Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berisiko, Bantuan Pinjaman Ke Satu Negara

Kompas.com - 10/07/2012, 22:16 WIB
Ester Meryana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan, Agus Martowardojo, menyampaikan bahwa, bantuan pinjaman ke suatu negara lebih berisiko ketimbang bantuan disalurkan melalui lembaga seperti Dana Moneter Internasional (IMF).

"Justru ini namanya bilateral arrangement. Kalau sendainya kita memberikan G to G (antarpemerintah), ke siapa. Kalau kita berikan bantuan ke satu negara yang lemah di Eropa, risikonya besar sekali," kata Agus ketika ditanyai wartawan mengenai kemungkinan bantuan pinjaman dari Indonesia diserahkan ke satu negara tertentu yang memerlukan, di DPR, Jakarta, Selasa (10/7/2012).

Menurut dia, penempatan dana pinjaman di IMF lebih baik dan aman. Ini karena IMF menyalurkan dana pinjaman yang dihimpun dari banyak negara ke negara yang memerlukan dengan sejumlah persyaratan. "Dan akan menjaga keamanan daripada uangnya," sambungnya.

Berbeda kalau dana pinjaman diberikan secara langsung ke suatu negara. Itu, kata Agus, berbahaya. "Jadi beda kalau kita tempatkan langsung ke satu negara dan negara itu lemah, itu bisa berbahaya," pungkasnya.

Pemerintah Indonesia akan memberikan dana pinjaman sekitar 1 miliar dollar AS ke Dana Moneter Internasional (IMF). Dana itu berbentuk pembelian surat kewajiban.

Dengan begitu, penempatan dana tersebut pun akan menghasilkan bunga. Dana ini akan digunakan IMF untuk membantu menyelesaikan krisis ekonomi yang terjadi di Eropa.

"Kita akan membeli surat berharganya IMF. BI yang akan melakukannya, bukan pemerintah. Kita tetap memegang nilai itu dalam bentuk surat berharga dan itu tetap berlaku sebagai cadangan devisa kita," kata Gubernur Bank Indonesia, Darmin Nasution, di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Daftar Mobile Banking Bank Papua dari HP Antiribet

Cara Daftar Mobile Banking Bank Papua dari HP Antiribet

Spend Smart
Cara Kirim Paket Barang lewat Ekspedisi dengan Aman untuk Pemula

Cara Kirim Paket Barang lewat Ekspedisi dengan Aman untuk Pemula

Whats New
Cara Top Up DANA Pakai Virtual Account BRI

Cara Top Up DANA Pakai Virtual Account BRI

Spend Smart
Cek Daftar Pinjol Resmi yang Berizin OJK Mei 2024

Cek Daftar Pinjol Resmi yang Berizin OJK Mei 2024

Whats New
Penyaluran Avtur Khusus Penerbangan Haji 2024 Diproyeksi Mencapai 100.000 KL

Penyaluran Avtur Khusus Penerbangan Haji 2024 Diproyeksi Mencapai 100.000 KL

Whats New
Pemilik Kapal Apresiasi Upaya Kemenhub Evakuasi MV Layar Anggun 8 yang Terbakar

Pemilik Kapal Apresiasi Upaya Kemenhub Evakuasi MV Layar Anggun 8 yang Terbakar

Whats New
Langkah AJB Bumiputera 1912 Setelah Revisi Rencana Penyehatan Keuangan

Langkah AJB Bumiputera 1912 Setelah Revisi Rencana Penyehatan Keuangan

Whats New
KKP dan Polri Gagalkan Penyelundupan 125.684 Benih Bening Lobster di Jambi

KKP dan Polri Gagalkan Penyelundupan 125.684 Benih Bening Lobster di Jambi

Whats New
Sulbar akan Jadi Penyuplai Produk Pangan untuk IKN, Kementan Beri Benih Gratis

Sulbar akan Jadi Penyuplai Produk Pangan untuk IKN, Kementan Beri Benih Gratis

Whats New
Emiten Tambang Samindo Resources Catatkan Kenaikan Pendapatan 33,5 Persen Per Kuartal I-2024

Emiten Tambang Samindo Resources Catatkan Kenaikan Pendapatan 33,5 Persen Per Kuartal I-2024

Whats New
OJK Sebut Klaim Asuransi Kesehatan Lebih Tinggi dari Premi yang Diterima Perusahaan

OJK Sebut Klaim Asuransi Kesehatan Lebih Tinggi dari Premi yang Diterima Perusahaan

Whats New
SKK Migas dan Mubadala Energy Temukan 2 TFC Potensi Gas di Blok South Andaman

SKK Migas dan Mubadala Energy Temukan 2 TFC Potensi Gas di Blok South Andaman

Whats New
Perkuat Bisnis di RI, Perusahaan Pemurni Air Korea Dapat Sertifikat Halal BPJPH

Perkuat Bisnis di RI, Perusahaan Pemurni Air Korea Dapat Sertifikat Halal BPJPH

Whats New
Upaya Kemenparekraf Jaring Wisatawan Asing di Korea Selatan

Upaya Kemenparekraf Jaring Wisatawan Asing di Korea Selatan

Whats New
Libur 'Long Weekend', 2 Lintasan Utama ASDP Layani 26.122 Orang dan 125.950 Unit Kendaraan

Libur "Long Weekend", 2 Lintasan Utama ASDP Layani 26.122 Orang dan 125.950 Unit Kendaraan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com