Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Melaju Hampir 3 Persen

Kompas.com - 12/10/2011, 17:16 WIB
Anastasia Joice

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Jakarta menguat hingga hampir 3 persen pada penutupan perdagangan hari Rabu (12/11/2011). IHSG ditutup melesat 104,178 poin atau 2,95 persen menjadi 3.635,931. Sementara Indeks LQ 45 ditutup melonjak 22,606 poin atau 3,63 persen menjadi 645,506.

Seluruh sektor menguat, terutama saham-saham yang berbasis komoditas. Perdagangan hari ini cukup ramai dengan nilai transaksi Rp 5,969 triliun.

Pasar saham Asia ditutup beragam hari ini. Beberapa pasar kembali menguat setelah pagi tadi.

Pada awal perdagangan, indeks saham melemah karena para investor mengkhawatirkan tentang keputusan parlemen Slowakia yang menolak ekspansi dana talangan di Eropa.

Sydney terus melemah dan berkurang 0,55 persen atau 23,3 poin menjadi 4.204,3. Tokyo ditutup melemah 0,40 persen atau 34,78 poin, Seoul pun tetap melemah sebesar 0,81 persen atau 14,48 poin menjadi 1.809,5. Sedangkan Hongkong berbalik arah menjadi menguat 1,04 persen atau 187,87 poin menjadi 18.329. Demikian pula dengan indeks Shanghai yang menguat 3.04 persen atau 71,48 poin menjadi 2.420.

Keputusan parlemen Slowakia itu membuat Fasilitas Finansial Stabilitas Eropa (EFSF) tidak dapat menambah dana yang saat ini mencapai 440 miliar euro. Gubernur Bank Sentral Eropa Jean Claude Trichet mengatakan bahwa sistem finansial menghadapi bahaya sistemik. Walaupun demikian, masih adanya harapan pada pemungutan suara putaran kedua diharapkan ada kesepakatan yang mendukung rencana ekspansi EFSF tersebut.

Sementara di Eropa, pembukaan perdagangan saham hari ini langsung lunglai. Indeks FTSE100 Inggris turun 0,2 persen menjad 5.382,70. Indeks DAX Jerman turun 0,6 persen dan CAC Perancis turun 0,5 persen. Tetapi, tampaknya Wall Street akan dibuka menguat. Indeks berjangka Dow Jones naik 0,4 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

S&P 500 dan Nasdaq 'Rebound' Ditopang Kenaikan Harga Saham Nvidia

S&P 500 dan Nasdaq "Rebound" Ditopang Kenaikan Harga Saham Nvidia

Whats New
Home Credit Indonesia Hadir di Jakarta Fair 2024, Simak Penawarannya

Home Credit Indonesia Hadir di Jakarta Fair 2024, Simak Penawarannya

Spend Smart
Sri Mulyani-Tim Prabowo Suntik Kepercayaan Pasar, Rupiah Tak Lagi Terkapar

Sri Mulyani-Tim Prabowo Suntik Kepercayaan Pasar, Rupiah Tak Lagi Terkapar

Whats New
Kembangakan Energi Hijau, TAPG dan Aisin Takaoka Bentuk Joint Venture Company

Kembangakan Energi Hijau, TAPG dan Aisin Takaoka Bentuk Joint Venture Company

Whats New
Saham Airbus Sempat Menukik Hampir 12 Persen, Apa Sebabnya?

Saham Airbus Sempat Menukik Hampir 12 Persen, Apa Sebabnya?

Whats New
Minat Masyarakat Belanja di Toko dengan 'Paylater' Tumbuh Pesat

Minat Masyarakat Belanja di Toko dengan "Paylater" Tumbuh Pesat

Whats New
'Fintech Lending' Easycash Tunjuk Nucky Poedjiardjo Jadi Dirut

"Fintech Lending" Easycash Tunjuk Nucky Poedjiardjo Jadi Dirut

Whats New
Fenomena 'Makan Tabungan' Terjadi di Kelas Menengah Bawah, Ini Penyebabnya

Fenomena "Makan Tabungan" Terjadi di Kelas Menengah Bawah, Ini Penyebabnya

Whats New
Kemenperin: Hilirisasi Rumput Laut Punya Potensi Pasar Rp 193 Triliun

Kemenperin: Hilirisasi Rumput Laut Punya Potensi Pasar Rp 193 Triliun

Whats New
Hadapi Kredit Macet, OJK Minta Penyelenggara 'Paylater' Perkuat Mitigasi Risiko

Hadapi Kredit Macet, OJK Minta Penyelenggara "Paylater" Perkuat Mitigasi Risiko

Whats New
PT Pamapersada Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1 Berpengalaman, Simak Persyaratannya

PT Pamapersada Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1 Berpengalaman, Simak Persyaratannya

Work Smart
Beban Besar Prabowo-Gibran Menanggung Utang Pemerintahan Sebelumnya

Beban Besar Prabowo-Gibran Menanggung Utang Pemerintahan Sebelumnya

Whats New
Jurus Sri Mulyani Tolak Tawaran Investasi Berkedok Penipuan

Jurus Sri Mulyani Tolak Tawaran Investasi Berkedok Penipuan

Whats New
Hasil Riset: Pengguna 'Pay Later' Didominasi Laki-laki

Hasil Riset: Pengguna "Pay Later" Didominasi Laki-laki

Whats New
Anak Buah Sri Mulyani Minta Pemerintahan Prabowo-Gibran Hemat Belanja

Anak Buah Sri Mulyani Minta Pemerintahan Prabowo-Gibran Hemat Belanja

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com