Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fitch Naikkan Peringkat Indonesia

Kompas.com - 15/12/2011, 20:38 WIB
Anastasia Joice

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemeringkat Fitch Ratings menaikkan peringkat Indonesia menjadi BBB- dari BB+ untuk  foreign currency long-term senior debt dan utang jangka pendek dalam mata uang asing dinaikkan menjadi F3. Peringkat BBB- merupakaan peringkat yang layak investasi alias invesment grade.

"Kenaikan peringkat ini mencerminkan pertumbuhan ekonomi yang kuat dan berdaya tahan, rasio utang publik yang rendah dan terus menurun, likuiditas eksternal yang menguat, dan kerangka kebijakan makro yang hati-hati," kata Philip McNicholas, Direktur Fitch's Asia-Pacific Sovereign Ratings, dalam keterangan persnya, Kamis (15/12/2011).

Fitch memproyeksikan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) rata-rata lebih dari 6,0 persen per tahun selama periode proyeksi sampai 2013, di tengah kondisi ekonomi global yang kurang kondusif.

Ekonomi Indonesia yang berorientasi domestik dan keberhasilan menciptakan pertumbuhan ekonomi yang relatif kuat tanpa menimbulkan ketidakseimbangan eksternal, atau ketergantungan pada pendanaan eksternal jangka pendek memperlihatkan bahwa prospek pertumbuhan ekonomi akan tahan terhadap guncangan eksternal, sebagaimana terjadi pada 2008.

Utang publik yang rendah dan suku bunga riil yang positif menyediakan otoritas fleksibilitas kebijakan untuk merespons pelambatan.

Tingkat kepercayaan yang lebih tinggi atas kerangka kebijakan makro adalah kunci dari kenaikan peringkat ini. Toleransi terhadap penguatan mata uang nominal dalam kerangka kebijakan moneter, dan kesediaan untuk mengetatkan kebijakan jika inflasi mencapai single digit yang tinggi, dan kebijakan fiskal yang hati-hati memperkuat dasar untuk kenaikan peringkat.

Fitch berpendapat profil kredit ini memiliki toleransi pada tingkat peringkat baru. Rasio utang pemerintah bruto terhadap PDB diperkirakan akan turun dari 26 persen pada akhir 2010 menjadi 25 persen pada akhir 2011, jauh di bawah median BBB, yaitu 36 persen. Lagipula, rasio utang terhadap pendapatan diproyeksikan turun dari 163 persen pada akhir 2010 menjadi mendekati proyeksi median BBB 126 persen pada 2012, meskipun adanya kelemahan struktural fiskal berupa pendapatan yang rendah, hanya 17 persen dari PDB dibandingkan median BBB 33 persen.

Kelemahan struktural yang sudah berlangsung lama, seperti pendapatan rata-rata yang rendah (sebesar 3.600 dollar AS versus median BBB 9.800 dollar AS pada 2011) dan masalah-masalah yang memengaruhi iklim bisnis, termasuk infrastuktur yang lemah dan korupsi, masih harus diatasi.

Akan tetapi, fundamental struktural Indonesia bukanlah yang terlemah dalam sebagian besar kategori ini, dan hal ini tidak membatasi peringkat untuk dinaikkan menjadi BBB-.

Kemajuan dalam mengatasi kelemahan struktural bersama dengan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, tanpa peningkatan ketidakseimbangan eksternal atau guncangan inflasi yang tinggi, akan memperkuat ekonomi Indonesia dan fundamental kredit sovereign dan akan menciptakan tekanan ke atas pada peringkat dalam jangka menengah.

Akan tetapi, Fitch berpendapat kondisi politik telah menjadi kurang kondusif terhadap reformasi, membuat profil kredit sovereign Indonesia kemungkinan akan tetap berada pada kisaran BBB' yang lemah untuk sementara waktu, sehingga ditetapkan prospek stabil pada peringkat ini.

Volatilitas arus kas yang parah yang memengaruhi ekonomi dan stabilitas keuangan domestik dan secara substansial menurunkan bantalan eksternal akan berpengaruh negatif terhadap peringkat. Juga, pemburukan kualitas kebijakan fiskal atau moneter dan/atau ketidakstabilan sistem perbankan, akan memengaruhi peringkat secara negatif. 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com