Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menperin: Kazakhstan Harus Dijajaki

Kompas.com - 04/06/2012, 15:05 WIB
Ester Meryana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perindustrian MS Hidayat, mengatakan, Pemerintah akan menggali pasar Kazakhstan sebagai salah satu upaya mencegah perlambatan ekspor nasional karena menurunnya perekonomian Amerika Serikat dan Eropa.

"Secara faktual market besar kita yaitu di Amerika dan Eropa sedang turun karena itu keinginan kemarin ke Kazakhstan karena disana menawarkan market," sebut Hidayat seusai menghadiri rapat kerja, di Komisi VI DPR, Jakarta, Senin (4/6/2012).

Hidayat mengemukakan, Pemerintah akan berusaha mencegah perlambatan ekspor dengan sejumlah hal. Pertama, Pemerintah akan berusaha meningkatkan investasi. Dikatakannya, Kemenperin bersama dengan Kementerian Perdagangan dan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) akan mengatur promosi investasi bisa berjalan terus.

Kedua, Pemerintah juga akan memperkuat pasar domestik. Ia mengatakan, Pemerintah akan menyelesaikan sejumlah masalah, seperti masih banyaknya pungutan tak resmi. Lainnya, Pemerintah akan meningkatkan ekspor nasional. "Kalau kita bicara meningkatkan ekspor sekarang itu semua negara mencoba melakukan," sambung dia.

Salah satu negara yang pasar domestiknya akan digali Pemerintah bagi produk nasional adalah Kazakhstan. Hidayat menyebutkan, negara Eropa timur itu mempunyai perjanjian perdagangan bebas (FTA) dengan Rusia dan Belarusia.

Itu adalah salah satu manfaat yang bisa didapatkan Indonesia ketika menjalin hubungan dagang dengan Kazakhstan. "Penduduknya yang sejumlah 150 juta orang itu harus dijajaki tapi perlu waktu," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ajang Apresiasi Industri Kreatif dan Periklanan Bakal Digelar di Jakarta

Ajang Apresiasi Industri Kreatif dan Periklanan Bakal Digelar di Jakarta

Whats New
2 Cara Mengatasi Lupa PIN ATM BRI Tanpa ke Bank Antiribet

2 Cara Mengatasi Lupa PIN ATM BRI Tanpa ke Bank Antiribet

Spend Smart
BEI Tunjuk Mantan Petinggi OJK Jadi Komisaris Utama

BEI Tunjuk Mantan Petinggi OJK Jadi Komisaris Utama

Whats New
Masuk Semester II 2024, Upbit Optimis Aset Kripto Tumbuh Positif

Masuk Semester II 2024, Upbit Optimis Aset Kripto Tumbuh Positif

Whats New
Shopee Bantah Lakukan Monopoli Jasa Kurir di Platformnya

Shopee Bantah Lakukan Monopoli Jasa Kurir di Platformnya

Whats New
4 Tips Menggunakan Kartu Kredit ala Renata Kusmanto

4 Tips Menggunakan Kartu Kredit ala Renata Kusmanto

Spend Smart
Nilai Rata-rata Transaksi 'Paylater' di Indonesia Masih di Bawah Rp 500.000

Nilai Rata-rata Transaksi "Paylater" di Indonesia Masih di Bawah Rp 500.000

Whats New
Rupiah Kembali Terkapar, Dollar AS Tembus Rp 16.400

Rupiah Kembali Terkapar, Dollar AS Tembus Rp 16.400

Whats New
Permudah BPR Ajukan Perizinan Kelembagaan, OJK Luncurkan Aplikasi SPRINT

Permudah BPR Ajukan Perizinan Kelembagaan, OJK Luncurkan Aplikasi SPRINT

Whats New
Sepanjang 2023, Aplikasi Investasi Pluang Catat Kenaikan Nilai Transaksi 22 Kali Lipat

Sepanjang 2023, Aplikasi Investasi Pluang Catat Kenaikan Nilai Transaksi 22 Kali Lipat

Whats New
KPPI Mulai Penyelidikan soal Impor Ubin Keramik

KPPI Mulai Penyelidikan soal Impor Ubin Keramik

Whats New
Karier.mu dan Women’s World Banking Luncurkan Modul Kapabilitas Keuangan dan Digital, Bisa Diakses Gratis

Karier.mu dan Women’s World Banking Luncurkan Modul Kapabilitas Keuangan dan Digital, Bisa Diakses Gratis

Whats New
Bersama Mentan Amran, Presiden Jokowi Lakukan Peninjauan Program Pompanisasi di Kotawaringin Timur

Bersama Mentan Amran, Presiden Jokowi Lakukan Peninjauan Program Pompanisasi di Kotawaringin Timur

Whats New
IHSG Menguat di Akhir Sesi, Rupiah Koreksi

IHSG Menguat di Akhir Sesi, Rupiah Koreksi

Whats New
Membandingkan Anggaran Makan Siang Gratis Rp 71 Triliun dengan Pembangunan IKN

Membandingkan Anggaran Makan Siang Gratis Rp 71 Triliun dengan Pembangunan IKN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com