Berdasarkan dokumen pertemuan setebal 15 halaman yang didapatkan di Brussels, Belgia, Senin (25/6), hal itu akan mendominasi pembicaraan KTT Uni Eropa (UE). Disebutkan pula, Eropa memerlukan empat pilar agar dapat membentuk kekuatan ekonomi dan kesatuan moneter.
Mengenai uni perbankan, dalam dokumen tersebut dinyatakan bahwa diperlukan kebijakan anggaran yang lebih terintegrasi serta langkah-langkah nyata untuk mencapai integrasi ekonomi lebih dalam.
Dokumen tersebut disusun Presiden Komisi Eropa Jose Manuel Barroso, Presiden Uni Eropa Herman van Rompuy, Gubernur Bank Sentral Eropa Mario Draghi, dan Pemimpin Eurogrup
Para pemimpin Eropa menyatakan, integrasi perbankan perlu dilakukan agar dapat memisahkan kaitan antara bank busuk dan negara yang tertimbun utang. Para petinggi Eropa yakin uni perbankan ini dapat dicapai tahun ini walaupun Berlin menginginkan mereka mendahulukan integrasi fiskal.
Dalam rincian tentang uni perbankan tersebut dikatakan, diperlukan pengawas perbankan tunggal Eropa serta pendanaan perbankan tunggal untuk mengatasi masalah di bank regional.
Pengawas perbankan tunggal dapat mengawasi semua perbankan Uni Eropa atau hanya mengawasi bank-bank utama yang beroperasi di beberapa negara. Sementara lembaga lain mengawasi kegiatan operasional harian perbankan.
Sejauh ini, Berlin menolak ide penjaminan bersama atau resolusi dana, juga usulan agar pemerintahan di zona euro harus menanggung beban utang satu sama lain.
Menteri Keuangan Jerman Wolfgang Schaeuble menyatakan, mengguyurkan dana talangan lebih banyak tidak akan menyelesaikan persoalan. Dia juga mengatakan, Yunani harus berupaya lebih keras, bukannya mencari kelonggaran.
Sementara itu, Pemerintah Spanyol, kemarin, secara resmi meminta dana talangan dari Uni Eropa sebesar 100 miliar euro (sekitar Rp 1.178 triliun). Menteri Ekonomi Spanyol Luis de Guindos sudah berkirim surat kepada Jean-Claude Juncker.
Pekan lalu, hasil audit independen menunjukkan, Spanyol memerlukan dana setidaknya 62 miliar euro untuk membenahi perbankannya.
Pejabat Uni Eropa untuk urusan ekonomi, Olli Rehn, mennyebutkan, persyaratan atas permintaan dana talangan tersebut akan diselesaikan dalam beberapa pekan.
”Kebijakan tentang bantuan finansial tersebut dalam bentuk pinjaman EFSF atau ESM akan difokuskan untuk reformasi spesifik pada bidang finansial, termasuk restrukturisasi yang harus dipatuhi oleh semua negara yang mendapatkan talangan,” kata Rehn.
Terkait dampak krisis di Yunani, Siprus, tetangga dekatnya, sedang mengkaji apakah hendak meminta dana talangan dari Uni Eropa. Bank Siprus merugi besar karena banyak memegang obligasi Yunani yang nilainya sudah jauh menurun. Pemeringkat