Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Jagung Berjangka Naik

Kompas.com - 15/09/2011, 17:11 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi, Kamis (15/9/2011) melaporkan harga jagung pada perdagangan di CBOT (Chicago Board of Trade) ditutup dalam posisi mengalami kenaikan.

Kenaikan harga dipengaruhi adanya prediksi mengenai jumlah produksi jagung tahun 2011 yang dikeluarkan Departemen Pertanian AS, yang menyebutkan bahwa produksi jagung AS tahun ini akan turun 57 juta bushel (1 bushel = 35,239 liter)  menjadi 12,497 miliar bushel, jika dibandingkan pada produksi tahun lalu.

Selain itu, kenaikan harga jagung juga disebabkan adanya pengaruh dari imbas kenaikan harga minyak mentah, yang memicu spekulasi kenaikan kebutuhan jagung sebagai bahan baku ethanol. Harga jagung berjangka untuk penyerahan September 2 011 ditutup pada level harga 713 dollar AS per bushel atau menguat sebesar 3,6 poin.

Sementara itu, harga jagung pipilan pada tingkat pengecer di Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) stabil pada level harga Rp 4.000 per kilogram. Jagung pipilan kering saat ini masih dipasok dari Kabupaten Muna dan Konawe, yang merupakan sentra penghasil Jagung di Sultra.

Persediaan jagung produksi lokal belum cukup untuk memenuhi usaha penggilingan dan permintaan ternak di daerah ini, dan baru mampu memenuhi kebutuhan perorangan untuk dikonsumsi, sehingga harus dipasok dari luar Sultra.

Sementara harga jagung pipilan kering di Bengkulu juga tergolong tinggi. Harga jagung berada pada level harga R p 5.000 per kilogram. Produksi jagung lokal itu antara lain Kabupaten Rejang Lebong, Kepahiang, Kota Bengkulu dari Teluk Sepang, Bengkulu Utara dan Kabupaten Bengkulu Selatan. Namun panenan tidak maksimal akibat pengaruh cuaca.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sepanjang 2023, Nilai Ekspor Tuna RI Mencapai Rp 15,2 Triliun

Sepanjang 2023, Nilai Ekspor Tuna RI Mencapai Rp 15,2 Triliun

Whats New
BCA Mobile Sempat Alami Gangguan, Manajemen: Saat Ini Telah Kembali Normal

BCA Mobile Sempat Alami Gangguan, Manajemen: Saat Ini Telah Kembali Normal

Whats New
Kimia Farma Buka-bukaan Penyebab Rugi di 2023 Mulai dari Operasional hingga Anak Usaha

Kimia Farma Buka-bukaan Penyebab Rugi di 2023 Mulai dari Operasional hingga Anak Usaha

Whats New
Lowongan Kerja PT Pegadaian untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Pegadaian untuk S1, Ini Persyaratannya

Work Smart
Catatkan Kinerja Positif Sepanjang 2023, MSIG Life Berkomitmen Tumbuh Optimal dan Berkelanjutan

Catatkan Kinerja Positif Sepanjang 2023, MSIG Life Berkomitmen Tumbuh Optimal dan Berkelanjutan

BrandzView
2 Perusahaan Pelayaran Global Nyatakan Tertarik Berkegiatan di Makassar New Port

2 Perusahaan Pelayaran Global Nyatakan Tertarik Berkegiatan di Makassar New Port

Whats New
Tutup 5 Pabrik, Kimia Farma Kalkulasikan Jumlah Karyawan yang Terdampak PHK

Tutup 5 Pabrik, Kimia Farma Kalkulasikan Jumlah Karyawan yang Terdampak PHK

Whats New
Nestlé Indonesia Dukung Pemerintah dalam Upaya Menjaga Sumber Air

Nestlé Indonesia Dukung Pemerintah dalam Upaya Menjaga Sumber Air

BrandzView
Dorong Inklusivitas Ekonomi Digital dan Tingkatkan Akses e-Commerce di Wilayah Terpencil, Lazada Gandeng Namirah Logistic

Dorong Inklusivitas Ekonomi Digital dan Tingkatkan Akses e-Commerce di Wilayah Terpencil, Lazada Gandeng Namirah Logistic

Whats New
Kurs Rupiah Hari Ini 26 Juni 2024 di BNI hingga Bank Mandiri

Kurs Rupiah Hari Ini 26 Juni 2024 di BNI hingga Bank Mandiri

Spend Smart
BEI: Investor Pasar Modal Tembus 13 Juta

BEI: Investor Pasar Modal Tembus 13 Juta

Whats New
2 Cara Ganti PIN ATM BNI Tanpa Ribet ke Bank

2 Cara Ganti PIN ATM BNI Tanpa Ribet ke Bank

Spend Smart
KPPU Duga Google Lakukan Pelanggaran, Pemerintah Terus Godok Aturan Antimonopoli

KPPU Duga Google Lakukan Pelanggaran, Pemerintah Terus Godok Aturan Antimonopoli

Whats New
Pengguna 'Paylater' di Indonesia Didominasi Kelompok yang Sudah Menikah

Pengguna "Paylater" di Indonesia Didominasi Kelompok yang Sudah Menikah

Whats New
Berapa Persen Gaji yang Harus Ditabung?

Berapa Persen Gaji yang Harus Ditabung?

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com