Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SPI: Jangan Salahkan Kami

Kompas.com - 30/09/2011, 09:52 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com- Terkait maraknya kecelakaan kapal niaga beberapa waktu terakhir ini, Solidaritas Pelaut Indonesia (SPI) meminta pemerintah mawas diri dan tidak menyalahkan pelaut sebagai penyebab musibah.

"Jangan kambinghitamkan pelaut," kata Ketua Umum Solidaritas Pelaut Indonesia (SPI) Pius Laja Pera di Jakarta, Jumat (30/9.2011).

Menurut dia, kecelakaan di laut bukan semata karena human error (kesalahan manusia), tetapi lebih jauh disebabkan oleh beberapa faktor dan perlu segera dicari solusi terbaik untuk mengatasi hal tersebut.

"Dari hasil evaluasi Solidaritas Pelaut Indonesia, pemerintah perlu duduk bersama dengan para praktisi dan pakar kelautan serta pelaut untuk didengar pendapatnya terkait dengan maraknya kecelakaan dilaut akhir-akhir ini," kata Pius.

Selama ini, setiap kali terjadi kecelakaan di laut, lanjut Pius, seperti kebakaran yang sering terjadi di atas kapal ferry (penyeberangan) selalu pelaut disalahkan dan disebut human error. Padahal, ketentuan Internasional tentang standar ABK untuk kapal ferry belum sepenuhnya dipenuhi oleh pemerintah.

Begitu juga dengan regulasi yang seringkali berbenturan ketika terjadi kecelakaan pada kapal ferry. Penerbitan SIUPAL (Surat Ijin Usaha Pelayaran) berada di Perhubungan Laut, sementara izin trayek pengoperasian kapal diterbitkan oleh Perhubungan Darat.

"Birokrasi semacam ini yang membuat profesi pelaut di atas kapal ferry menjadi tidak jelas, karena bisa disamakan dengan supir kendaraan bermotor," katanya.

Menurut Solidaritas Pelaut Indonesia, sudah saatnya pemerintah melakukan pembenahan agar kecelakaan kapal di laut dapat diminalisasi sehingga keselamatan pelayaran benar benar dijamin. Jika itu terjadi, pengusaha dapat diuntungkan dan pelaut terselamatkan serta masyarakat merasa nyaman menggunakan sarana transportasi laut," Pius menjelaskan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com