Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Chavez Nasionaliasi Tambang Emas

Kompas.com - 18/08/2011, 16:35 WIB

CARACAS, KOMPAS.com - Presiden Venezuela Hugo Chavez mempersiapkan undang-undang yang memungkinkan negara mengambil alih tambang emas untuk mencegah para mafia mengeksploitasi kekayaan alam.

Pengumuman itu keluar hanya kurang dari satu pekan setelah harga emas menyentuh level tertinggi pada posisi 1.800 dollar AS per troy ounce. "Saya segera akan mengeluarkan undang-undang untuk mengambil alih sektor emas karena saat ini dalam keadaan anarki, dengan mafia dan penyelundupan," ujarnya di Caracas, Rabu (17/8/2011).

Pemerintah Venezuela telah mengambil alih beberapa sektor ekonomi strategis sejak 2007. Pada 2010 telah mengambil alih sekitar 500.000 hektare ladang emas.

Produsen emas di Venezuela terikat dengan hukum pada tahun 2009 yang mengharuskan menjual 60 persen produksinya ke bank sentral. Pada tahun 2010, produksi emas turun hingga 56,9 persen dari tahun sebelumnya.

Cadangan emas Venezuela berada pada peringkat 15 dengan perkiraan sebesar 365,8 ton menurut data dari World Gold Council. Selain itu, Chavez juga menyatakan akan membawa pulang emas senilai 11 miliar dollar AS yang saat ini ada perbankan  di Eropa dan AS.

Menurutnya, pemulangan kembali cadangan emas dimaksudkan untuk melindungi negara penghasil minyak itu dari dampak memburuknya perekonomian di AS dan Eropa. Tidak jelas benar seberapa cepat cadangan emas di luar negeri itu akan dibawa pulang ke Venezuela.

Bank sentral menyatakan belum lama ini bahwa Venezuela memiliki aset sekitar 17,9 miliar dollar AS berbentuk emas dari total cadangan devisa yang senilai 28,6 miliar dollar AS.

Chavez menyatakan emas senilai 11 miliar dollar AS disimpan di luar negeri. Venezuela memiliki titipan emas senilai 4,6 miliar dollar AS di Bank of England, demikian menurut data dari Menteri Keuangan Jorge Giordani yang dibocorkan ke media massa oleh oposisi.

Laporan itu juga menyatakan bahwa cadangan emas Venezuela lainnya ada di bank AS JP Morgan Chase, bank Inggris Barclays, HSBC dan Standard Chartered, bank Perancis BNP Paribas dan bank Kanada Nova Scotia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Djagad Prakasa Dwialam Ditunjuk Jadi Dirut Kimia Farma

Djagad Prakasa Dwialam Ditunjuk Jadi Dirut Kimia Farma

Whats New
S&P 500 dan Nasdaq 'Rebound' Ditopang Kenaikan Harga Saham Nvidia

S&P 500 dan Nasdaq "Rebound" Ditopang Kenaikan Harga Saham Nvidia

Whats New
Home Credit Indonesia Hadir di Jakarta Fair 2024, Simak Penawarannya

Home Credit Indonesia Hadir di Jakarta Fair 2024, Simak Penawarannya

Spend Smart
Sri Mulyani-Tim Prabowo Suntik Kepercayaan Pasar, Rupiah Tak Lagi Terkapar

Sri Mulyani-Tim Prabowo Suntik Kepercayaan Pasar, Rupiah Tak Lagi Terkapar

Whats New
Kembangakan Energi Hijau, TAPG dan Aisin Takaoka Bentuk Joint Venture Company

Kembangakan Energi Hijau, TAPG dan Aisin Takaoka Bentuk Joint Venture Company

Whats New
Saham Airbus Sempat Menukik Hampir 12 Persen, Apa Sebabnya?

Saham Airbus Sempat Menukik Hampir 12 Persen, Apa Sebabnya?

Whats New
Minat Masyarakat Belanja di Toko dengan 'Paylater' Tumbuh Pesat

Minat Masyarakat Belanja di Toko dengan "Paylater" Tumbuh Pesat

Whats New
'Fintech Lending' Easycash Tunjuk Nucky Poedjiardjo Jadi Dirut

"Fintech Lending" Easycash Tunjuk Nucky Poedjiardjo Jadi Dirut

Whats New
Fenomena 'Makan Tabungan' Terjadi di Kelas Menengah Bawah, Ini Penyebabnya

Fenomena "Makan Tabungan" Terjadi di Kelas Menengah Bawah, Ini Penyebabnya

Whats New
Kemenperin: Hilirisasi Rumput Laut Punya Potensi Pasar Rp 193 Triliun

Kemenperin: Hilirisasi Rumput Laut Punya Potensi Pasar Rp 193 Triliun

Whats New
Hadapi Kredit Macet, OJK Minta Penyelenggara 'Paylater' Perkuat Mitigasi Risiko

Hadapi Kredit Macet, OJK Minta Penyelenggara "Paylater" Perkuat Mitigasi Risiko

Whats New
PT Pamapersada Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1 Berpengalaman, Simak Persyaratannya

PT Pamapersada Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1 Berpengalaman, Simak Persyaratannya

Work Smart
Beban Besar Prabowo-Gibran Menanggung Utang Pemerintahan Sebelumnya

Beban Besar Prabowo-Gibran Menanggung Utang Pemerintahan Sebelumnya

Whats New
Jurus Sri Mulyani Tolak Tawaran Investasi Berkedok Penipuan

Jurus Sri Mulyani Tolak Tawaran Investasi Berkedok Penipuan

Whats New
Hasil Riset: Pengguna 'Pay Later' Didominasi Laki-laki

Hasil Riset: Pengguna "Pay Later" Didominasi Laki-laki

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com