MV Layar Anggun 8 yang Terbakar

Pemilik Kapal Apresiasi Upaya Kemenhub Evakuasi MV Layar Anggun 8 yang Terbakar

Whats New
Langkah AJB Bumiputera 1912 Setelah Revisi Rencana Penyehatan Keuangan

Langkah AJB Bumiputera 1912 Setelah Revisi Rencana Penyehatan Keuangan

Whats New
KKP dan Polri Gagalkan Penyelundupan 125.684 Benih Bening Lobster di Jambi

KKP dan Polri Gagalkan Penyelundupan 125.684 Benih Bening Lobster di Jambi

Whats New
Sulbar akan Jadi Penyuplai Produk Pangan untuk IKN, Kementan Beri Benih Gratis

Sulbar akan Jadi Penyuplai Produk Pangan untuk IKN, Kementan Beri Benih Gratis

Whats New
Emiten Tambang Samindo Resources Catatkan Kenaikan Pendapatan 33,5 Persen Per Kuartal I-2024

Emiten Tambang Samindo Resources Catatkan Kenaikan Pendapatan 33,5 Persen Per Kuartal I-2024

Whats New
OJK Sebut Klaim Asuransi Kesehatan Lebih Tinggi dari Premi yang Diterima Perusahaan

OJK Sebut Klaim Asuransi Kesehatan Lebih Tinggi dari Premi yang Diterima Perusahaan

Whats New
SKK Migas dan Mubadala Energy Temukan 2 TFC Potensi Gas di Blok South Andaman

SKK Migas dan Mubadala Energy Temukan 2 TFC Potensi Gas di Blok South Andaman

Whats New
Perkuat Bisnis di RI, Perusahaan Pemurni Air Korea Dapat Sertifikat Halal BPJPH

Perkuat Bisnis di RI, Perusahaan Pemurni Air Korea Dapat Sertifikat Halal BPJPH

Whats New
Upaya Kemenparekraf Jaring Wisatawan Asing di Korea Selatan

Upaya Kemenparekraf Jaring Wisatawan Asing di Korea Selatan

Whats New
Libur 'Long Weekend', 2 Lintasan Utama ASDP Layani 26.122 Orang dan 125.950 Unit Kendaraan

Libur "Long Weekend", 2 Lintasan Utama ASDP Layani 26.122 Orang dan 125.950 Unit Kendaraan

Whats New
Soroti Kecelakan Bus Pariwisata di Subang, Menparekraf: Kita Butuh Manajemen Krisis yang Efektif

Soroti Kecelakan Bus Pariwisata di Subang, Menparekraf: Kita Butuh Manajemen Krisis yang Efektif

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com