Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Heineken Tawar Tiger Beer Rp 40 Triliun

Kompas.com - 20/07/2012, 19:18 WIB
Pieter P Gero

Penulis

SINGAPURA, KOMPAS.com -- Raksasa industri bir dunia asal Belanda, Heineken, hari Jumat (20/7/2012) di Singapura mengajukan tawaran sebesar 5,1 miliar dollar Singapura atau sekitar Rp 40 triliun untuk membeli saham perusahaan Asia Pacific Breweries (APB) yang berbasis di Singapura. Penawaran Heineken ini berkaitan dengan rencana ekspansi mereka ke Asia Pasifik.

Pihak Heineken menegaskan, mereka menawarkan membayar 50 dollar Singapura per saham untuk seluruh saham Fraser&Neave's (F&N) pada APB. Harga penawaran ini, sebagaimana dilaporkan kantor berita AFP, Jumat, sekitar 8 dollar Singapura di atas harga penutupan di bursa saham Singapura hari Kamis.

Perdagangan saham APB segera dihentikan di bursa saham Singapura menyusul adanya penawaran dari Heineken ini. APB diketahui menghasilkan minuman ringan F&N dan Tiger Beer yang cukup dikenal di pasar Asia Pasifik.

"Penawaran Heineken ini sejalan dengan strategi ekspansi kehadiran Heineken di pasar berkembang," ujar pihak Heineken dalam pernyataan yang dikeluarkan dari kantor pusatnya di Amsterdam, Belanda.

Jika pihak F&N setuju, maka aksi ekspansi ini akan memperkuat landasan bagi Heineken dalam mencatat pertumbuhan di kawasan Asia Pasifik yang diketahui mencatat tingkat pertumbuhan ekonomi paling dinamis dan menarik. Kawasan ini juga dinilai mencatat pertumbuhan penduduk yang signifikan.

Heineken akan memiliki akses langsung ke sejumlah pasar utama dengan menguasai APB. Pasar itu yakni Kamboja, China, Indonesia, Malaysia, Selandia Baru, Papua Niugini, Singapura, Thailand, dan Vietnam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerbangan Haji Perdana di Aceh Hari Ini, Kemenhub Lakukan Inspeksi

Penerbangan Haji Perdana di Aceh Hari Ini, Kemenhub Lakukan Inspeksi

Whats New
IHSG Turun 113 Poin, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.160

IHSG Turun 113 Poin, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.160

Whats New
Kemendag Sebut 2 Sisi Industri Tembakau, Berpeluang Hasilkan Cuan tapi Rugikan Kesehatan

Kemendag Sebut 2 Sisi Industri Tembakau, Berpeluang Hasilkan Cuan tapi Rugikan Kesehatan

Whats New
Shopee Raih Penghargaan Mitra Swasta Terbaik dari Pos Indonesia

Shopee Raih Penghargaan Mitra Swasta Terbaik dari Pos Indonesia

Whats New
Luhut: Indonesia Akan Bangun Industri Minyak Jelantah Pengganti Avtur

Luhut: Indonesia Akan Bangun Industri Minyak Jelantah Pengganti Avtur

Whats New
Soal Aturan Iuran Tapera, Anggota DPR: Pekerja Tidak Otomatis dapat Manfaat

Soal Aturan Iuran Tapera, Anggota DPR: Pekerja Tidak Otomatis dapat Manfaat

Whats New
OJK Sebut Perbankan Optimistis Kinerja Meningkat di Tengah Ketidakpastian Global

OJK Sebut Perbankan Optimistis Kinerja Meningkat di Tengah Ketidakpastian Global

Whats New
BRI Buka Lowongan Kerja hingga 15 Juni 2024, Simak Persyaratannya

BRI Buka Lowongan Kerja hingga 15 Juni 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Ekonom: Manfaat Tapera Minim, Aturan Tidak Dirancang dengan Baik

Ekonom: Manfaat Tapera Minim, Aturan Tidak Dirancang dengan Baik

Whats New
Mendag Zulhas Pastikan Tak Akan Revisi Lagi Permendag 8/2024 tentang Relaksasi Impor

Mendag Zulhas Pastikan Tak Akan Revisi Lagi Permendag 8/2024 tentang Relaksasi Impor

Whats New
Soal Tapera, Serikat Buruh: Jangan Dijalankan Sekarang

Soal Tapera, Serikat Buruh: Jangan Dijalankan Sekarang

Whats New
BKI dan PT PAL Buka Potensi Genjot Kerja Sama di Sektor Maritim

BKI dan PT PAL Buka Potensi Genjot Kerja Sama di Sektor Maritim

Whats New
Lowongan Kerja 7 Perusahaan di AS, Bisa Kerja Remote hingga Biayai Liburan, Minat?

Lowongan Kerja 7 Perusahaan di AS, Bisa Kerja Remote hingga Biayai Liburan, Minat?

Work Smart
Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
3 Tahun Lagi Masuk Anggota OECD, RI Ditargetkan Jadi Negara Maju

3 Tahun Lagi Masuk Anggota OECD, RI Ditargetkan Jadi Negara Maju

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com