Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah yang Ditawarkan Manajemen Freeport

Kompas.com - 20/09/2011, 15:24 WIB
Ester Meryana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Manajemen PT Freeport Indonesia mengaku bahwa kenaikan gaji dan pemberian sejumlah bonus telah ditawarkan kepada karyawannya. Akan tetapi, karyawan yang tergabung dalam Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) tetap melakukan aksi mogok kerja yang dilakukan sejak hari Kamis (15/9/2011 ).

"Permasalahannya menjadi berlarut karena konsep yang diusulkan oleh SPSI tidak sejalan dengan apa yang ditawarkan oleh manajemen," ujar Juru bicara PT Freeport Indonesia Ramdani Sirait kepada sejumlah wartawan, di Jakarta, Selasa (20/9/2011).

Ramdani menuturkan, baik gaji maupun kenaikannya telah mengikuti sistem upah minimum regional (UMR). Sementara hal yang dituntut oleh SPSI adalah sistem pengupahan dengan penghitungan per jam.

Selama ini, ia menuturkan, take home pay yang bisa dibawa pulang karyawan operator lapangan atau mereka yang bekerja di hal-hal teknis, Rp 210-Rp 230 juta per tahun. Jumlah tersebut mencakup upah pokok, bonus bulanan, gaji tambahan, hingga tunjangan pendidikan anak-anak dan pelayanan kesehatan. "Yang baru ini ditawarkan (manajemen) adalah kenaikan gaji sebesar 22 persen selama dua tahun, (yaitu) 11 persen pada Oktober 2011 dan tambahan 11 persen lainnya pada Oktober 2012 ," papar dia.

Selain kenaikan gaji, sejumlah bonus juga ditawarkan perusahaan, seperti copper (tembaga) bonus, yaitu bonus bulanan berdasarkan penjualan tembaga, dan metal bonus yang merupakan gabungan nilai penjualan tembaga dan emas. "Kalau tawaran ini diterima, bonus bulanan bersih karyawan nonstaf (atau) operator ini akan naik sekitar 230 persen dari bonus sebelumnya," ungkap dia.

Selain itu, karyawan tidak tetap ini juga mendapatkan program tabungan hari tua dengan besaran sampai 4 persen dari gajinya. Kemudian, perusahaan juga meningkatkan jumlah tunjangan pendidikan untuk anak-anak karyawan dan menambah rumah sakit rujukan. Bahkan, Ramdani menyebutkan, karyawan diberikan fasilitas pinjaman tunai untuk merenovasi dan membeli rumah. "Yang sekarang sedang dipersiapkan adalah membangun sekolah khusus di Mimika," kata dia.

"Hal inilah yang ditawarkan kepada SPSI dalam perundingan selama ini. Kalau itu diperhitungkan, kenaikan itu akan terjadi signifikan dibandingkan take home pay," ujar Ramdani, yang menyebutkan kenaikan bisa mencapai 26 kali upah pokok.

Ia pun berujar bahwa tawaran manajemen ini merupakan paket terbaik di Indonesia untuk karyawan nonstaf dibandingkan dengan perusahaan tambang lainnya di Indonesia.

Untuk diketahui, permintaan gaji terakhir yang diminta oleh SPSI sebesar 11,5 dollar AS per jam untuk karyawan nonstaf tingkat terendah hingga 35 dollar AS per jam untuk karyawan tingkat yang tertinggi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    HSBC Gandeng Plaza Indonesia, Beri Pengalaman Belanja untuk Konsumen

    HSBC Gandeng Plaza Indonesia, Beri Pengalaman Belanja untuk Konsumen

    Whats New
    Ajang Apresiasi Industri Kreatif dan Periklanan Bakal Digelar di Jakarta

    Ajang Apresiasi Industri Kreatif dan Periklanan Bakal Digelar di Jakarta

    Whats New
    2 Cara Mengatasi Lupa PIN ATM BRI Tanpa ke Bank Antiribet

    2 Cara Mengatasi Lupa PIN ATM BRI Tanpa ke Bank Antiribet

    Spend Smart
    BEI Tunjuk Mantan Petinggi OJK Jadi Komisaris Utama

    BEI Tunjuk Mantan Petinggi OJK Jadi Komisaris Utama

    Whats New
    Masuk Semester II 2024, Upbit Optimis Aset Kripto Tumbuh Positif

    Masuk Semester II 2024, Upbit Optimis Aset Kripto Tumbuh Positif

    Whats New
    Shopee Bantah Lakukan Monopoli Jasa Kurir di Platformnya

    Shopee Bantah Lakukan Monopoli Jasa Kurir di Platformnya

    Whats New
    4 Tips Menggunakan Kartu Kredit ala Renata Kusmanto

    4 Tips Menggunakan Kartu Kredit ala Renata Kusmanto

    Spend Smart
    Nilai Rata-rata Transaksi 'Paylater' di Indonesia Masih di Bawah Rp 500.000

    Nilai Rata-rata Transaksi "Paylater" di Indonesia Masih di Bawah Rp 500.000

    Whats New
    Rupiah Kembali Terkapar, Dollar AS Tembus Rp 16.400

    Rupiah Kembali Terkapar, Dollar AS Tembus Rp 16.400

    Whats New
    Permudah BPR Ajukan Perizinan Kelembagaan, OJK Luncurkan Aplikasi SPRINT

    Permudah BPR Ajukan Perizinan Kelembagaan, OJK Luncurkan Aplikasi SPRINT

    Whats New
    Sepanjang 2023, Aplikasi Investasi Pluang Catat Kenaikan Nilai Transaksi 22 Kali Lipat

    Sepanjang 2023, Aplikasi Investasi Pluang Catat Kenaikan Nilai Transaksi 22 Kali Lipat

    Whats New
    KPPI Mulai Penyelidikan soal Impor Ubin Keramik

    KPPI Mulai Penyelidikan soal Impor Ubin Keramik

    Whats New
    Karier.mu dan Women’s World Banking Luncurkan Modul Kapabilitas Keuangan dan Digital, Bisa Diakses Gratis

    Karier.mu dan Women’s World Banking Luncurkan Modul Kapabilitas Keuangan dan Digital, Bisa Diakses Gratis

    Whats New
    Bersama Mentan Amran, Presiden Jokowi Lakukan Peninjauan Program Pompanisasi di Kotawaringin Timur

    Bersama Mentan Amran, Presiden Jokowi Lakukan Peninjauan Program Pompanisasi di Kotawaringin Timur

    Whats New
    IHSG Menguat di Akhir Sesi, Rupiah Koreksi

    IHSG Menguat di Akhir Sesi, Rupiah Koreksi

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com