Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diusulkan, Penyatuan Zona Waktu Diujicobakan Dulu

Kompas.com - 01/06/2012, 12:46 WIB
Ester Meryana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur Statistik Harga Badan Pusat Statistik (BPS) Sasmito Hadi Wibowo berpendapat, penyatuan zona waktu dicoba terlebih dahulu di beberapa kabupaten di Indonesia sebelum dilakukan langsung secara menyeluruh.

"Misalnya kalau dibuat beberapa kabupaten setahun apa ada dampak. Enggak langsung dijalankan," sebut Sasmito kepada Kompas.com, di kantor BPS di Jakarta, Jumat (1/6/2012).

Sasmito mengatakan, penyatuan zona waktu di beberapa negara lain memang tampak berhasil mendorong perekonomiannya. Misalnya, kata Sasmito, di Rusia dari 14 zona waktu diubah menjadi sembilan zona, sementara di Brasil dari empat zona jadi dua atau tiga. Hal itu juga berlaku di China.

Negara-negara tersebut pun kini menjadi negara maju. "Nah itu mendorong bahwa ekonominya maju," sambung dia.

Akan tetapi, pengalaman negara lain belum tentu sama hasilnya di Indonesia. Pasalnya, Sasmito menyebutkan, bentuk negara Rusia, China, dan Brasil adalah kontinental atau daratan. Sementara itu, Indonesia adalah kepulauan.

Jadi, kata dia, perlu dibuat kajian empirisnya. Dan, itu berarti penyatuan zona waktu harus dilakukan terlebih dahulu, baru dihitung dampaknya terhadap perekonomian. Ia pun mengatakan, uji coba sebaiknya dilakukan di beberapa kabupaten terlebih dahulu dalam waktu satu tahun.

"Kita kajian di Indonesia belum. Itu berdasarkan gambaran empiris dari negara lain. Belum kita lakukan (kajiannya) karena memang belum dilakukan. Kita lakukan setelah dilakukan zona waktu," pungkas Sasmito.

Pemerintah berencana menyatukan tiga zona waktu menjadi satu. Dan, waktu Indonesia tengah (WITA) atau GMT+8 pun diusulkan menjadi patokannya. Komite Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (KP3EI) pun melakukan simulasi dan menyatakan bahwa zona waktu paling cepat bisa dilakukan pada tanggal 28 Oktober 2012 mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    HSBC Gandeng Plaza Indonesia, Beri Pengalaman Belanja untuk Konsumen

    HSBC Gandeng Plaza Indonesia, Beri Pengalaman Belanja untuk Konsumen

    Whats New
    Ajang Apresiasi Industri Kreatif dan Periklanan Bakal Digelar di Jakarta

    Ajang Apresiasi Industri Kreatif dan Periklanan Bakal Digelar di Jakarta

    Whats New
    2 Cara Mengatasi Lupa PIN ATM BRI Tanpa ke Bank Antiribet

    2 Cara Mengatasi Lupa PIN ATM BRI Tanpa ke Bank Antiribet

    Spend Smart
    BEI Tunjuk Mantan Petinggi OJK Jadi Komisaris Utama

    BEI Tunjuk Mantan Petinggi OJK Jadi Komisaris Utama

    Whats New
    Masuk Semester II 2024, Upbit Optimis Aset Kripto Tumbuh Positif

    Masuk Semester II 2024, Upbit Optimis Aset Kripto Tumbuh Positif

    Whats New
    Shopee Bantah Lakukan Monopoli Jasa Kurir di Platformnya

    Shopee Bantah Lakukan Monopoli Jasa Kurir di Platformnya

    Whats New
    4 Tips Menggunakan Kartu Kredit ala Renata Kusmanto

    4 Tips Menggunakan Kartu Kredit ala Renata Kusmanto

    Spend Smart
    Nilai Rata-rata Transaksi 'Paylater' di Indonesia Masih di Bawah Rp 500.000

    Nilai Rata-rata Transaksi "Paylater" di Indonesia Masih di Bawah Rp 500.000

    Whats New
    Rupiah Kembali Terkapar, Dollar AS Tembus Rp 16.400

    Rupiah Kembali Terkapar, Dollar AS Tembus Rp 16.400

    Whats New
    Permudah BPR Ajukan Perizinan Kelembagaan, OJK Luncurkan Aplikasi SPRINT

    Permudah BPR Ajukan Perizinan Kelembagaan, OJK Luncurkan Aplikasi SPRINT

    Whats New
    Sepanjang 2023, Aplikasi Investasi Pluang Catat Kenaikan Nilai Transaksi 22 Kali Lipat

    Sepanjang 2023, Aplikasi Investasi Pluang Catat Kenaikan Nilai Transaksi 22 Kali Lipat

    Whats New
    KPPI Mulai Penyelidikan soal Impor Ubin Keramik

    KPPI Mulai Penyelidikan soal Impor Ubin Keramik

    Whats New
    Karier.mu dan Women’s World Banking Luncurkan Modul Kapabilitas Keuangan dan Digital, Bisa Diakses Gratis

    Karier.mu dan Women’s World Banking Luncurkan Modul Kapabilitas Keuangan dan Digital, Bisa Diakses Gratis

    Whats New
    Bersama Mentan Amran, Presiden Jokowi Lakukan Peninjauan Program Pompanisasi di Kotawaringin Timur

    Bersama Mentan Amran, Presiden Jokowi Lakukan Peninjauan Program Pompanisasi di Kotawaringin Timur

    Whats New
    IHSG Menguat di Akhir Sesi, Rupiah Koreksi

    IHSG Menguat di Akhir Sesi, Rupiah Koreksi

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com