Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pabrik Gula Tak Efisien, Produktivitas Rendah

Kompas.com - 28/12/2011, 04:16 WIB

SURABAYA, KOMPAS - Asosiasi Gula Rafinasi Indonesia menilai masalah gula di dalam negeri bukan akibat rembesan gula rafinasi impor ke pasar konsumsi. Asosiasi berpendapat, masalah gula muncul akibat tidak efisiennya pabrik gula berbasis tebu sehingga produksi gula nasional rendah.

Wakil Ketua Asosiasi Gula Rafinasi Indonesia Andre Vincent Wenas di Surabaya, Jawa Timur, Selasa (27/12), mengatakan, persoalan utama pergulaan nasional disebabkan tidak efisiennya pabrik gula berbasis tebu yang dikelola PT Perkebunan Nusantara (PTPN), yang bermuara pada rendahnya rendemen. Faktor ini berdampak langsung pada pendapatan petani tebu kecil dan bahkan cenderung menimbulkan kerugian.

Menyangkut rembesan gula rafinasi di pasar konsumen, menurut Andre, kemungkinan besar hal itu akibat kurangnya pasokan gula kristal putih (GKP) ke pasar konsumen. Kebutuhan GKP di pasar konsumen sebesar 2,7 juta ton. Padahal, kemampuan produksi GKP lokal hanya 1,9-2 juta ton sehingga terjadi defisit 700.000-800.000 ribu ton. ”Kemungkinan dinamika pasar untuk menyerap gula selain GKP produksi lokal yang memang tidak mampu memasok kebutuhan nasional akibat inefisiensi dalam pengelolaannya,” ujarnya.

Sinyalemen lain, kata Andre, ada gula selundupan yang mencapai 400.000 ton. Selain rendahnya produktivitas semua pabrik gula, gula seludupan itu juga menjadi pemicu karut-marutnya pergulaan nasional.

Apalagi, lanjutnya, defisit produksi gula nasional sekitar 3 juta ton dari kebutuhan 5 juta ton. Produksi gula lokal hanya 2 juta ton. ”Seyogianya produsen gula rafinasi diposisikan sebagai solusi masalah pergulaan nasional,” katanya.

Secara terpisah, Pemerintah Provinsi Jatim menargetkan kenaikan produksi gula pasir lokal dari 1,014 juta ton pada tahun 2011 menjadi 1,2 juta ton pada tahun 2012. Kenaikan itu diharapkan mampu mengurangi impor gula konsumsi dan meningkatkan kesejahteraan petani tebu di Jatim sebagai pemasok 60 persen produksi gula nasional.

Gubernur Jatim Soekarwo mengatakan, kenaikan produksi sebesar hampir 200.000 ton tersebut realistis mengingat Jatim pernah mengalaminya pada tahun 2007.

”Caranya, rendemen tebu harus dinaikkan. Untuk menaikkan rendemen ini, satu-satunya jalan adalah dengan memperbaiki manajemen pabrik gula, terutama yang berada di bawah pengelolaan PTPN XI,” ujarnya saat ditemui di Madiun, Selasa.

Menurut Soekarwo, rendemen tebu idealnya 8,4 persen. Pada pabrik gula yang masuk dalam pengelolaan PTPN XI, rendemennya hanya 6-7 persen. Sementara di pabrik gula yang berada di bawah pengelolaan PTPN X, pencapaian rendemennya cukup tinggi, yakni 7-8 persen.

Temui Dahlan Iskan

Gubernur Jatim berencana memanggil manajemen PTPN XI dan menemui Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan untuk mengusulkan perbaikan terhadap sejumlah pabrik gula di Jatim. Dari inventarisasi yang dilakukan selama 2011, sedikitnya terdapat lima pabrik gula yang memerlukan perbaikan mesin-mesin produksi dari 31 pabrik gula di wilayah Jatim.

