Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertamina Berminat Akuisisi Blok Migas di Irak

Kompas.com - 26/06/2012, 14:58 WIB
Evy Rachmawati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pertamina (Persero) berminat untuk mengakuisisi blok minyak dan gas bumi yang telah berproduksi di Irak. Untuk itu, perseroan tersebut meminta dukungan pemerintah untuk memberi kemudahan dalam berinvestasi di negara tersebut demi meningkatkan cadangan minyak dan gas bumi agar dapat memperkuat ketahanan energi nasional.  

Hal ini disampaikan Direktur Hulu PT Pertamina Muhamada Husen, usai menghadiri acara kuliah umum yang disampaikan Wakil Perdana Menteri Urusan Energi Irak, Hussain Al-Shahristani, di Kantor Pusat PT Pertamina, Selasa (26/6/2012), di Jakarta.  

Menurut Dirut Pertamina Karen Agustiawan, sebagai perusahaan energi nasional yang terintegrasi milik Indonesia, Pertamina menjadi tulang punggung negara dalam mengamankan sumber energi untuk kepentingan nasional. Pertamina terlibat dalam produksi minyak dan gas bumi nasional dan membangun kapasitas dalam pengembangan sumber energi baru terbarukan.  

Menghadapi berbagai tantangan energi, Pertamina berpandangan pentingnya kerja sama internasional dan regional untuk memenuhi harapan para pemangku kepentingan Pertamina. Irak dan Indonesia memiliki relasi yang panjang. Lebih lanjut, pada tahun 2002, Pertamina sebagai perusahaan migas berbendera Indonesia memperoleh hak partisipasi untuk mengoperasikan Blok 3-Western Dessert.  

"Pemerintah Indonesia bersama dengan Pertamina terus melanjutkan kerjasama dengan Irak sebagai mitra strategis untuk menghadapi tantangan energi ke depan. Saat ini, kami tengah mencari peluang kerja sama dengan Pemerintah Irak, khususnya untuk mengoperasikan Lapangan Tuba dan mengaktifkan kembali Blok 3 Western Dessert," ujarnya.  

Pada kesempatan sama, Muhamad Husen menyatakan, Pertamina saat ini memfokuskan pada penerapan strategi akuisisi blok-blok migas yang berproduksi di luar negeri. Hal ini diharapkan dapat memperbesar volume produksi migas Pertamina dan hasil produksinya bisa dibawa ke dalam negeri untuk mengamankan energi nasional. "Ini masih bagian dari perundingan," paparnya.

"Strategi kami adalah, kami berangkat ke lapangan migas yang telah berproduksi, hanya mengambil porsi atau sebagian hak partisipasi, di mana operatornya juga bukan kami. Misalnya di sini ada beberapa blok, maka disesuaikan dengan dana yang kami punya," ujar Husen.  

Sejauh ini Pertamina belum mempersiapkan dana khusus untuk mengakuisisi blok migas di Irak tersebut. Jadi, nantinya rencana investasi migas di Irak tersebut akan mengambil bagian dari alokasi dana investasi yang dianggarkan perseroan itu untuk satu tahun ini.  

Proses akuisisi itu akan menggunakan skema business to business. Pihaknya juga meminta pemerintah mendukung perseroan tersebut agar lebih kuat lagi. "Seperti perusahaan minyak milik negara lainnya di dunia, ada dukungan kuat dari pemerintahnya. Jadi pendekatan kami ke semua lapangan di luar negeri yang akan diakuisisi, kami minta di belakang pemerintah," kata dia.  

Perundingan dengan pihak Irak diperkirakan baru tuntas pada tahun depan. Menurut Husen, setelah kedatangan delegasi dari Pemerintah Irak, Pertamina akan membentuk tim yang akan intens membahas rencana kerja sama ini dengan pihak Irak, dan ada orang-orang yang didedikasikan untuk bekerja di Irak. "Jadi kami menginginkan investasi di Irak karena cadangan dan produksinya besar," kata Husen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BEI Tunjuk Mantan Petinggi OJK Jadi Komisaris Utama

BEI Tunjuk Mantan Petinggi OJK Jadi Komisaris Utama

Whats New
Masuk Semester II 2024, Upbit Optimis Aset Kripto Tumbuh Positif

Masuk Semester II 2024, Upbit Optimis Aset Kripto Tumbuh Positif

Whats New
Shopee Bantah Lakukan Monopoli Jasa Kurir di Platformnya

Shopee Bantah Lakukan Monopoli Jasa Kurir di Platformnya

Whats New
4 Tips Menggunakan Kartu Kredit ala Renata Kusmanto

4 Tips Menggunakan Kartu Kredit ala Renata Kusmanto

Spend Smart
Nilai Rata-rata Transaksi 'Paylater' di Indonesia Masih di Bawah Rp 500.000

Nilai Rata-rata Transaksi "Paylater" di Indonesia Masih di Bawah Rp 500.000

Whats New
Rupiah Kembali Terkapar, Dollar AS Tembus Rp 16.400

Rupiah Kembali Terkapar, Dollar AS Tembus Rp 16.400

Whats New
Permudah BPR Ajukan Perizinan Kelembagaan, OJK Luncurkan Aplikasi SPRINT

Permudah BPR Ajukan Perizinan Kelembagaan, OJK Luncurkan Aplikasi SPRINT

Whats New
Sepanjang 2023, Aplikasi Investasi Pluang Catat Kenaikan Nilai Transaksi 22 Kali Lipat

Sepanjang 2023, Aplikasi Investasi Pluang Catat Kenaikan Nilai Transaksi 22 Kali Lipat

Whats New
KPPI Mulai Penyelidikan soal Impor Ubin Keramik

KPPI Mulai Penyelidikan soal Impor Ubin Keramik

Whats New
Karier.mu dan Women’s World Banking Luncurkan Modul Kapabilitas Keuangan dan Digital, Bisa Diakses Gratis

Karier.mu dan Women’s World Banking Luncurkan Modul Kapabilitas Keuangan dan Digital, Bisa Diakses Gratis

Whats New
Bersama Mentan Amran, Presiden Jokowi Lakukan Peninjauan Program Pompanisasi di Kotawaringin Timur

Bersama Mentan Amran, Presiden Jokowi Lakukan Peninjauan Program Pompanisasi di Kotawaringin Timur

Whats New
IHSG Menguat di Akhir Sesi, Rupiah Koreksi

IHSG Menguat di Akhir Sesi, Rupiah Koreksi

Whats New
Membandingkan Anggaran Makan Siang Gratis Rp 71 Triliun dengan Pembangunan IKN

Membandingkan Anggaran Makan Siang Gratis Rp 71 Triliun dengan Pembangunan IKN

Whats New
Badan Bank Tanah Targetkan Peningkatan Aset Lahan 23.000 Hektar Tahun Ini

Badan Bank Tanah Targetkan Peningkatan Aset Lahan 23.000 Hektar Tahun Ini

Whats New
Surge dan Arsari Group Sepakati Kerja Sama Penyediaan Akses Internet Masyarakat

Surge dan Arsari Group Sepakati Kerja Sama Penyediaan Akses Internet Masyarakat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com