Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dahlan Iskan: Jangan Ganggu PT DI

Kompas.com - 26/10/2011, 19:54 WIB
Didit Putra Erlangga Rahardjo

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com — Menteri BUMN Dahlan Iskan meminta kepada semua pihak agar tidak mengganggu PT Dirgantara Indonesia yang sedang berupaya bangkit dari keterpurukan.

Pemesanan sembilan unit pesawat CN295 oleh Kementerian Pertahanan merupakan momen berharga untuk menyehatkan industri kedirgantaraan nasional.

"Biarkan PT DI memfokuskan perhatiannya untuk menyelesaikan pemesanan. Jangan minta mereka mengurusi hal lain sehingga bisa mengganggu hasilnya," ujar Dahlan yang ditemui seusai kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke PT DI di Bandung, Rabu (26/10/2011).

Dahlan beralasan PT DI harus bekerja keras untuk memulihkan citranya. Dengan merampungkan tepat waktu, otomatis reputasinya bisa kembali pulih sebagai perusahaan yang kompeten di bidang kedirgantaraan.

Pemesanan sembilan unit pesawat CN295 ditandatangani pada Rabu yang akan dirampungkan hingga tahun 2014. Untuk pengadaan tersebut, pemerintah menyiapkan dana sebesar 325 juta dollar Amerika Serikat. Menurut Dahlan, uang itu tidak akan turun di muka, tetapi bakal bertahap.

"Agar PT DI punya modal bekerja, saya juga mengupayakan agar mereka mendapatkan kredit dari BRI sebesar Rp 1 triliun. Semoga dengan ini mereka bisa kembali bekerja memenuhi pesanan," katanya.

Pada akhir jumpa pers, Dahlan sempat bertukar pujian kepada Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro. Dia menyebut Purnomo juru selamat PT DI karena hanya Kementerian Pertahanan yang masih percaya dengan memesan pesawat kepada PT DI.

Padahal, sebelumnya, PT DI memiliki ekuitas negatif akibat utang yang menumpuk sehingga tidak bisa mengikuti tender di dalam ataupun luar negeri.

Pujian Dahlan langsung dikembalikan Purnomo yang menyebut Dahlan sebagai tokoh pers yang lebih memahami permasalahan di PT DI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

S&P 500 dan Nasdaq 'Rebound' Ditopang Kenaikan Harga Saham Nvidia

S&P 500 dan Nasdaq "Rebound" Ditopang Kenaikan Harga Saham Nvidia

Whats New
Home Credit Indonesia Hadir di Jakarta Fair 2024, Simak Penawarannya

Home Credit Indonesia Hadir di Jakarta Fair 2024, Simak Penawarannya

Spend Smart
Sri Mulyani-Tim Prabowo Suntik Kepercayaan Pasar, Rupiah Tak Lagi Terkapar

Sri Mulyani-Tim Prabowo Suntik Kepercayaan Pasar, Rupiah Tak Lagi Terkapar

Whats New
Kembangakan Energi Hijau, TAPG dan Aisin Takaoka Bentuk Joint Venture Company

Kembangakan Energi Hijau, TAPG dan Aisin Takaoka Bentuk Joint Venture Company

Whats New
Saham Airbus Sempat Menukik Hampir 12 Persen, Apa Sebabnya?

Saham Airbus Sempat Menukik Hampir 12 Persen, Apa Sebabnya?

Whats New
Minat Masyarakat Belanja di Toko dengan 'Paylater' Tumbuh Pesat

Minat Masyarakat Belanja di Toko dengan "Paylater" Tumbuh Pesat

Whats New
'Fintech Lending' Easycash Tunjuk Nucky Poedjiardjo Jadi Dirut

"Fintech Lending" Easycash Tunjuk Nucky Poedjiardjo Jadi Dirut

Whats New
Fenomena 'Makan Tabungan' Terjadi di Kelas Menengah Bawah, Ini Penyebabnya

Fenomena "Makan Tabungan" Terjadi di Kelas Menengah Bawah, Ini Penyebabnya

Whats New
Kemenperin: Hilirisasi Rumput Laut Punya Potensi Pasar Rp 193 Triliun

Kemenperin: Hilirisasi Rumput Laut Punya Potensi Pasar Rp 193 Triliun

Whats New
Hadapi Kredit Macet, OJK Minta Penyelenggara 'Paylater' Perkuat Mitigasi Risiko

Hadapi Kredit Macet, OJK Minta Penyelenggara "Paylater" Perkuat Mitigasi Risiko

Whats New
PT Pamapersada Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1 Berpengalaman, Simak Persyaratannya

PT Pamapersada Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1 Berpengalaman, Simak Persyaratannya

Work Smart
Beban Besar Prabowo-Gibran Menanggung Utang Pemerintahan Sebelumnya

Beban Besar Prabowo-Gibran Menanggung Utang Pemerintahan Sebelumnya

Whats New
Jurus Sri Mulyani Tolak Tawaran Investasi Berkedok Penipuan

Jurus Sri Mulyani Tolak Tawaran Investasi Berkedok Penipuan

Whats New
Hasil Riset: Pengguna 'Pay Later' Didominasi Laki-laki

Hasil Riset: Pengguna "Pay Later" Didominasi Laki-laki

Whats New
Anak Buah Sri Mulyani Minta Pemerintahan Prabowo-Gibran Hemat Belanja

Anak Buah Sri Mulyani Minta Pemerintahan Prabowo-Gibran Hemat Belanja

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com