Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aturan BI Tak Pengaruhi Penjualan Mobil Perseroan

Kompas.com - 10/05/2012, 00:13 WIB
Ester Meryana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Tunas Ridean Tbk, Rico Setiawan, menyatakan aturan Bank Indonesia terkait pembatasan uang muka kredit kendaraan bermotor (KKB) tidak berpengaruh banyak bagi penjualan mobil perseroan. Hal ini karena uang muka pembelian mobil rata-rata sudah di angka 20 persen.

Sementara menurut surat edaran BI terkait uang muka KKB yang terbit pada 15 Maret 2012, mensyaratkan uang muka minimal 30 persen bagi pembelian kendaraan bermotor roda empat untuk keperluan non-produktif.

"Tetapi tidak signifikan untuk mobil karena rata-rata DP (down payment)-nya sudah di level 20 persen, dan saat ini sudah mulai menaikkan," sebut Rico dalam rilis yang diterima Kompas.com, Rabu (9/5/2012).

Namun, kata Rico, aturan BI akan berdampak lebih nyata terhadap penjualan motor perseroan. Dalam aturannya, BI mengatur uang muka minimal 25 persen bagi pembelian kendaraan bermotor roda dua. Sedangkan, uang muka yang diberikan Tunas Ridean masih lebih rendah dari aturan BI tersebut.

"Mungkin untuk motor akan berpengaruh karena rata-rata DP motor di level 10%," tambah Rico.

Secara keseluruhan, Tunas Ridean menargetkan penjualan mobil baru mencapai 43.835 unit hingga akhir tahun 2012. Target penjualan tersebut tumbuh 15 persen dari hasil penjualan akhir 2011. Dan, penjualan sepeda motor ditargetkan tumbuh 16 persen menjadi 229.940 unit. Sementara pembiayaan baru perseroan dipatok tumbuh 22 persen menjadi Rp 8,7 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Kirim Paket Barang lewat Ekspedisi dengan Aman untuk Pemula

Cara Kirim Paket Barang lewat Ekspedisi dengan Aman untuk Pemula

Whats New
Cara Top Up DANA Pakai Virtual Account BRI

Cara Top Up DANA Pakai Virtual Account BRI

Spend Smart
Cek Daftar Pinjol Resmi yang Berizin OJK Mei 2024

Cek Daftar Pinjol Resmi yang Berizin OJK Mei 2024

Whats New
Penyaluran Avtur Khusus Penerbangan Haji 2024 Diproyeksi Mencapai 100.000 KL

Penyaluran Avtur Khusus Penerbangan Haji 2024 Diproyeksi Mencapai 100.000 KL

Whats New
Pemilik Kapal Apresiasi Upaya Kemenhub Evakuasi MV Layar Anggun 8 yang Terbakar

Pemilik Kapal Apresiasi Upaya Kemenhub Evakuasi MV Layar Anggun 8 yang Terbakar

Whats New
Langkah AJB Bumiputera 1912 Setelah Revisi Rencana Penyehatan Keuangan

Langkah AJB Bumiputera 1912 Setelah Revisi Rencana Penyehatan Keuangan

Whats New
KKP dan Polri Gagalkan Penyelundupan 125.684 Benih Bening Lobster di Jambi

KKP dan Polri Gagalkan Penyelundupan 125.684 Benih Bening Lobster di Jambi

Whats New
Sulbar akan Jadi Penyuplai Produk Pangan untuk IKN, Kementan Beri Benih Gratis

Sulbar akan Jadi Penyuplai Produk Pangan untuk IKN, Kementan Beri Benih Gratis

Whats New
Emiten Tambang Samindo Resources Catatkan Kenaikan Pendapatan 33,5 Persen Per Kuartal I-2024

Emiten Tambang Samindo Resources Catatkan Kenaikan Pendapatan 33,5 Persen Per Kuartal I-2024

Whats New
OJK Sebut Klaim Asuransi Kesehatan Lebih Tinggi dari Premi yang Diterima Perusahaan

OJK Sebut Klaim Asuransi Kesehatan Lebih Tinggi dari Premi yang Diterima Perusahaan

Whats New
SKK Migas dan Mubadala Energy Temukan 2 TFC Potensi Gas di Blok South Andaman

SKK Migas dan Mubadala Energy Temukan 2 TFC Potensi Gas di Blok South Andaman

Whats New
Perkuat Bisnis di RI, Perusahaan Pemurni Air Korea Dapat Sertifikat Halal BPJPH

Perkuat Bisnis di RI, Perusahaan Pemurni Air Korea Dapat Sertifikat Halal BPJPH

Whats New
Upaya Kemenparekraf Jaring Wisatawan Asing di Korea Selatan

Upaya Kemenparekraf Jaring Wisatawan Asing di Korea Selatan

Whats New
Libur 'Long Weekend', 2 Lintasan Utama ASDP Layani 26.122 Orang dan 125.950 Unit Kendaraan

Libur "Long Weekend", 2 Lintasan Utama ASDP Layani 26.122 Orang dan 125.950 Unit Kendaraan

Whats New
Soroti Kecelakan Bus Pariwisata di Subang, Menparekraf: Kita Butuh Manajemen Krisis yang Efektif

Soroti Kecelakan Bus Pariwisata di Subang, Menparekraf: Kita Butuh Manajemen Krisis yang Efektif

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com