Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaku Cenderung Menunggu, Rupiah Belum Bergerak

Kompas.com - 17/11/2011, 10:23 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasar saham yang cenderung bergerak negatif membuat pelaku pasar cenderung mengambil posisi menunggu sehingga rupiah pada Kamis (17/11/2011) pagi belum bergerak nilainya.

Nilai tukar mata uang rupiah yang ditransaksi antarbank di Jakarta belum bergerak nilainya atau stagnan di posisi Rp 8.988. "Pelaku pasar masih enggan aktif menginvestasikan dananya ke negara berkembang dikarenakan sentimennya masih cenderung negatif," kata pengamat pasar uang, David Sumual, di Jakarta.      Ia menambahkan, mayoritas mata uang di kawasan Asia juga mengalami pelemahan, salah satunya yang mengalami tekanan cukup dalam yakni mata uang Korea, Won. "Kondisi pasar saham cenderung bergerak melemah, diperkirakan ada switching dari saham ke mata uang dollar AS, kondisi itu menjadi salah satu pemicu rupiah melemah. Krisis di Eropa masih mengkhawatirkan pelaku pasar keuangan dan berimbas ke pasar Asia termasuk rupiah," kata dia.

Ia memperkirakan, kisaran rupiah pada pekan ini berada pada level Rp 8.960-Rp 9.020. Sebelumnya kisaran level atas rupiah berada di bawah Rp 9.000.      Analis valas Samuel Sekuritas, Lana Soelistianingsih, menambahkan bahwa nilai tukar mata uang Asia sebagian besar melemah terhadap dollar AS termasuk rupiah. "Sentimen pasar global sebagian besar masih melemah, kondisi itu membuat imbas negatif pada pasar saham dan uang Asia hari ini termasuk rupiah," katanya.

Ia mengatakan, dari eksternal dikabarkan lembaga peringkat internasional Fitch memperingatkan, kemungkinan risiko penularan dari perbankan Uni Eropa (UE), kecuali krisis utang di zona euro segera diselesaikan dengan cara yang tepat.

Ia mengemukakan, credit outlook perbankan AS diperkirakan memburuk. Enam bank terbesar di AS mempunyai eksposur agregat senilai 50 miliar dollar AS atas lima negara yang sedang mengalami tekanan yakni Yunani, Irlandia, Italia, Portugal dan Spanyol.

Selain itu terdapat total 188 miliar dollar AS eksposur dari lima bank terbesar AS terhadap Perancis. "Kendati data produksi sektor industri Oktober (factory production) naik 0,7 persen mom (month on month) akibat kenaikan penjualan dan ekspor, hal itu tidak cukup menolong sentiment negatif dari perkiraan Fitch," katanya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ajang Apresiasi Industri Kreatif dan Periklanan Bakal Digelar di Jakarta

Ajang Apresiasi Industri Kreatif dan Periklanan Bakal Digelar di Jakarta

Whats New
2 Cara Mengatasi Lupa PIN ATM BRI Tanpa ke Bank Antiribet

2 Cara Mengatasi Lupa PIN ATM BRI Tanpa ke Bank Antiribet

Spend Smart
BEI Tunjuk Mantan Petinggi OJK Jadi Komisaris Utama

BEI Tunjuk Mantan Petinggi OJK Jadi Komisaris Utama

Whats New
Masuk Semester II 2024, Upbit Optimis Aset Kripto Tumbuh Positif

Masuk Semester II 2024, Upbit Optimis Aset Kripto Tumbuh Positif

Whats New
Shopee Bantah Lakukan Monopoli Jasa Kurir di Platformnya

Shopee Bantah Lakukan Monopoli Jasa Kurir di Platformnya

Whats New
4 Tips Menggunakan Kartu Kredit ala Renata Kusmanto

4 Tips Menggunakan Kartu Kredit ala Renata Kusmanto

Spend Smart
Nilai Rata-rata Transaksi 'Paylater' di Indonesia Masih di Bawah Rp 500.000

Nilai Rata-rata Transaksi "Paylater" di Indonesia Masih di Bawah Rp 500.000

Whats New
Rupiah Kembali Terkapar, Dollar AS Tembus Rp 16.400

Rupiah Kembali Terkapar, Dollar AS Tembus Rp 16.400

Whats New
Permudah BPR Ajukan Perizinan Kelembagaan, OJK Luncurkan Aplikasi SPRINT

Permudah BPR Ajukan Perizinan Kelembagaan, OJK Luncurkan Aplikasi SPRINT

Whats New
Sepanjang 2023, Aplikasi Investasi Pluang Catat Kenaikan Nilai Transaksi 22 Kali Lipat

Sepanjang 2023, Aplikasi Investasi Pluang Catat Kenaikan Nilai Transaksi 22 Kali Lipat

Whats New
KPPI Mulai Penyelidikan soal Impor Ubin Keramik

KPPI Mulai Penyelidikan soal Impor Ubin Keramik

Whats New
Karier.mu dan Women’s World Banking Luncurkan Modul Kapabilitas Keuangan dan Digital, Bisa Diakses Gratis

Karier.mu dan Women’s World Banking Luncurkan Modul Kapabilitas Keuangan dan Digital, Bisa Diakses Gratis

Whats New
Bersama Mentan Amran, Presiden Jokowi Lakukan Peninjauan Program Pompanisasi di Kotawaringin Timur

Bersama Mentan Amran, Presiden Jokowi Lakukan Peninjauan Program Pompanisasi di Kotawaringin Timur

Whats New
IHSG Menguat di Akhir Sesi, Rupiah Koreksi

IHSG Menguat di Akhir Sesi, Rupiah Koreksi

Whats New
Membandingkan Anggaran Makan Siang Gratis Rp 71 Triliun dengan Pembangunan IKN

Membandingkan Anggaran Makan Siang Gratis Rp 71 Triliun dengan Pembangunan IKN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com