Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Produk Baja Indonesia Tidak Merugikan Malaysia

Kompas.com - 02/09/2011, 14:47 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Otoritas Malaysia dalam hal ini Ministry of International Trade and Industry Malaysia menghentikan penyelidikan safeguard (penerapan tindakan pengamanan) terhadap produk baja Hot Rolled Coils/HRC asal Indonesia. Ini dikarenakan otoritas tidak menemukan adanya kerugian serius terhadap industri dalam negeri Malaysia. Kondisi ini pun berdampak positif terhadap pelaku industri asal Indonesia.

"Dengan dihentikannya penyelidikan safeguard terhadap produk baja asal Indonesia oleh Otoritas Malaysia, maka kesempatan untuk mengisi dan merebut pasar ekspor produk baja di Malaysia kembali terbuka bagi perusahaan atau eksportir Indonesia," ujar Direktur Pengamanan Pedagangan Kementerian Perdagangan, Ernawati, dalam rilis yang diterima Kompas.com, di Jakarta, Jumat (2/9/2011).

Lebih detail, penyelidikan anti dumping ini dilakukan terhadap produk baja yang termasuk dalam kode HS 7208 dan 7211 dengan tarif pajak impor MFN (Most Favoured Nation) sebesar 25 persen, dan skema CEPT (Common Effective Preferential Tariff) sebesar 0 persen.

Penyelidikan sendiri telah dimulai sejak 9 Mei 2011 lalu, seiring dengan petisi yang diajukan Megasteel Sdn. Bhd, Malaysia.

Terkait kasus ini, Kementerian Perdagangan mewakili Pemerintah Indonesia telah menyampaikan bantahan kepada otoritas Malaysia pada 21 Juni 2011 lalu, antara lain disampaikan bahwa pangsa impor Indonesia yang kecil, alasan lonjakan impor karena unforeseen development tidak dapat diterima, kinerja industri yang positif, tidak ada kerugian serius, tidak ada causal link, dan tidak ada structural adjustment.

Untuk diketahui saja, berdasarkan data Comtrade, nilai ekspor Indonesia ke Malaysia untuk produk Hot Rolled Coils at glass pada pada 2010 sebesar 51,1 juta dollar AS. Adapun negara tujuan ekspor produk baja Indonesia selain Malaysia adalah Singapura, Australia, Vietnam, Belanda dan Persatuan Emirat Arab (PEA).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ajang Apresiasi Industri Kreatif dan Periklanan Bakal Digelar di Jakarta

Ajang Apresiasi Industri Kreatif dan Periklanan Bakal Digelar di Jakarta

Whats New
2 Cara Mengatasi Lupa PIN ATM BRI Tanpa ke Bank Antiribet

2 Cara Mengatasi Lupa PIN ATM BRI Tanpa ke Bank Antiribet

Spend Smart
BEI Tunjuk Mantan Petinggi OJK Jadi Komisaris Utama

BEI Tunjuk Mantan Petinggi OJK Jadi Komisaris Utama

Whats New
Masuk Semester II 2024, Upbit Optimis Aset Kripto Tumbuh Positif

Masuk Semester II 2024, Upbit Optimis Aset Kripto Tumbuh Positif

Whats New
Shopee Bantah Lakukan Monopoli Jasa Kurir di Platformnya

Shopee Bantah Lakukan Monopoli Jasa Kurir di Platformnya

Whats New
4 Tips Menggunakan Kartu Kredit ala Renata Kusmanto

4 Tips Menggunakan Kartu Kredit ala Renata Kusmanto

Spend Smart
Nilai Rata-rata Transaksi 'Paylater' di Indonesia Masih di Bawah Rp 500.000

Nilai Rata-rata Transaksi "Paylater" di Indonesia Masih di Bawah Rp 500.000

Whats New
Rupiah Kembali Terkapar, Dollar AS Tembus Rp 16.400

Rupiah Kembali Terkapar, Dollar AS Tembus Rp 16.400

Whats New
Permudah BPR Ajukan Perizinan Kelembagaan, OJK Luncurkan Aplikasi SPRINT

Permudah BPR Ajukan Perizinan Kelembagaan, OJK Luncurkan Aplikasi SPRINT

Whats New
Sepanjang 2023, Aplikasi Investasi Pluang Catat Kenaikan Nilai Transaksi 22 Kali Lipat

Sepanjang 2023, Aplikasi Investasi Pluang Catat Kenaikan Nilai Transaksi 22 Kali Lipat

Whats New
KPPI Mulai Penyelidikan soal Impor Ubin Keramik

KPPI Mulai Penyelidikan soal Impor Ubin Keramik

Whats New
Karier.mu dan Women’s World Banking Luncurkan Modul Kapabilitas Keuangan dan Digital, Bisa Diakses Gratis

Karier.mu dan Women’s World Banking Luncurkan Modul Kapabilitas Keuangan dan Digital, Bisa Diakses Gratis

Whats New
Bersama Mentan Amran, Presiden Jokowi Lakukan Peninjauan Program Pompanisasi di Kotawaringin Timur

Bersama Mentan Amran, Presiden Jokowi Lakukan Peninjauan Program Pompanisasi di Kotawaringin Timur

Whats New
IHSG Menguat di Akhir Sesi, Rupiah Koreksi

IHSG Menguat di Akhir Sesi, Rupiah Koreksi

Whats New
Membandingkan Anggaran Makan Siang Gratis Rp 71 Triliun dengan Pembangunan IKN

Membandingkan Anggaran Makan Siang Gratis Rp 71 Triliun dengan Pembangunan IKN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com