Selain lima pabrik yang tidak disebutkan secara rinci oleh Soekarwo, terdapat belasan pabrik lain di PTPN XI yang memerlukan revitalisasi, baik mesin maupun manajemennya. Namun, perbaikan tidak bisa dilakukan serentak karena dikhawatirkan mengganggu kelancaran produksi gula lokal.

PTPN XI mengelola sedikitnya 16 pabrik gula (PG) di Jatim, antara lain PG Pagotan dan PG Kanigoro di Kabupaten Madiun, PG Soedhono di Kabupaten Ngawi, PG Poerwodadie dan PG Redjosarie di Kabupaten Magetan, PG Semboro di Kabupaten Jember, serta PG Djatiroto di Kabupaten Lumajang.

Kepala Dinas Perkebunan Jatim Samsul Arifien menyebutkan, ada empat pabrik gula baru akan dibangun, yaitu PT Kebun Tebu Mas di Kabupaten Lamongan, PT Gula di Kabupaten Mojokerto, PT Permata Tene di Kabupaten Probolinggo, PT Kencana Gula Manis di Kabupaten Blitar, dan PT RNI di Kabupaten Malang. (OSA/ETA/NIK)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Permendag 8/2024 Terbit, Wamendag Jerry: Tidak Ada Lagi Kontainer yang Menumpuk di Pelabuhan

Permendag 8/2024 Terbit, Wamendag Jerry: Tidak Ada Lagi Kontainer yang Menumpuk di Pelabuhan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer di Tanjung Priok | BLT Rp 600.000 Tidak Kunjung Dicairkan

[POPULER MONEY] Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer di Tanjung Priok | BLT Rp 600.000 Tidak Kunjung Dicairkan

Whats New
Segera Dibuka, Ini Progres Seleksi PPPK 2024

Segera Dibuka, Ini Progres Seleksi PPPK 2024

Whats New
Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 68 Masih Dibuka, Simak Insentif, Syarat, dan Caranya

Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 68 Masih Dibuka, Simak Insentif, Syarat, dan Caranya

Work Smart
OJK Luncurkan Panduan Strategi Anti-Fraud Penyelenggara ITSK

OJK Luncurkan Panduan Strategi Anti-Fraud Penyelenggara ITSK

Whats New
3 Cara Transfer BRI ke BNI, Bisa lewat HP

3 Cara Transfer BRI ke BNI, Bisa lewat HP

Spend Smart
5 Cara Cek Nomor Rekening Penipu atau Bukan secara Online

5 Cara Cek Nomor Rekening Penipu atau Bukan secara Online

Whats New
Simak 5 Tips Mengelola Keuangan untuk Pasutri LDM

Simak 5 Tips Mengelola Keuangan untuk Pasutri LDM

Earn Smart
Luhut Bilang, Elon Musk Besok Pagi Datang ke Bali, Lalu Ketemu Jokowi

Luhut Bilang, Elon Musk Besok Pagi Datang ke Bali, Lalu Ketemu Jokowi

Whats New
Sandiaga Soroti Pengerukan Tebing di Uluwatu untuk Resort, Minta Alam Jangan Dirusak

Sandiaga Soroti Pengerukan Tebing di Uluwatu untuk Resort, Minta Alam Jangan Dirusak

Whats New
Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM Bank Jateng

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM Bank Jateng

Whats New
Toko Marine Hadirkan Platform untuk Tingkatkan 'Employee Benefit'

Toko Marine Hadirkan Platform untuk Tingkatkan "Employee Benefit"

Whats New
Cara Cetak Rekening Koran BCA, BRI, BNI, dan Bank Mandiri via Online

Cara Cetak Rekening Koran BCA, BRI, BNI, dan Bank Mandiri via Online

Spend Smart
Daftar UMK Kota Surabaya 2024 dan 37 Daerah Lain di Jawa Timur

Daftar UMK Kota Surabaya 2024 dan 37 Daerah Lain di Jawa Timur

Whats New
Menhub Pastikan Bandara Juanda Surabaya Siap Layani Penerbangan Haji 2024

Menhub Pastikan Bandara Juanda Surabaya Siap Layani Penerbangan Haji 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com